Berita TTU

Warga TTU Sebut Tidak Masalah BBM Naik Asal Jangan Langka

mereka sering membeli BBM yang dijual pengecer yang sebelum naik dijual pengecer dengan harga per liter 10 ribu rupiah.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RYAN TAPEHEN
SPBU- Aktifitas di salah satu SPBU di kota Kefamenanu TTU pasca kenaikan harga BBM. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Kenaikan harga BBM yang ditetapkan pemerintah pada hari Sabtu tanggal 3 September 2022 lalu mendalat respon dari berbagai kalangan termasuk warga TTU.

Salah satu warga TTU asal Manufui Regi Amfotis, Senin 5 September 2022 mengungkakan kenaikan harga BBM ini tidak mejadi masalah buat dirinya.

Baginya di daerah pedalaman seperti ini harga bukan lagi masalah yang mereka pentingkan adalan ketersediaan BBM yang selalu ada sehingga apapun  kegiatan bisa berjalan dengan baik.

Baca juga: Basarnas Belum Temukan Enam Warga TTU  yang Hilang Kontak di Perairan Batas Negara

"Tidak masalah harga naik, yang penting minyak tetap ada. Kuta pasti butuh dan kalau kita butuh harus ada," ungkapnya.

Kata dia mereka sering membeli BBM yang dijual pengecer yang sebelum naik dijual pengecer dengan harga per liter 10 ribu rupiah.

Dirinya belum tahu pasca kenaikan BBM ini pengecer juga tentunya menaikkan lagi harga eceran.

"Belum tahu, bisa saja kalau di kampung seperti ini bisa sampai 15 ribu, kalau tidak paling 13 ribu paling rendah," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan sesuai pantauan Pos Kupang di lapangan, Sabtu 3 September 2022 sekitar pukul 16.00 WITA harga baru resmi berlaku di Kabupaten TTU.

Baca juga: Respon Laporan Masyarakat Jaksa Periksa Ketua KPUD TTU

Dengan kenaikan harga tersebut juga daftar harga BBM di papan pertamina resmi berubah.

Harga pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter Harga pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter

Salah satu warga Kota Kefamenanu Stefanus yang berprofesi sebagai sopir mengungkapkan kenaikan harga BBM ini juga harus diikuti dgn kenaikan tarif angkutan umum.

"Ini minyak sudah naik, tapi kita angkutan ini masih pakai harga lama, harusnya itu ju pemerintah perhatikan, nanti kami kasi naik sendiri mereka denda kami, yang ruginya kami juga," ujarnya.

Dia berharap dengan kenaikan BBM ini pemerintah juga memperhatikan sektor lain sehingga dengan cepat bisa menyesuaikan harga termasuk haga komoditi di pasaran.

Sebelumnya Kapolres TTU AKBP Mohamad Mukson memberikan warning bagi masyarakat terkait rencana penyesuaian harga BBM ini.

Kepada wartawan dia meminta agar juga mensosialisasikan harga BBM kepada masyarakat agar jangan panik dan juga jangan melakukan penimbunan BBM lalu menjual kembali dengan harga tinggi.(*) 

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved