Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 17 Oktober 2022, Menabung untuk Kehidupan Kekal
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Menabung untuk Kehidupan Kekal.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Menabung untuk Kehidupan Kekal.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Efesus 2:1-10, dan bacaan Injil Lukas 12:13-21, Peringatan Santo Ignasius dari Antiokhia.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 17 Oktober 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Mama Christina mempunyai dua orang anak, Tom dan Yosefina.
Pada suatu hari, dia harus membagi satu buah apel kepada kedua anaknya itu.
“Tom, kamu harus berbagi apel ini dengan adikmu, kata mama Christina.
"Bagaimana cara membaginya?" tanya Tom.
"Kamu harus membaginya secara kesatria," jawab ibunya dengan lembut.
"Iya, tapi bagaimana cara kesatria itu?" tanya Tom lagi.
"Kamu membelah apel itu dan berikan bagian yang paling besar untuk adikmu," jelas ibunya.
Tom melakukan perintah itu, dan memberikan buah apel merah itu kepada adiknya Yosefina.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 16 Oktober 2022, Berkanjang dalam Doa
Dalam perikop Injil hari ini, Yesus diminta untuk menjadi penengah antara saudara dalam membagi warisan mereka.
Mereka meminta Yesus karena mereka tahu bahwa Yesus pasti berlaku adil dan tidak akan memihak.
Tanggapan Yesus sungguh di luar dugaan mereka.
Yesus berkata, ”Siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau perantara atas kamu?"
Mengapa Yesus memberi reaksi yang demikian? Karena Yesus melihat mereka masing masing ingin mendapat jatah lebih banyak.
Jadi akar persoalan tidak terletak pada harus dibagi adil, melainkan pada keinginan masing-masing mau mendapat jatah paling banyak.
Dengan kata lain, mereka serakah, tamak, ingin memiliki jatah sebanyak mungkin.
Tuhan Yesus menasihati, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.”
Tuhan Yesus memberikan cara pandang yang benar terhadap harta kekayaan.
Harta kekayaan sebagai sarana untuk mengabdi Tuhan dan mencintai sesama atau saudara.
Orang harus bijak terhadap harta kekayaan. Jangan sampai orang menjadi tamak dan diperbudak oleh harta kekayaan itu sendiri.
Singkatnya, Yesus mengajak kita untuk tidak tamak, tetapi berbuat adil.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 17 Oktober 2022, Kita Diselamatkan Oleh Iman dan Kasih Karunia Allah
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Dalam hidup bermasyarakat, sering kita jumpai bahwa hubungan kekeluargaan retak karena antarsaudara saling berebut harta warisan orangtuanya.
Seorang saudara merasa berhak memiliki sawah, hewan atau tanah warisan orangtua.
Tetapi yang lain juga merasa lebih berhak. Bahkan ada adik tega membunuh kakaknya atau sebaliknya kakak membunuh adiknya.
Tuhan mendorong kita untuk hidup dengan bijaksana.
Menabung di bank sangat penting untuk hidup jasmaniah, namun jangan lupa menabung untuk hidup kekal.
Doa, puasa, meditasi, latihan-latihan rohani, pelayanan cinta kepada sesama adalah wujud-wujud tabungan rohani.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Hari Ini, Sabtu 15 Oktober 2022: Iman yang Menyelamatkan
Mari kita menjalani hidup sederhana, terlibat dalam lingkungan Gereja, peduli terhadap keprihatinan sosial, peka terhadap kebutuhan sesama.
Kontemplasi
Diam diri sejenak dalam keheningan. Ada banyak orang merasa bahagia dalam hidup ini meski penghasilannya pas-pasan, hanya cukup untuk makan sehari-hari.
Baginya kebahagiaan tidak ditentukan oleh banyaknya harta dan kekayaan.
Apa gunanya menjadi kaya raya jika ternyata tidak bahagia, tidak tenang, keluarga berantakan dan hidup serasa dikejar musuh.
Doa
Ya Tuhan Yesus, aku adalah manusia yang lemah, mudah jatuh dalam sikap serakah dan tamak.
Bantulah aku untuk bersikap adil, dapat berbagi rezeki dengan tulus dan rela berkorban demi kesejahteraan sesama.
Bunda Maria Ratu Rosario, bawalah doa-doaku kepada Yesus Puteramu.
Salam Maria ...
Sahabatku yang terkasih. Selamat hari Senin. Selamat beraktivitas. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Senin 17 Oktober 2022

Bacaan Pertama: Efesus 2:1-10
Semuanya Adalah Kasih Karunia
Bacaan dari Surat Santo Paulus kepada jemaat di Efesus:
Saudara-saudara, kalian dahulu sudah mati karena pelanggaran dan dosamu.
Kalian hidup di dalamnya karena kalian mengikuti jalan dunia ini, karena kalian mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang kini bekerja di antara orang-orang durhaka.
Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara orang-orang durhaka itu, ketika kami hidup dalam hawa nafsu daging, menuruti kehendak daging serta pikiran yang jahat.
Jadi pada dasarnya kita ini orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti yang lain itu.
Tetapi terdorong oleh kasih-Nya yang besar, yang telah dilimpahkan kepada kita, Allah yang kaya dengan rahmat telah menghidupkan kita bersama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati karena kesalahan kita.
Jadi kalian diselamatkan berkat kasih karunia.
Di dalam Kristus Yesus itu Allah telah membangkitkan kita juga dan meberi tempat di surga bersama dengan Dia.
Dengan demikian Allah bermaksud di masa yang akan datang menyatakan kasih karunia-Nya yang berlimpah, sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
Sebab berkat kasih karunia kalian diselamatkan oleh iman.
Keselamatan itu bukanlah usahamu, melainkan pemberian Allah. Jadi keselamatan itu bukanlah hasil pekerjaanmu.
Maka jangan sampai ada yang memegahkan diri.
Sebab sesungguhnya kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik, yang sudah dipersiapkan Allah sebelumnya.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 100:2-5
Refr. Tuhanlah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita.
atau Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
1. Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-menurun.
Bait Pengantar Injil
Refr. Alleluya
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Alleluya.
Bacaan Injil: Lukas 12:13-21
Orang kaya yang bodoh
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Sekali peristiwa Yesus mengajar banyak orang. Salah seorang dari mereka berkata kepada Yesus, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan daku.”
Tetapi Yesus menjawab, “Saudara, siapa yang mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?”
Kata Yesus kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari kekayaannya itu.”
Kemudian Ia menceritakan kepada mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak punya tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku’.
Lalu katanya, ‘Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku.
Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya.
Beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!’
Tetapi Allah bersabda kepadanya, ‘Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu. Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu?’
Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS