Berita Rote Ndao

Ansy Lema Beri Bimtek Manajemen Pemeliharaan Sapi Buat Peternak di Rote Ndao

Bimtek ini bertajuk, "Manajemen Pemeliharaan dan Ekonomi Ternak Sapi” yang dilaksanakan di Aula Hotel Videsy, Desa Persiapan Loman, Kecamatan Lobalain

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM / MARIO GIOVANI TETI
BIMTEK - Kepala Dinas Peternakan Rote Ndao, Hermanus Haning, Ketua DPC PDI Perjuangan Rote Ndao, Denison Moy Balai Besar Veteriner Denpasar, Niluh Putuh Agustini, Pusat Riset Ekonomi dan Sikular, Bernadus Bala De Rosari dan peternak Rote Ndao foto bersama usai Bimtek di Aula Hotel Videsy. Sabtu, 22 Oktober 2022.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, BA'A - anggota Komisi IV DPR RI , Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema berkolaborasi dengan Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian menyelenggarakan bimbingan teknis (Bimtek) buat Peternak di Rote Ndao. Sabtu, 22 Oktober 2022.

Bimtek ini bertajuk, "Manajemen Pemeliharaan dan Ekonomi Ternak Sapi” yang dilaksanakan di Aula Hotel Videsy, Desa Persiapan Loman, Kecamatan Lobalain.

Politisi PDI Perjuangan itu menggelar Bimtek kepada para Peternak di Rote Ndao dengan tujuan untuk memberikan edukasi bagi masyarakat Peternak  terkait cara pemeliharaan ternak sapi dalam upaya mendongrak ekonomi keluarga.

Hal lain juga dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas para Peternak. 

Pantauan POS-KUPANG.COM, melalui Zoom Meeting, Ansy Lema mengakui ekonomi terbesar NTT ditopang oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, dengan persentase sebesar 29,17 persen di tahun 2021.

"Lalu, peternakan menyumbang persentase 10,18 % dan merupakan sektor dengan kontribusi terbesar, mengalahkan tanaman pangan yang persentasenya tercatat 7,58 % ," sebut Ansy Lema terperinci.

Baca juga: Anggota DPR RI Ansy Lema Persilahkan Bupati/Wali Kota se-NTT Lobi Dana di Pemerintah Pusat

Menurutnya, ternak sapi dan babi adalah dua jenis ternak yang paling besar populasinya di NTT.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah populasi sapi potong di NTT tahun 2021 sebesar 1,248 juta dan populasi babi sebesar 2,598 juta.

Ia melanjutkan, peternakan adalah subsektor penyangga utama sektor pertanian NTT. Karena itu, berbagai jenis Bimtek ataupun pelatihan yang dibutuhkan oleh para peternak untuk berkembang sangat diperlukan.

"Saya ingin katakan, kalau bicara soal peternakan, bukan keahlian saya, namun sedikit saya ingin sampaikan bahwa kalau bicara peternakan ini, sejatinya itu siapa saja bisa jadi peternak. Mau beternak sapi, kambing, babi, kerbau, itik dan seterusnya biasanya merupakan inisiatif diri kita sendiri," tandas Ansy Lema.

Masih menurutnya, kalau  di NTT, skala rumah tangga peternakan yang kelola secara konfesional maupun tradisional hari ini, dapat dilihat dalam peternakan rakyat, banyak dikelola dengan standar-standar yang baik, jika perlu ada SOP (standar operasional pelaksanaan).

"Hal yang sederhana misalnya, kandang seperti apa yang baik, pakan ternak sapi seperti apa yang baik, bisa digabungkan dengan ternak lain, apakah ternak kambing bisa disatukan dengan ternak babi, ini adalah hal-hal mendasar," terang Ansy Lema.

Baca juga: Majukan Peternak, Ansy Lema Gelar Bimbingan Teknis Manajemen Pemeliharaan Sapi

"Yang perlu kita ketahui sehingga peternakan skala rakyat pun juga merupakan peternakan yang memiliki kandang dengan kualitas yang baik, bagaimana kita belajar dari pengalaman bahwa banyak sekali virus yang mengancam peternakan beberapa waktu lalu yang menghatam NTT," katanya.

Ia menambahkan, virus itu yang perlu diantisipasi oleh para peternak, seperti virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).

"Saya ingin katakan bahwa hal-hal ini yang membuat kami terdorong untuk menyelenggarakan Bimbingan Teknis dan kita dorong untuk melakukan pencegahan serta memutus mata rantai penyebaran penyakit, dengan mekanisme beternak yang baik seperti bagaimana letak kandang yang ramah lingkungan, seperti apa peternakan yang memiliki penerapan aspek biosecurity dan bagaimana pemelihraan ternak," terangnya

Selanjutnya, Ansy Lema juga menyampaikan terima kasihnya kepada Pemkab Rote Ndao, dalam hal ini yang diwakili Kadis Peternakan Rote Ndao, Hermanus Haning, yang selalu bersinergi dalam pendataan kebutuhan Peternak di daerah guna diperjuangkan di Komisi IV DPR RI.

Dirinya juga berterima kasih kepada masyarakat Rote Ndao yang selalu mendukung dirinya sebagai penyalur aspirasi rakyat.

"Sebagai wujud terima kasih bagi masyarakat Rote Ndao yang juga turut mengantarkan saya ke Senayan sebagai Anggota DPR RI, sesuai pesan dari Ibu Megawati bahwa membangun Indonesia harus dari pelosok, dari perbatasan," ungkap Ansy.

Baca juga: Ansy Lema Bantu Petani Sabu Raijua, Serahkan Traktor Roda Empat dan Sepuluh Alsintan

Di Tahun 2023, lanjutnya, Rote Ndao tetap jadi prioritas untuk bantuan di bidang Pertanian dan Peternakan. Nanti akan ada bantuan berupa alat panen untuk petani di Rote Ndao.

Tak lupa Ansy Lema mengucapkan terima kasih kepada para penyuluh pertanian dan perternak di Rote Ndao yang merupakan adalah ujung tombak penyuluhan serta menjadi mata, telinga dan kaki tangan dalam mengedukasi masyarakat Petani dan Peternak di daerah. 

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Rote Ndao , Hermanus Haning dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada Ansy Lema, juga pihak Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan yang telah menggelar Bimtek di Kabupaten Rote Ndao.

"Atas nama Pemerintah Daerah Rote Ndao, kami berterima kasih untuk Pak Ansy yang selalu perjuangkan aspirasi masyarakat Rote Ndao. Saya juga berharap agar semua peserta Bimtek bisa menyimak dengan baik materi yang disampaikan agar bisa bermanfaat bagi pengembangan ternak di Rote Ndao," ungkap Herman. 

Ia juga merincikan, kurang lebih ada sekitar 76.000 populasi sapi di Rote Ndao. Baik sapi putih maupun merah. 

Dirinya juga mengingatkan para peternak di Rote Ndao agar jangan dapat bantuan sapi, kemudian dilepas liar begitu saja. Namun dengan adanya bimtek ini, kata Herman, semoga para peternak dapat memelihara ternaknya dengan baik dan benar.

Baca juga: Bantu Belasan Ribu Benih Ikan Lele Jemaat Betania Baa, Ansy Lema Sebut Rote Selalu di Hati

"Kiranya pertemuan seperti ini akan terus berlangsung dan tidak berhenti sampai di sini. Sehingga peternak Rote Ndao dapat bertindak secara tepat dalam memelihara ternak mereka demi mendongkrak perekonomian rumah tangga," tutupnya.

Hadir pula dalam agenda Bimtek tersebut, Denison Moy selaku Ketua Komisi B  DPRD Rote Ndao yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Rote Ndao.

Sebagai informasi, selain Ansy Lema yang membawakan materi dengan tema Memajukan NTT Melalui Sektor Peternakan, hadir secara langsung sebagai pemateri dalam bimtek tersebut, Balai Besar Veteriner Denpasar, Drh. Niluh Putuh Agustini, MP dan Dr. Bernadus Bala De Rosari, S.P, M.P dari Pusat Riset Ekonomi dan Sikular. (Cr.10)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved