Berita Belu
Menko Kemaritiman Kawal Persiapan Pengembangan KEK di Perbatasan
KEK adalah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi, pemertaan pembangunan, dan peningkatan daya saing bangsa.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
"500 hektar milik pemerintah dan 1.000 hektar dikuasai oleh masyarakat di enam titik lokasi yang termasuk dalam kawasan peternakan rakyat," sebut Yoos Djami.
Katanya, Kawasan Sonis Laloran sudah disurvei oleh IPB, baik itu kondisi kesuburan tanah, peruntukan lahan dan pembagian zona. Termasuk ketersediaan lahan untuk unit ternak, yang didalamnya ada jalur air, jalur inspeksi dan lainnya.
"Untuk ekosistemnya sudah ada dan itu merupakan niat baik Pemerintah Kabupaten Belu," terang Plt. Kadis Yos.
Staf Khusus Bupati Belu, Ventje J.R. Abanit mendukung penuh program pengembangan KEK Kabupaten Belu. Program ini sejalan dengan program Bupati dan Wakil Bupati Belu saat ini, yakni meningkatkan perekonomian melalui pertanian dan peternakan, perikanan dan ekonomi kreatif.
Pengembangan industri peternakan di Belu, kata Ventje merupakan upaya serius pemerintah yang harus didukung sehingga cita-cita Kabupaten Belu sebagai lumbung ternak bisa terwujud.
Dulu, Kabupaten Belu dikenal sebagai daerah penyuplai sapi terbesar ke Pulau Jawa. Jika niat dan tujuan baik ini bisa dilaksanakan maka dengan sendirinya ekonomi masyarakat akan meningkat. Terima kasih atas respon baik dari Pak Menko Marves bersama tim yang sangat mendukung hal ini", ungkap Ventje.
Tambah Ventje, pengembangan KEK di Belu sudah didukung oleh beberapa faktor seperti ketersedian bandara, pelabuhan laut serta Universitas Pertahanan RI Belu yang memiliki prodi peternakan. (jen)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/asdep-hukum-dan-perjanjian-maritim-kemenko-marves-radian-nur-cahyo.jpg)