Berita Sumba Tengah
Penandatangan MoU, Sekda Sumteng: Enam Sekolah Dampingan YLAI Jadi Pilot Project 80 Sekolah Dasar
belajar sederhana dan menarik bagi siswa siswi kelas bawah yakni kelas I-III agar mudah mengenal, mengerti dan memahaminya.
Penulis: Petrus Piter | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, WAIBAKUL- Sekretaris Daerah Sumba Tengah, Drs.Umbu Eda Pajangu, mengapresiasi kehadiran Yayasan Literasi Anak Indonesia dengan program membaca berimbang bagi sekolah dasar di Sumba Tengah.
Karena itu dengan penandatanganan perjanjian kerjasama hari ini, Jumat 2 September 2022, Yayasan Literasi Anak Indonesia resmi berkarya membantu anak-anak sekolah dasar di Sumba Tengah tercinta ini.
Kehadiran Yayasan Literasi Anak Indonesia memberi warna baru dalam dunia kegiatan belajar mengajar bagi anak-anak sekolah dasar di Sumba Tengah.
Baca juga: Warga Desa Lenang Sumba Tengah Minta Pemerintah Perbaiki Ruas Jalan Raya Mamboro
Untuk itu, ia sangat berharap enam sekolah dasar dampingan Yayasan Literasi Anak Indonesia tahun 2022-2024 menjadi pilot project bagi 80-an sekolah dasar di Sumba Tengah ke depan.
Dengan penerapan program membaca berimbang ini membuat para guru lebih kreatif menciptakan metode belajar sederhana dan menarik bagi siswa siswi kelas bawah yakni kelas I-III agar mudah mengenal, mengerti dan memahaminya.
Metode mengajar para guru selama ini, demikian Sekda Umbu Eda Pajangu, adalah guru membaca dan anak-anak menulis. Itu berlangsung selama 2x40 menit atau berlangsung selama jam pelajaran.
Metode belajar ini sudah kusang dan membosankan anak-anak. Apalagi guru hanya membaca tanpa menjelaskan. Metode belajar demikian harus dirubah demi mendorong anak-anak terutama anak-anak kelas bawah, kelas I-III agar merasa tertarik, lebih tertarik, keinginan mengenal, mengetahui dan memahaminya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Tengah, Drs.Umbu Eda Pajangu menyampaikan hal itu dalam sambutannya ketika mewakili Bupati Kabupaten Sumba Tengah, Drs.Paulus SK Limu menandatangani perjanjian kerjasama dengan Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI) dalam hal ini Project Manager YLAI tahun 2022-2024, Novi Debi Wicaksono di ruang rapat Wakil Bupati Sumba Tengah, Jumat 2 September 2022.
Baca juga: Cerita Kampung Golutosi Sumba Tengah, Terisolir dan Hidup Dalam Kegelapan
Menurutnya, enam sekolah dampingan YLAI yakni SD Islam Mananga, SD Masehi Wee Luri, SD Masehi Bondo Kandelu, SD Negeri Pabowi, SD Negeri Waimangu dan SD Katolik Waimamongu merupakan pilihan YLAI untuk melakukan pendampingan program membaca berimbang selama dua tahun ke depan.
Para kepala sekolah dan guru hendaknya mempersiapkan diri dengan baik mengikuti program membaca berimbang Yayasan Literasi Anak Indonesia. Baginya, program membaca berimbang sangat positip untuk mendukung kegiatan belajar anak-anak sekolah dasar kelas bawah yakni kelas I-III.
Cara belajar baru ini membuat guru lebih kreatif belajar dan anak-anak mudah tertarik, mengerti dan memahaminya.
Dikatakan, secara umum, perilaku membaca buku oleh anak-anak Sumba Tengah sangat rendah. Hal itu juga berlaku bagi kalangan guru. Akibatnya pemahaman pengetahuannya terbatas. Padahal, kalau saja rajin membaca, entah bacaan apa saja akan menambah wawasan anak-anak dan guru.
Harapan kehadiran Yayasan Literasi Anak Indonesia dengan membawa program membaca berimbang merubah pola belajar sekolah dasar khusus kelas bawah, kelas I-III lebih kreatif, anak-anak mudah tertarik, mengerti dan memahaminya.
Baca juga: Puluhan Warga Saksikan Olah TKP Lakalantas Di Waiurang, Sumba Tengah
Sementara itu Pilot Project Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI), Novi Debi Wicaksono dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Sumba Tengah atas terselenggaranya penandatanganan perjanjian kerjasama ini.