LIGA 3 ETMC 2022
Jelang Liga 3 ETMC Harga BBM di Kota Lewoleba Lembata Melonjak, Capai Rp 30 Ribu Per Botol Eceran
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax dan pertalite kembali melonjak drastis sejak hari Selasa kemarin di Kota Lewoleba.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO
POS-KUPANG, LEWOLEBA - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax dan pertalite kembali melonjak drastis sejak hari Selasa kemarin di Kota Lewoleba.
Warga tampak mulai kesulitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak BBM yang dijual eceran. Sementara antrean kendaraan roda dua dan roda empat di SPBU Lamahora mengular hingga memenuhi sebagian badan jalan. SPBU Lamahora sendiri merupakan satu-satunya SPBU yang ada di Kota Lewoleba.
Mirisnya, kejadian ini berlangsung hanya 2 minggu saja jelang kick off turnamen sepak bola terbesar di NTT, Liga 3 El Tari Memorial Cup pada 9 September mendatang.
Pantauan sejak kemarin hingga malam hari warga kesulitan mendapatkan BBM jenis pertamax dan pertalite untuk eceran sekalipun, apalagi dengan harga normal.
Dominikus Karangora, warga Lewoleba, mengatakan, karena kelangkaan ini, para penjual Bahan Bakar Minyak BBM eceran seenaknya menaikkan harga pertamax dan pertalite.
Menurutnya, harga BBM eceran bahkan mencapai harga Rp 30 ribu per botol. Karena tak ada pilihan lain, dia pun terpaksa harus membeli dengan harga terlampau mahal tersebut.
Baca juga: Kuliner Khas NTT : Rasakan Nikmatnya Ferkedel Kupang Pakai Kentang Timor yang Kenyal dan Gurih
“Meski bukan hal baru di Lembata, tetapi ini sungguh sudah kelewatan. Kita tidak punya pilihan lain selain membeli BBM dengan harga yang mahal sekali,” ungkap Dominikus saat ditemui, Rabu, 24 Agustus 2022.
Dominikus menyebutkan jika kondisi ini terus berlangsung, maka aktivitas ekonomi di Kota Lewoleba bakal lumpuh dan harga-harga barang bakal ikut melonjak drastis.
Keluhan yang sama juga diutarakan Dimas Hayon yang mengaku tak bisa banyak beraktivitas karena kelangkaan BBM selama beberapa hari.
“Saya tadi beli satu botol pertalite harganya Rp 25 ribu. Itu pun isi dalam botolnya tidak penuh. Kita tidak bisa protes karena tidak ada pilihan lain,” kata Dimas.
Jika tidak ingin membeli BBM dengan harga mahal, tandas Dimas, maka ada banyak aktivitas produktif yang tidak bisa dia lakukan.
“Kita jadi serba salah. Semoga kondisi ini cepat teratasi,” pintanya.
Diketahui, pemerintah Kabupaten Lembata telah menggelar rapat terbatas membahas masalah kelangkaan BBM di ruang rapat Kantor Bupati Lembata pada Rabu, 24 Agustus 2022 siang. Rapat tersebut dipimpin oleh Asisten 2 Setda Lembata Ambrosius Lein.
Dihubungi secara terpisah, Ambrosius berujar bahwa pemerintah daerah (Bagian Ekonomi Setda Lembata) sedang mengecek kuota BBM yang didistribusikan oleh pihak transportir kepada SPBU yang ada di Lembata.