Berita Belu

Menko Kemaritiman Kawal Persiapan Pengembangan KEK di Perbatasan

KEK adalah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi, pemertaan pembangunan, dan peningkatan daya saing bangsa.

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/TENI JENAHAS
BERTEMU - Asdep Hukum dan Perjanjian Maritim Kemenko Marves, Radian Nur Cahyo bersama tim saat menemui Wakil Bupati Belu, Aloysius Haleserens, Rabu 19 Oktober 2022.  

Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Teni Jenahas

POS-KUPANG. COM, ATAMBUA - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi terus mengawal dan membantu Pemerintah Kabupaten Belu dalam mempersiapkan pelaksanaan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di daerah perbatasan RI-RDTL.

Bentuk dukungan tersebut ditandai dengan kehadiran tim dari Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi di Kabupaten Belu. 

Asdep Hukum dan Perjanjian Maritim Kemenko Marves, Radian Nur Cahyo bersama tim langsung menemui Wakil Bupati Belu, Aloysius Haleserens, Rabu 19 Oktober 2022. Hadir saat itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Belu, Plt. Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kadis PMD dan Staf Khusus Bupati Belu. 

Baca juga: Pemkab Belu Susun SOP Administrasi Pemerintahan dan Peta Bisnis

Pada kesempatan itu, Asdep Radian mengatakan, tim berkunjung ke Kabupaten Belu sebagai tindak lanjut instruksi Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan untuk percepatan segala proses pengembangan KEK di Kabupaten Belu dengan kegiatan utama industri peternakan (cattle estate). 

Pemerintah pusat menargetkan tahun 2023 atau 2024, KEK Belu, daerah perbatasan RI-RDTL harus terealisasi. 

"Untuk KEK di Kabupaten Belu, Pak Menko telah menginstruksikan agar ini dikawal dan dibantu sebaik mungkin prosesnya, sehingga dapat terlaksana minimal pada tahun 2023 atau 2024 sudah dapat terlaksana", ungkap Radian. 

Kata dia, instruksi Menko Luhut untuk mempercepat segala proses terkait KEK Kabupaten Belu ini selaras dengan Nafas Nawacita Jokowi, yakni membangun Indonesia dari pinggiran.

Tujuan utama pengembangan KEK adalah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi, pemertaan pembangunan, dan peningkatan daya saing bangsa.

Baca juga: 2.943 Tenaga Non ASN masuk Data Base Pemkab Belu

Menurut Asdep Radian, tugas dan peran pemerintah daerah melengkapi sejumlah persyaratan, seperti calon investor, batas-batas wilayah. 

"Pemkab Belu harus melengkapi sejumlah persyaratan seperti calon investor, lokasi serta batas-batas wilayah sehingga proses ini bisa berjalan cepat. Pak Menko juga meminta kami untuk menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Australia," ujarnya.

Radian juga meminta pemkab Belu supaya mendata para investor yang berencana invetasi di Kabupaten Belu supaya bisa diundang oleh kementerian untuk pertemuan secara virtual. 

Radian mengatakan, dari kunjungan tersebut, tim dapat melihat secara langsung dan memastikan hal-hal yang telah dilakukan pemerintah daerah seperti, pola pemeliharaan ternak untuk pembibitan atau  
penggemukan atau kedua pola ini dijalankan sekaligus termasuk pengolahan.

Hasil pemantauan ini akan dilaporkan kepada menteri. 

Baca juga: Pilpres 2024, Ganjar Pranowo Nyatakan Siap Maju Capres Dinilai Sebagai Langkah Reaktif

Plt.Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Belu, Yoos R. Djami, S.Pt. MM menjelaskan, kawasan yang diajukan pemerintah seluas 1.500 hektar. 

"500 hektar milik pemerintah dan 1.000 hektar dikuasai oleh masyarakat di enam titik lokasi yang termasuk dalam kawasan peternakan rakyat," sebut Yoos Djami.

Katanya, Kawasan Sonis Laloran sudah disurvei oleh IPB, baik itu kondisi kesuburan tanah, peruntukan lahan dan pembagian zona. Termasuk ketersediaan lahan untuk unit ternak, yang didalamnya ada jalur air, jalur inspeksi dan lainnya. 

"Untuk ekosistemnya sudah ada dan itu merupakan niat baik Pemerintah Kabupaten Belu,"  terang Plt. Kadis Yos.

Staf Khusus Bupati Belu, Ventje J.R. Abanit mendukung penuh program pengembangan KEK Kabupaten Belu. Program ini sejalan dengan program Bupati dan Wakil Bupati Belu saat ini, yakni meningkatkan perekonomian melalui pertanian dan peternakan, perikanan dan ekonomi kreatif. 

Pengembangan industri peternakan di Belu, kata Ventje merupakan upaya serius pemerintah yang harus didukung sehingga cita-cita Kabupaten Belu sebagai lumbung ternak bisa terwujud. 

Dulu, Kabupaten Belu dikenal sebagai daerah penyuplai sapi terbesar ke Pulau Jawa. Jika niat dan tujuan baik ini bisa dilaksanakan maka dengan sendirinya ekonomi masyarakat  akan meningkat. Terima kasih atas respon baik dari Pak Menko Marves bersama tim yang sangat mendukung hal ini", ungkap Ventje. 

Tambah Ventje, pengembangan KEK di Belu sudah didukung oleh beberapa faktor seperti ketersedian bandara, pelabuhan laut serta Universitas Pertahanan RI Belu yang memiliki prodi peternakan. (jen)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved