Berita NTT
Lima Daerah di NTT Bakal jadi Tempat Penyelenggaraan PON 2028
dimulai dengan kegiatan Pra PON. Misalnya, NTT diminta juga untuk menyelenggarakan kejuaraan taekwondo internasional dan karate.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Provinsi NTT dan NTB sudah resmi menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2028. Kedua provinsi ini mulai bergerak mempersiapkan segala sesuatu guna perhelatan olahraga antar provinsi itu.
Sementara Ketua KONI NTT, Josef Nae Soi, menjelaskan, semua venue yang ada akan diperbaiki. Anggaran yang itu bersumber dari APBD dan APBN. Setelah penentuan tuan rumah, akan dilanjutkan dengan Keputusan Presiden (Kepres). Dalam waktu itu Pemerintah kedua provinsi melakukan lobi ke pemerintah pusat untuk dukungan anggaran.
"Saya kira kita di NTT dananya sangat terbatas. Dana itu selain APBD yang sangat terbatas kita juga mencari dana dari APBN dan pihak ketiga yang mau menjadi sponsor," sebutnya.
Baca juga: Sekretaris Pelti NTT, Rudy Basuki: Selamat Bertugas KONI NTT Masa Bakti 2021-2025
Josef Nae Soi menyebut, tahun depan proses menuju pagelaran PON sudah mulai dilaksanakan. Tahun depan juga sudah dimulai dengan kegiatan Pra PON. Misalnya, NTT diminta juga untuk menyelenggarakan kejuaraan taekwondo internasional dan karate.
Dengan beberapa iven yang dilangsungkan itu, pembangunan venue juga mulai dilakukan. Josef menyebut, segala penyelenggaraan ini memang akan seiring menuju PON 2028.
Sejauh ini arahan dari KONI pusat ada 60 cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan. Cabor itu merujuk pada penyelenggaraan PON 2024 di Aceh. Josef mengaku jumlah cabor itu bisa berkurang atau bertambah di PON 2028.
Ia mengaku, cabor yang bisa bertambah tergantung komunikasi dari daerah dengan pemerintah pusat melalui KONI dan juga melihat kemampuan di daerah. Untuk persiapan awal yakni dengan mengikuti perhelatan Porprov di bulan Oktober 2023.
"Tentu saja akan ada pusat pelatihan sebelum itu. Hari ini kami melakukan rapat kolaborasi antara induk organisasi dan KONI. Saya sebagai ketua KONI NTT, kami akan melakukan kolaborasi persiapan untuk 2028 dan 2024 dan iven lainnya," kata dia.
Baca juga: Gelar Demo Tolak Kenaikan BBM Jilid II, Aliansi Mahasiswa Menggugat Pertanyakan Sikap DPRD TTU
Ia menegaskan, berbagai rangakaian kegiatan ini tetap dijalankan dengan keterbatasan. Ia tidak ingin masalah ketiadaan anggaran menjadi penghalang. Paling penting adalah bekerja dan bagaimana menyukseskan PON 2028.
“Selain sarana dan prasarana, kita juga mempersiapkan manajemen yang bagus dan mempersiapkan masyarakat yang ramah, dalam menyambut atlet PON dari seluruh Indonesia yang akan berlangsung pada Tahun 2028 nanti,” kata Josef Nae Soi.
Disamping mempersiapkan akomodasi yang baik, ujar Josef Nae Soi, juga venue-venue yang sesuai standar Internasional. Untuk PON XXI di Aceh-Sumut dan PON XXII NTT-NTB ini, semua venue harus disertifikasi oleh International Olympic Commite (IOC).
Organisasi IOC tersebut akan datang untuk melakukan pemeriksaan dan sertifikasi. Sebab, ada cabor pada PON terdahulu, tidak bisa memecahkan rekor dunia, tapi tidak diakui, karena lapangan belum disertifikat oleh dunia internasional IOC.
Baca juga: Sekretaris Pelti NTT, Rudy Basuki: Selamat Bertugas KONI NTT Masa Bakti 2021-2025
Untuk itu, NTT harus menyiapkan diri agar venuenya bisa diakui oleh dunia internasional. Sehingga jika ada atlet Indonesia memecahkan rekor dunia, maka rekor tersebut akan dicatat dunia, bukan hanya dicatat di Indonesia atau NTT.
Menurut Josef Nae Soi, yang tidak kalah penting, juga mempersiapkan atlet agar berprestasi, tidak usah muluk-muluk bisa dapat juara umum, tetapi mempersiapkan diri agar atlet bisa bertanding secara sportif.