Berita Sumba Timur
Honorer Kantor Pertanahan Sumba Timur Diduga Dianiaya dan Dikeroyok, Tak Sadarkan Diri Tujuh Jam
Kejadian naas itu dialami Umbu Ary pada Sabtu 24 September malam sekira pukul 21.45 Wita di kawasan Jalan Ikan Kombong, Kelurahan Kambajawa
Penulis: Ryan Nong | Editor: Edi Hayong
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Seorang Honorer pada Kantor ATR/BPN atau Kantor Pertanahan Sumba Timur, Arianus Umbu Langgi atau Umbu Ary (28) mengalami Penganiayaan dan pengeroyokan hingga tak sadarkan diri selama tujuh jam.
Kejadian naas itu dialami Umbu Ary pada Sabtu 24 September malam sekira pukul 21.45 Wita di kawasan Jalan Ikan Kombong, Kelurahan Kambajawa Kecamatan Kota Waingapu, sekitar halaman Toko Tiara dan Caffe John Elo.
Warga Mboka, Kelurahan Temu Kecamatan Kanatang itu baru tersadar saat berada di RSUD Umbu Rara Meha pada Minggu 25 September 2022 sekira pukul 05.00 Wita.
Umbu Ary yang ditemui wartawan pada Rabu 28 September 2022 siang, masih tampak lebam dengan luka di beberapa bagian wajah dan lengan.
Tak hanya itu, ia juga mengaku masih merasakan sakit pada bagian belakang kepala hingga tengkuk serta nyeri seluruh tubuh.
Baca juga: Kapolda NTT Mutasi Dua Kasat di Polres Sumba Timur : Kembali Ke Polda NTT
Didampingi istrinya, Sapta Juniati Nitbani (29), Umbu Ary yang kini masih dalam pemulihan itu bahkan mengaku masih sulit untuk makan.
Dirinya mengisahkan, awal kejadian, dirinya bersama dua rekan pada Kantor ATR /BPN Sumba Timur beriringan menuju Mboka setelah mengikuti acara persiapan Hantaru 2022 di kantor mereka.
Dirinya mengaku bahwa mereka mengkonsumsi miras namun masih dalam kondisi sadar.
Saat melintasi lokasi kejadian, salah satu rekannya, Nantes dihentikan oleh salah seorang warga yang berada di lokasi.
Saat itu, warga yang belakangan diketahui merupakan oknum anggota polisi itu meminta bantuan Nantes untuk mengantar dirinya mengejar seorang pendorong gerobak untuk memberinya uang.
Baca juga: Polres Sumba Timur Ungkap Pelaku Perampokan dan Percobaan Pembunuhan Keluarga di Kecamatan Rindi
Saat Umbu Ary bersama dengan salah satu rekan yang merupakan atasannya, Doni akan melanjutkan perjalanan, ia kemudian ditahan oknum anggota polisi tersebut.
"Setelah saya starter motor, ada gas tiba tiba ditahan di depan Tiara karena motor racing. Saya berhenti, turun dari motor langsung baku dorong, sampe ke gelap dekat om Agus," kisah bapak satu anak itu.
"Dia langsung pukul, saya jatuh terpental di aspal dengan hidung patah. Setelah itu tidak tahu lagi, saya sadar sudah di rumah sakit umum jam 5 lewat," tambah dia.