Berita Sumba Timur

Pemerintah Sumba Timur Siapkan 100 Hektare Lahan Pilot Project Pengembangan Sorgum di Laipori

Peningkatan luas tanam dan budidaya sorgum, juga dilakukan agar masyarakat tidak lagi hanya tergantung pada gandum

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
UJI COBA - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mencoba air irigasi di lahan sorgum milik masyarakat di Desa Patawang Kecamatan Umalulu. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Pemerintah Sumba Timur, menyiapkan 100 Hektare lahan pilot project pengembangan Sorgum di Laipori.

Persiapan dan mengembangkan budidaya sorgum (Sorghum Spp-bhs.Latin) sebagai salah satu alternatif pangan dalam menghadapi krisis pangan global.

Hal ini menjadi salah satu bukti kesiapan kabupaten tertua di Pulau Sumba itu untuk menjadi salah satu wilayah sentra pengembangan dan budidaya sorgum nasional.

Baca juga: Bupati Sumba Timur Lantik Come Rihi Jadi Kades Kadumbul 

Sumba Timur sebelumnya telah ditetapkan Pemerintah Pusat menjadi salah satu wilayah sentra pengembangan dan budidaya Sorgum di Indonesia dalam rangka diversifikasi pangan menghadapi krisis pangan global.

Dalam kunjungan kerja ke Sumba Timur pada 2 Juni 2022 lalu, Presiden Joko widodo atau Jokowi menginstruksikan agar Sumba Timur dan Nusa Tenggara Timur secara keseluruhan dapat menjadi lokasi pengembangan sorgum nasional.

Karena itu, Presiden Jokowi bahkan telah memerintahkan Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Bupati Sumba Timur Drs Khristofel Praing untuk memastikan luas lahan untuk budidaya sorgum di Sumba Timur dan Nusa Tenggara Timur.

Itu dilakukan agar sorgum dapat menjadi alternatif pangan yang dibudidayakan secara massif. Peningkatan luas tanam dan budidaya sorgum, juga dilakukan agar masyarakat tidak lagi hanya tergantung pada gandum dan jagung.

Program budidaya tanaman sorgum di Sumba Timur dilakukan di Desa Laipori dengan lahan seluas 3.200 hektar dan Desa Nguhong seluas 800 hektar. Budidaya tersebut diinisiasi dan difasilitasi oleh PT. Sumba Moelti Agriculture, anak perusahaan PT. Sorgum Indonesia yang disebut milik KSP Moeldoko.

Baca juga: Dua Warga Sumba Timur Dinyatakan Sembuh Covid-19

Budidaya sorgum sendiri, menurut Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing bukanlah sebuah hal yang baru bagi masyarakat Sumba Timur. Namun, selama ini tanaman sorgum tidak lagi dibudidayakan.

Bupati Praing, menyebut hasil budidaya sorgum di Sumba Timur sangat bagus. Kualitas sorgum di Kabupaten Sumba Timur bahkan disebut yang terbaik di Indonesia karena kadar airnya yang rendah. Karena itu pemerintah kabupaten siap untuk mengembangkan dan membudidayakan sorgum.

Pemerintah kabupaten melalui Dinas Pertanian dan Pangan melakukan pendataan lahan yang siap untuk diolah. Pemerintah kabupaten terlibat baik untuk proses pembibitan maupun alat untuk mekanisasi. Selain itu, budidaya sorgum dipastikan melibatkan masyarakat demi peningkatan ekonomi masyarakat dan daerah.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Sumba Timur Nico Pandarangga mengatakan, sesuai dengan permintaan pemerintah pusat, pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 100 hektar untuk menjadi pilot project budidaya sorgum masyarakat.

Dari total rencana 100 hektar lahan budidaya itu, seluas 87 hektar berada di Walakiri Kelurahan Watumbaka dan Dusun Laipori Desa Palakahembi Kecamatan Pandawai, sekitar 27 km arah Timur dari pusat Kota Waingapu. Di lokasi tersebut terdapat 13 titik sumur bor yang dibangun oleh Kementerian PUPR RI.

Pihak Dinas, mempersiapkan secara sungguh CPCL (calon petani calon lokasi) dalam rangka pengembangan dan budidaya sorgum.

Baca juga: Bupati Sumba Timur Berkantor di Kecamatan Pandawai, Ini Agenda dan Jadwal Kegiatannya

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved