KKB Papua

KKB Papua Ingin Balas Dendam Atas Kematian Anggotanya Dimutilasi Oknum TNI di Nduga Papua

Kasus mutilasi warga simpatisan KKB Papua oleh oknum TNI di Nduga, Kabupaten Intan Jaya Papua, telah membuat marah TPNPB-OPM

Editor: Agustinus Sape
Capture Video Sebby Sambom
BALAS DENDAM - Juru Bicara TPNPB Sebby Sambom ketika melakukan siaran pers secara virtual. Pihak mengancam akan melakukan balas dendam atas kasus mutilasi warga Nduga Papua yang diduga dilakukan oknum TNI. 

POS-KUPANG.COM - Kasus mutilasi warga simpatisan Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua oleh oknum TNI di Nduga, Kabupaten Intan Jaya Papua, telah membuat marah pihak TPNPB-OPM.

Mereka pun ingin membalas dendam dengan berencana melakukan hal serupa terhadap anoggota TNI atau pun aparat keamanan lainnya dari pihak Indonesia di Papua.

Rencana balas dendam itu disampaikan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom melalui akun twitternya.

Dia menegaskan bahwa TPNPB-OPM tidak bisa menerima perlakuan keji TNI terhadap masyarakat yang adalah warga negara  Indonesia.

"TPNPB bersama rakyat bangsa Papua akan lakukan pembalasan dengan cara yang sama," kata Sebby Sambom.

Dia mengatakan TPNPB-OPM mengutuk aksi kerjasama prajurit TNI yang seharusnya menjaga rakyat Indonesia itu.

Menurutnya, korban mutilasi berasal dari Suku Nduga, Timika.

Sebelumnya, terungkap sosok oknum perwira TNI AD diduga terlibat mutilasi 4 pendukung KKB Papua dan  merampas uang korban Rp 250 juta.

Dua oknum perwira TNI AD itu berpangkat Mayor dan Kapten. Sedangkan bawahannya pangkatnya beragam, yakni satu Praka dan tiga Pratu.

Baca juga: Jokowi Soroti Kasus Mutilasi Libatkan Oknum TNI di Mimika, Ini Perintahnya kepada Panglima TNI

Pembunuhan secara sadis itu terungkap ketika warga menemukan mayat para korban di sungai yang kemudian diinvestigasi oleh jajaran Polda Papua dan Kodam Cenderawasih.

Pasalnya, pembunuhan secara keji itu sudah didengar oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Kedua petinggi TNI itu pun memerintahkan kepada Pangdam Cenderawasih, Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa untuk mengusut tuntas.

Saat ini, keenam prajurit TNI AD tersebut sudah ditahan. Sedangkan tiga warga sipil yang terlibat sudah ditangkap oleh Polda Papua.

“Di tahanan Pomdam Cendrawasih,” ujar Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Danpuspomad) Letnan Jenderal Chandra W Sukotjo saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin 29 Agustus 2022 sore.

“Puspomad telah mengirimkan tim penyidik untuk membantu Pomdam,” kata Chandra.

Ketika melakukan kunjungan ke Jayapura Papua, Rabu 31 Agustus 2022, Presiden Joko Widodo menegaskan kasus tersebut harus dilakukan proses hukum, selain untuk menegakkan keadilan bagi masyarakat, tetapi juga agar kepercayaan masyarakat terhadap TNI tidak pudar.

"Sekali lagi proses hukum harus berjalan, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap TNI tidak pudar," ujarnya.

Baca juga: Profil Seth Jafeth Rumkorem, Mantan Anggota TNI yang Gabung KKB Papua Hingga Jadi Pimpinan OPM

Menurutnya, yang terpenting dari kasus tersebut adalah tuntas.

"Saya kira yang paling penting itu kasusnya tuntas, kemudian proses hukum," pungkasnya.

Diinvestigasi

Sebelumnya,  Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa telah menginstruksikan Kodam XVII/ Cenderawasih untuk segera melakukan pemeriksaan investigasi terhadap 6 prajurit TNI ADterkait pembunuhan dengan disertai mutilasi tersebut.

Tidak hanya Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman pun memberikan intruksi yang sama.

Berikut daftar terduga pelaku mutilasi dari TNI AD: Mayor Inf HF, Kapten Inf DK, Praka PR, Pratu RAS, Pratu RPC, dan Pratu R.

Berikut 4 fakta kronologinya

1. Pura-pura jual senjata api

Para pelaku berpura-pura ingin menjual senjata api kepada 4 korban.

Korban kemudian tertarik dan mendatangi para pelaku dengan membawa uang Rp 250 juta.

"Keempat korban dipancing oleh pelaku untuk membeli senjata jenis AK 47 dan FN seharga Rp 250 juta," ujar Faizal melalui pesan singkat, Minggu (28/8/2022).

2. Waktu mutilasi

Faizal menerangkan, pada 22 Agustus 2022 sekitar pukul 21.50 WIT, di SP 1, Distrik Mimika Baru, para pelaku bertemu dengan korban dan membunuh mereka.

Setelah melakukan pembunuhan, para pelaku memasukan jenazah ke dalam mobil korban dan membawanya ke Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka untuk dibuang.

Pelaku lebih dulu memasukkan korban ke dalam karung.

"Sebelum dibuang, keempat korban semuanya dimutilasi dan dimasukan ke dalam enam karung," kata dia.

Setelah membuang para korban ke Sungai Kampung Pigapu, para pelaku menuju ke Jalan masuk Galian C Kali Iwaka untuk membakar mobil Toyota Calya yang disewa oleh korban.

3. Bagi-bagi uang Rp 250 juta

Keesokan harinya, para pelaku kembali berkumpul di gudang milik salah satu pelaku berinisial APL dan membagikan uang Rp 250 juta yang mereka rampas dari korban.

Pada hari yang sama, polisi menemukan mobil yang disewa korban dalam keadaan hangus terbakar.

Pada Jumat (26/8/2022), masyarakat dan polisi berhasil menemukan salah satu korban yang diketahui berinisial AL.

Kemudian, pada hari yang sama, polisi menemukan salah satu mobil Avanza hitam yang disewa korban di SP 1.

Satu hari berselang, yakni pada Sabtu (27/8/2022), masyarakat kembali menemukan satu jenazah lagi di Sungai Kampung Pigapu.

Namun, hingga kini identitasnya belum diketahui.

Polisi masih mencari keberadaan jenazah dua korban lainnya.

Tiga orang yang diduga menjadi pelaku pembunuhan empat korban kemudian ditangkap, mereka adalah APL, DU, dan R.

Sementara itu, Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani menuturkan pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan atas temuan dua jenazah korban mutilasi di Kampung Pigapu, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Papua, Sabtu (27/8/2022).

Dalam kasus ini, Faizal mengungkapkan terduga pelaku pembunuhan sadis dengan cara mutilasi berjumlah 9 orang.

Dari 9 terduga pelaku, enam di antaranya adalah anggota TNI Angkatan Darat.

Sementara korban dalam kasus ini, berjumlah 4 orang. *

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul KKB PAPUA TAK TERIMA Simpatisannya Dimutilasi Oknum TNI, Sebby Sambom: Akan Lakukan Pembalasan

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved