Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 5 September 2022, Apakah tak Boleh Berbuat Baik pada Hari Sabat?
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Apakah tak Boleh Buat Baik pada Hari Sabat?
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Apakah tak Boleh Buat Baik pada Hari Sabat?
RD. Ambros Ladjar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk 1Korintus 5:1-8, dan bacaan Injil Lukas 6:6-11.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 5 September 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Debat serta pertentangan Yesus dan orang Yahudi tentang hukum tak ada ujung akhirnya. Dari keempat Injil hampir sama cerita konflik Yesus dan para pemimpin bangsa Yahudi.
Soalnya semua gerak-gerik Yesus ke mana pun selalu dibuntuti. Perbuatan baik Yesus selalu disandingkan dengan aturan dan adat istiadat mereka.
Yesus memahami tabiat mereka demikian. Biarpun mereka rajin mendalami Taurat di Sinagoga, tapi jika tabiat mereka tak berubah maka percuma. Sebab usaha mereka cuma untuk mencari pujian dan kehormatan semu.
Hari ini Yesus menyembuhkan seorang yang stroke atau mati tangan kanannya dalam kisah Injil. Sudah pasti orang itu hilang keseimbangan sehingga untuk jalan juga semakin jadi susah.
Selain itu, ada kelumpuhan di wajah sehingga bicara pun jadi berat, orang jadi bingung dan kabur indra penglihatan.
Oleh karena keadaan yang demikian memprihatinkan, maka Yesus merasa iba hati. Dia lalu menyembuhkan penderita sakit itu pada hari Sabat.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 5 September 2022, Teruslah Berbuat Baik
Tindakan Yesus itu justru membuat orang Yahudi jadi geram. Sebab Yesus langgar kesucian hari Sabat di mana pada hari itu orang wajib istirahat dan tak boleh buat apa-apa.
Menghadapi kegeraman mereka, Yesus singkat saja tanya mereka. Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat: berbuat baik atau buat jahat?
Menyelamatkan nyawa orang atau membiarkan mereka binasa?
Titik sentral penekanan Yesus terletak pada nilai kemanusiaannya. Itu berarti kita tidak boleh takut sekiranya ingin berbuat baik.
Lebih lagi jika tindakan kita terkait dengan nyawa manusia yang ingin ditolong secepatnya. Sebab itu perlu kita lihat kembali segala bidang tugas pelayanan kita masing-masing.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 3 September 2022, Sikap Hati