Berita Sumba Timur
Revitalisasi Bahasa Kambera, Kantor Bahasa NTT Gelar Pelatihan Guru Utama di Sumba, Ini Tujuannya
Kantor Bahasa Nusa Tenggara Timur melaksanakan upaya revitalisasi bahasa daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sebanyak lima dari total 72 bahasa
Penulis: Ryan Nong | Editor: Ferry Ndoen
Menurutnya, ancaman kelestarian bahasa daerah harus disikapi dan ditindaklanjuti agar tidak terjadi di Sumba Timur dan Nusa Tenggara timur secara keseluruhan.
Ia menyebut, pemda Sumba Timur juga didukung oleh berbagai lembaga mitra baik pemerintah maupun non pemerintah untuk kolaborasi pengembangan bahasa daerah, diantaranya seperti penyusunan buku cerita anak berbahasa Sumba serta pengembangan literasi dengan menggunakan bahasa ibu sebagai pengantar kelas awal Sekolah Dasar.
Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, kata Melo Wadu, mengeluarkan Instruksi Bupati Sumba Timur nomor 416 tahun 2022 tentang pemulihan pembelajaran sebagai perlindungan terhadap bahasa daerah.
Karena itu, Melo Wadu mengatakan, perlu peningkatan kompetensi guru yang menjadi pengampu utama Bahasa Kambera.
"Pemerintah kabupaten Sumba Timur menyampaikan ucapan terima kasih atas penyelenggaraan ini dan berharap pemda Sumba Timur dan Kantor Bahasa NTT terus bersinergi dalam berbagai program dan ketua sebagai wujud komitmen melestarikan bahasa daerah," pungkas dia.
Kepala Kantor Bahasa NTT, Elis Setiati mengatakan program revitalisasi bahasa daerah dilaksanakan untuk 38 bahasa daerah di 12 Provinsi di Indonesia, termasuk lima bahasa daerah di Provinsi NTT.
Program revitalisasi bahasa daerah itu dilaksanakan untuk merespon ancaman kepunahan bahasa daerah di Indonesia. Selain itu, juga dilaksanakan untuk memperkuat bahasa ibu dalam konstelasi bahasa bahasa serta mendukung momentum hari bahasa Ibu Internasional.
Pelatihan Guru Utama Berbahasa Kambera yang dilaksanakan, kata dia, bertujuan jangka panjang untuk membentuk para penutur muda untuk menjadi penutur aktif, menjaga kelangsungan hidup bahasa daerah, memberi ruang kemerdekaan terhadap bahasa ibu serta mengemukakan fungsi dan ranah baru dari bahasa ibu.
Para guru yang disebut sebagai guru master didampingi oleh dua fasilitator yang disebut maestro yakni Stefani Ndiha Hamapati dan Diana D. Timoria.
Pasca pelatihan, para guru master diharapkan akan menyampaikan materi dan mendampingi penggunaan bahasa daerah di sekolah dengan menitikberatkan pada empat keterampilan yakni menyimak, membaca, menulis dan berbicara.
"Karena itu, kami meminta komitmen bersama pemerintah daerah untuk menyukseskan dan mendukung penuh upaya revitalisasi bahasa daerah sebagai bahasa ibu khususnya Bahasa Kambera di Sumba Timur dan Sumba Tengah," tegas Elis Setiati.
Sebelumnya secara daring, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengajak seluruh masyarakat dan pemerintah daerah untuk mensukseskan program revitalisasi bahasa daerah di Nusa Tenggara timur.
Ia mengatakan, revitalisasi bahasa daerah membutuhkan partisipasi aktif dan peran serta masyarakat termasuk, budayawan tokoh adat, tokoh masyarakat dan para penutur asli bahasa daerah. (Ian)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
