Berita Malaka
Puluhan Penjual BBM Eceran Minta Keadilan di Gedung DPRD Malaka
Warga yang hadir ini merupakan penjual bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di sepanjang jalan di sekitar Dusun Laran.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka
POS-KUPANG.COM, BETUN- Puluhan masyarakat Dusun Laran, Desa Wehali, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka mendatangi Gedung DPRD Malaka, Rabu 14 September 2022.
Warga yang hadir ini merupakan penjual bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di sepanjang jalan di sekitar Dusun Laran.
Seperti disaksikan Pos Kupang, sekelompok penjual bahan bakar minyak (BBM) eceran ini datang dengan wajah penuh harapan akan kepastian nasib sebagai penjual eceran di wilayah ini.
Kehadiran mereka di Gedung DPRD Malaka, disambut baik oleh Wakil Ketua DPRD Malaka, Hendrik Fahik Taek, bersama anggota DPRD lainnya.
Mereka langsung dipersilahkan masuk menyampaikan aspirasinya di ruang paripurna.
Kesempatan pertama langsung diberikan kepada Constantia Luruk Tahu. Penjual BBm jenis pertalite eceran itu mengatakan bahwa, mereka hanya masyarakat kecil yang mencari makan lewat menjual BBM eceran jenis pertalite.
Baca juga: Buntut Kenaikan Harga BBM, Buruh Ikutan Minta Kenaikan Upah Minimum 13 Persen
Kepada para anggota DPRD Malaka, Luruk Tahu berharap agar pemerintah dan DPRD mencari solusi terbaik agar mereka dapat melanjutkan aktivitas sebagai penjual pertalite eceran.
"Tujuan kami datang di sini untuk meminta keadilan sekaligus menyampaikan aspirasi agar DPRD bersama pemerintah dapat menunjang kami masyarakat kecil ini," kata Luruk Tahu.
Di tempat yang sama, ada juga beberapa masyarakat mewakili yang lainnya, menyampaikan bahwa mereka menyayangkan pihak kepolisian yang menyita jeriken dan kendaraan roda dua yang mana digunakan untuk kelancaran proses penjualan pertalite eceran.
"Kami tahu, jual eceran itu salah, tapi kami sudah lama sekali jualan seperti ini. Bahkan, anak-anak kami sekolah sampai sarjana dari hasil jualan pertalite eceran itu," ujar Maria Enok.
"Iya, ini karena tidak ada lapangan pekerjaan lain, sehingga kami akhirnya harus jualan bensin eceran seperti ini. Kami juga tidak timbun minyak dalam jumlah banyak. Palingan sehari tiga jeriken. Dan itu habis terjual," sambung seorang penjual pertalite eceran lainnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Malaka, Hendrik Fahik Taek membuka ruang diskusi kepada forum, khusus untuk para anggota DPRD Malaka yang hadir.
Baca juga: Imbas Kenaikan Bahan Bakar Minyak BBM Bisa Pacu Kenaikan Stunting di NTT
Bernadette Luruk, anggota DPRD dari Partai Hanura itu menyarankan agar DPRD bersama pemerintah dan kepolisian agar dapat cepat menyelesaikan perkara ini.
Menyambung dari Bernadette, Ketua Fraksi Golkar, Hendri Melki Simu menegaskan, agar pemerintah dan Polres Malaka dapat menyelesaikan perkara ini dan mencari solusi terbaik untuk masyarakat penjual pertalite eceran khusus di Wehali dan Malaka seluruhnya.