Breaking News

Berita Nasional

Kepada Komnas HAM, Ferdy Sambo Tak Mau Bertele-Tele Soal Pembunuhan Brigadir J: Ya Sudahlah Pak!

Hingga kini kasus pembunuhan Brigadir Yosua alias Nofryansah Yosua Hutabarat masih menyedot perhatian publik. Dalam kasus ini Ferdy jadi eksekutornya.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
AKUI PERBUATAN - Irjen Ferdy Sambo akhirnya mengakui perbuatannya, merencanakan pembunuhan Brigadir J hingga menjadi otak penghilangan barang bukti dan merekayasa TKP. Sikap jujur Ferdy Sambo itu saat diperiksa Komnas HAM. 

Selang beberapa menit, Ferdy Sambo keluar dari rumah Jalan Saguling III menjalankan skenarionya dengan pergi ke tempat lain dikawal patwal, bukan ke rumah dinas.

Di sini Ferdy Sambo memerankan aktor yang berpura-pura menerima telepon dari Putri Candrawathi setelah dilecehkan Brigadir J.

"Itu dia skenario kan. Sebetulnya memang dia akan ke TKP untuk melakukan eksekusi terhadap Yosua," imbuh Taufan.

Setelah masuk ke rumah dinas, Ferdy Sambo memanggil para ajudannya termasuk Brigadir J di ruang tamu. Sementara Putri Candrawathi ada di dalam kamar.

Atas perintah Ferdy Sambo, Bharada E menutup wajahnya saat menembak Brigadir J di ruang tamu, menggunakan Glock 17. Dua dari lima peluru di tubuh Brigadir J berasal dari pistol HS-9 milik Brigadir J yang ditembakkan oleh Ferdy Sambo.

Peluru-peluru di dua pistol itu diisi atas perintah Ferdy Sambo, demikian pengakuan Bharada E kepada Komnas HAM. Tapi Ferdy Sambo tak terbuka telah ikut menembak Brigadir J.

"Kami periksa Richard, dia mengakui bahwa Pak FS (Ferdy Sambo, red) melakukan tembakan. Dua tembakan ke Yosua," ucap Taufan.

Soal ada bekas tembakan di dinding seolah ada tembak-menembak Brigadir J dan Bharada E, skenarionya dibuat Ferdy Sambo. "Itu dia akui (Ferdy Sambo) yang lakukan," ia menegaskan.

Komnas HAM meyakini Ferdy Sambo ikut menembak, melihat arah peluru di tubuh Brigadir J datang dari sudut berbeda.

Baca juga: Akhirnya Terungkap, Putri Candrawathi Bantu Ferdy Sambo Bunuh Brigadir Yosua

Taufan menjelaskan, "Tidak mungkin orang yang sama bolak balik dari satu tempat ke tempat lain untuk melakukan tembakan."

Selain itu ada indikasi bahwa jenis pelurunya berbeda, berdasar ukuran lubang tembakan yang berbeda di tubuh Brigadir J. Merujuk pengakuan Bharada E, penembak Brigadir J selain dirinya adalah Ferdy Sambo.

Soal ini, Komnas HAM bertanya langsung kepada Ferdy Sambo tapi belum secara terbuka mengakui itu. Ferdy Sambo hanya mengucao, "Saya tanggung jawab semua."

JANGAN RAGU - Luhut Binsar Panjaitan meminta Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto untuk tidak ragu-ragu menindak Irjen Ferdy Sambo dan komplotannya dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Usut sampai tuntas dan cabut kasus itu sampai ke akar-akarnya.
JANGAN RAGU - Luhut Binsar Panjaitan meminta Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto untuk tidak ragu-ragu menindak Irjen Ferdy Sambo dan komplotannya dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Usut sampai tuntas dan cabut kasus itu sampai ke akar-akarnya. (Tribunnews.com)

Pengarah Pemeran Figuran

Selain mengotaki pembunuhan berencana Brigadir J, Ferdy Sambo juga merancang obstruction of justice atau menghalang-halangi penyidikan.

"Misalnya mengubah TKP, menghilangkan beberapa barang bukti seperti decoder CCTV, alat-alat komunikasi dan lain-lain," ungkap Taufan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved