Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 23 Agustus 2022, Hanya Orang Jujur yang Dapat Dipercaya
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Hanya Orang Jujur yang Dapat Dipercaya.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Hanya Orang Jujur yang Dapat Dipercaya.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk 2 Tesalonika 2: 1-3a. 13b-17, dan bacaan Injil Matius 23:23-26.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Selasa 23 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Penginjil Matius pada hari ini mengisahkan bagaimana Yesus mengecam ketidakjujuran dan kemunafikan kaum Farisi dan ahli Taurat.
Yesus memberi predikat kepada mereka sebagai orang munafik. Yesus mengecam perilaku
munafik mereka yang menghalangi orang lain untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 20 Agustus 2022, Keselarasan Antara Kata dan Perbuatan
Ada dua kecaman yang dialamatkan Yesus bagi kaum Farisi dan para ahli Taurat.
Pertama, celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan (Mat 23:23).
Kedua, celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan (Mat 23: 25).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 22 Agustus 2022, Maria Memiliki Segala Kebaikan Tuhan
Yesus mengecam para ahli Taurat dan kaum Farisi karena perilaku mereka yang hanya mementingkan peraturan dan hukum sehingga mereka lupa pada prinsip-prinsip fundamental seperti keadilan, belas kasih dan kesetiaan.
Segala sesuatu yang bersifat batiniah itu sangatlah penting. Inilah nilai-nilai pokok yang mesti ada pada mereka sebagai pemimpin.
Kalau pemimpin kehilangan nilai-nilai pokok ini, maka jelas kepemimpinannya akan bercorak otoriter.
Tindakan mereka bukan membebaskan, tetapi menindih dan membuat orang lain menderita.
Mereka berteriak untuk menegakkan hukum, namun kenyataannya merekalah yang melanggar hukum itu sendiri.
Namun mereka lebih mementingkan tampilan lahiriah dan itu akan menjadi sumber kesombongan mereka.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 21 Agustus 2022, Melewati Jalan Sempit