Keracunan Makan Daging
Keracunan Makan Daging Di TTU, Kapolsek Sebut Warga Konsumsi Daging Sapi tak Sehat
Para korban diduga mengonsumsi daging sapi yan tidak sehat sehingga para korban mengalami gejala pusing, mulas dan mual
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG. COM, KEFAMENANU - Kondisi 10 orang warga Desa Hauteas Barat, Kecamatan Biboki Utara, Timor Tengah Utara yang diduga keracunan makan daging kini berangsur membaik kondisinya.
Para korban diduga mengonsumsi daging sapi tidak sehat sehingga para korban mengalami gejala pusing, mulas dan mual.
Mereka kemudian dilarikan ke Puskesmas Lurasik guna mendapatkan perawatan medis.
Hal ini disampaikan Kapolsek Biboki Utara Ipda Rudi Soik saat dihubungi POS-KUPANG.COM, Minggu, 16 Oktober 2022 malam.
Hingga detik ini, kata Ipda Rudi, kondisi 10 orang warga terdampak dan yang dilarikan ke Puskesmas Lurasik berangsur membaik.
"Sampai detik ini, belum ada informasi mengenai dampak-dampak lanjutan," ungkapnya.
Menurutnya, Unit Intel Polsek Biboki Utara, Polres Timor Tengah Utara bergerak cepat pasca menerima informasi tersebut dan membantu mengevakuasi warga yang diduga mengalami keracunan tersebut.
Baca juga: BREAKING NEWS : 10 Warga Desa Hauteas Barat TTU Diduga Keracunan Makanan Daging
Ia menuturkan, kejadian tersebut terjadi pada Jumat 14 Oktober 2022 lalu sekira pukul 08.00 Wita.
Kronologi kejadian bermula ketika seorang warga Desa Hauteas Barat, hendak memberikan makan ternak sapi miliknya.
Ketika tiba di kandang, pemilik sapi menemukan ternak sapi miliknya dalam kondisi tidak sehat.
Ia kemudian meminta bantuan masyarakat sekitar untuk menyembelih ternak tersebut dan dibagikan kepada mereka.
Menurut pengakuan pemilik sapi, kata Ipda Rudi, ternak sapi tersebut disembelih dalam kondisi masih hidup.
"Karena sakit, pemiliknya minta untuk dibunuh kemudian masyarakat sekitar situ makan," tukasnya.
Pasca mengonsumsi ternak sapi itu, warga setempat mengalami gejala pusing, mulas dan mual. Mereka kemudian dilarikan ke Puskesmas Lurasik.
Dikatakan Ipda Rudi, masyarakat kemungkinan kurang mengetahui informasi perihal kualitas atau kondisi kesehatan ternak yang hendak dikonsumsi.
Baca juga: 14 Warga Desa Loli, TTS Diduga Keracunan Setelah Konsumsi Cendawan
Ia menyarankan kepada masyarakat di wilayah Hukum Polsek Biboki Utara agar tidak mengonsumsi daging ternak yang kurang sehat.
Warga seharusnya memastikan kondisi hewan ternak sebelum disembelih dan dikonsumsi.
"Kalaupun mau dikonsumsi harus datangkan dokter hewan atau pihak dinas peternakan untuk menguji atau memeriksa terlebih dahulu kondisi hewan ternak tersebut," bebernya
Ipda Rudi juga mengimbau kepada seluruh pemangku kepentingan di wilayah Hukum Biboki Utara untuk menyampaikan informasi kepada pihak kepolisian melalui grup-grup WhatsApp yang sudah dibuat.
Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan sesegera mungkin bisa dilakukan pertolongan pertama.
"Kemarin kita langsung cepat sehingga tidak menimbulkan korban meninggal dunia," tutupnya. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS