Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 6 September 2022, Libatkan Tuhan dalam Keputusanmu
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar dengan judul Libatkan Tuhan dalam Keputusanmu.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar dengan judul Libatkan Tuhan dalam Keputusanmu.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik merujuk 1Korintus 6:1-11, dan bacaan Injil Lukas 6:12-19.
Di akhir Renungan Harian Katolik disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 6 September 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Ibu Budi mempunyai sekolah yang cukup bergengsi, mulai dari TK, SD,SMP dan SMA.
Suatu ketika saya berkesempatan berbincang-bincang dengannya.
Satu hal yang menarik dalam percakapan itu ketika beliau mengatakan, ”Sekolah ini kami bangun bukan pertama-tama karena kami telah mempunyai sejumlah investasi yang memadai, melainkan karena hasil devosi kepada Bunda Maria dan kerahiman Ilahi” sebagai ungkapan rasa syukur kami atas cinta Tuhan, kami mendedikasikan di sekolah ini, sebuah ruang doa.
Setiap hari kami menimba kekuatan melalui doa bersama sebelum melaksanakan aktivitas belajara mengajar.
Yesus pergi ke bukit. Di bukit itu suasana amat tenang, sunyi. Di sana Dia berdoa semalam-malaman.
Ujud dari doa-Nya yaitu pemilihan para rasul-Nya. Dia berdialog dengan BapaNya. Dia melibatkan Bapa-Nya dalam mengambil keputusan yang tepat.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 5 September 2022, Apakah tak Boleh Berbuat Baik pada Hari Sabat?
Dia juga meminta restu kepada Bapa-Nya agar keputusan tersebut sesuai dengan kehendak Allah. Keputusan-Nya sangat tepat, Dia memilih
kedua belas rasul.
Belajar dari tindakan Yesus ini, kita disadarkan betapa pentingnya doa, dengan melibatkan Allah sebelum membuat keputusan entah besar atau kecil dalam hidup ini.
Keterlibatan Allah memberikan sebuah nilai lebih pada keputusan yang dibuat.
Melalui doa, Allah mengutus Roh Kudus memampukan kita untuk memberikan keputusan terbaik sesuai dengan kehendak Allah.
Dalam praktek hidup, seringkali kita tidak memberikan ruang gerak dan waktu yang cukup bagi Tuhan dalam keputusan-keputusan kita.
Kita beranggapan bahwa apa yang kita lakukan dan hasil yang kita raih itu semata-mata karena kecakapan kita sebagai manusia.
Salah satu kecenderungan manusia adalah godaan mengandalkan diri sendiri.
Godaan itu muncul karena orang lebih percaya pada kemampuan yang dimiliki, seperti kemampuan intelek dan bakat-bakatnya.
Padahal tidaklah demikian. Tuhan yang menjadi asal dan tujuan segala sesuatu, walaupun itu kecil dan kelihatan tak berarti.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 4 September 2022, Allah Sumber Harapan Hidup Kita
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Santo Thomas Aquinas, teolog Skolastik yang terkenal, mendefinisikan Tuhan sebagai Penggerak pertama yang tidak digerakkan (motor immobilis).
Tidak ada sesuatu pun dalam alam semesta ini terjadi tanpa bersumber dari gerak awal Tuhan ini.
Maka setiap kali kita hendak melakukan sesuatu entah bekerja, makan minum, rekreasi dan sebagainya, semua itu digerakkan oleh Tuhan sendiri. Dialah asal dan tujuan hidup kita sebagai manusia ciptaan-Nya (bbss).
Mari kita belajar dari Yesus yang telah meletakkan suatu dasar sekaligus pedoman bagi para murid-Nya bagaimana mengandalkan kuasa Allah dalam segala perencanaan hidup.
Kontemplasi
Pejamkan mata. Ingatlah kembali keputusan-keputusan penting yang pernah Anda buat dalam hidup Anda.
Ingatlah juga seberapa sering Anda telah melibatkan Tuhan dalam hal membuat keputusan tersebut.
Doa
Ya Tuhan Yesus, terima kasih atas contoh yang Kau berikan kepadaku untuk tidak lupa berdoa sebelum membuat keputusan-keputusan dalam hidup ini. Amin.*
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Selasa. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 6 September 2022

Bacaan Pertama: 1 Korintus 6:1-11
Saudara yang satu menuntut keadilan terhadap saudara yang lain, justru pada orang yang tidak beriman!
Bacaan diambil daria Surat Pertama Santo Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, jika di antara kalian ada perselisihan, apakah salah satu pihak sampai hati mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar dan bukan pada orang-orang kudus?
Atau tidak tahukah kalian bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tanganmu, tidakkah kalian sanggup mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?
Tidak tahukah kalian, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari! Meskipun demikian, jika kalian harus mengurus perkara-perkara biasa, urusan itu kalian serahkan kepada mereka yang tidak berarti dalam jemaat!
Hal ini kukatakan untuk membuat kalian malu. Tidak adakah di antaramu seorang yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara saudaranya? Adakah saudara yang satu menuntut keadilan terhadap saudara yang lain, justru pada orang yang tidak beriman!
Adanya perkara di antaramu saja, antara seorang saudara terhadap saudara yang lain, telah merupakan kekalahan bagimu. Mengapa kalian tidak lebih suka menderita ketidakadilan?
Mengapa kalian tidak lebih suka dirugikan? Sebaliknya kalian sendiri melakukan ketidakadilan, kalian sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kalian lakukan terhadap saudara-saudaramu sendiri.
Atau tidak tahukah kalian, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Dan beberapa orang di antara kalian dahulu demikianlah adanya. Tetapi kalian telah memberi dirimu disucikan, kalian telah dikuduskan, kalian telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b
Refr. Tuhan berkenan kepada umat-Nya.
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada di dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Refr. Alleluya, Alleluya, Alleluya.
Kalian telah Kupilih dari dunia dan Kutetapkan agar pergi dan berbuah, dan buahmu tinggal tetap.
Bacaan Injil: Lukas 6:12-19
Semalam-malaman Yesus berdoa. Lalu Ia memilih dua belas orang, yang disebut-Nya rasul.
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya dan memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul.
Mereka itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Andreas, saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.
Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang kerasukan roh-roh jahat mendapat kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, sebab dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS