Berita NTT
DPRD NTT Minta Pemerintah Tingkatkan Edukasi dan Sosoialisasi Pencegahan Stunting di Masyarakat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi NTT atau DPRD NTT meminta agar pemerintah semakin meningkatkan edukasi dan sosialiasi untuk pencegahan kenaika
Penulis: Ray Rebon | Editor: Ferry Ndoen
Dikatakan Komisi X DPRD NTT telah melakukan rapat koordinasi dengan mitra kerja yakni Dinas Kesehatan NTT, dimana dewan meminta untuk memperkuat atau meningkatkan edukasi hingga ke pemerintah paling bawah.
Edukasi sangat penting, dimana kata dia untuk memberikan pemahaman untuk pencegahan pada tahap seribu hari kehidupan pertama pada ibu hamil harus sungguh-sungguh dilindungi dan mendapatkan pelayanan maksimal.
"Saat lakukan kunjungan ke fasilitas kesehatas seperti puskesmas dan lainnya, berjalan sangat baik karena terapkan program jemput bola. Artinya para nakes lakukan penjemputan pada ibu-ibu hamil maupun para anak-anak untuk diberikan edukasi maupun pemeriksaan terhadap gizi mereka," sebutnya
Kata dia, para ibu hamil selain melakukan pemeriksaan rutin, juga wajib mengkonsumsi makanan lokal.
Ia mengungkapkan dengan perkembangan zaman, dan menjamurnya makanan instan langsung mendegradasi pemahaman zona gizi masyarakat.
Kata dia warga lebih banyak mengkonsumsi makanan instan yang nilai gizinya sedikit, dibandingkan makanan lokal yang punya kandungan gizi tinggi.
Ia menambahkan pemerintah wajib meningkatkan pola edukasi, sosialisasi maupun pelayanan kesehatan kepada warga masyarakat, khususnya ibu-ibu hamil.
"Para bumil harus dijangkau untuk selalu berikan edukasi, sosialisasi pentingnya pemeriksaan kesehatan ibu dan janis serta pola makan yang sehat," tegasnya
Ia mengaku para tenaga kesehatan selalu siap untuk berikan pelayanan kepada para ibu hamil maupun anak yang mengalami stunting. Namun kata dia masalah stunting harus dicegah secara masif atau menyeluruh denga pola gerakan.
Pola gerakan ini harus menyeluruh dengan melibatkan banyak pihak, seperti unsur pemerintahan hingga ke tingkat RT/RW.
Selain itu, pencegahan paling penting dari keluarga. Kata dia keluarga harus terbuka dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan pola makan yang sehat dan teratur.
"Semua orang harus terbuka, keluarga, pihak keagamaan hingga pemerintah paling bawah RT/RW untuk berikan perlakukan terhadap perempuan yang kategori hamil untuk dapatkan pemahaman yang baik, faskes yang memadai dan menjaga pola makan untuk menekan tingginya angka stunting di NTT," imbuhnya
"Keluarga atau ibu-ibu hamil harus terbuka dengan kehamilan maupun keadaan anaknya alami stunting maupun gizi buruk, agar mendapat penanganan secara serius hingga dapat pulih atau sehat," tandasnya. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
