Berita Sumba Timur

Revitalisasi Bahasa Kambera, Kantor Bahasa NTT Gelar Pelatihan Guru Utama di Sumba, Ini Tujuannya

Kantor Bahasa Nusa Tenggara Timur melaksanakan upaya revitalisasi bahasa daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sebanyak lima dari total 72 bahasa

Penulis: Ryan Nong | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
PELATIHAN - Wakil Bupati Sumba Timur David Melo Wadu (tengah) saat memberi sambutan pada acara pembukaan Pelatihan Guru Utama Berbahasa Kambera ; Program Merdeka Belajar di Hotel Padadita, Waingapu Sumba Timur Selasa 9 Agustus 2022. 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong 

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Kantor Bahasa Nusa Tenggara Timur melaksanakan upaya revitalisasi bahasa daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur

Sebanyak lima dari total 72 bahasa daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi sasaran revitalisasi oleh lembaga yang berada di bawah naungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Kemendikbud Ristek RI itu. 

Bahasa Kambera di Pulau Sumba, menjadi satu dari lima bahasa daerah yang direvitalisasi di NTT, selain bahasa Dawan, bahasa Manggarai, bahasa Rote dan bahasa Tabui. 

Revitalisasi bahasa Kambera dimulai dengan pelaksanaan Pelatihan Guru Utama Berbahasa Kambera dalam Program Merdeka Belajar yang berlangsung di Hotel Padadita, Waingapu Sumba Timur selama empat hari, Selasa hingga Jumat, 9-12 Agustus 2022.

Pelatihan para guru utama itu dilaksanakan dalam rangka internalisasi bahasa daerah Kambera di sekolah dasar dan menengah pertama serta persiapan Festival Tunas Bahasa Ibu yang akan digelar November 2022 mendatang. 

Kegiatan tersebut juga merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Rapat Koordinasi Bahasa Daerah NTT pada Juni 2022 untuk mewujudkan kegiatan konkret di sekolah dengan pembelajaran bahasa daerah. 

Wakil Bupati Sumba Timur David Melo Wadu membuka secara resmi pelaksanaan pelatihan yang melibatkan 40 guru sekolah dasar dan sekolah menengah pertama dari Kabupaten Sumba Timur dan Sumba Tengah itu. 

Pembukaan pelatihan ditandai dengan pemukulan gong oleh David Melo Wadu yang didampingi Kepala Kantor Bahasa NTT, Elis Setiati, Koordinator Revitalisasi Bahasa Daerah, Ardi Pangkul, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Sumba Timur, Erwin Pasande dan perwakilan Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Sumba Tengah, 

Umbu Naka Jarawali. 

Pada kesempatan tersebut, juga dilaksanakan penyerahan plakat dan penandatanganan berita acara oleh Kantor Bahasa NTT dan Pemerintah Daerah Sumba Timur serta Pemerintah Daerah Sumba Tengah. 

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sumba Timur, David Melo Wadu menyebut bahwa pelaksanaan revitalisasi bahasa daerah khususnya Bahasa Kambera di Sumba Timur dan sebagian Sumba Tengah bertujuan menjaga kelangsungan bahasa dan sastra daerah setempat. 

Selain itu, juga dimaksudkan untuk menciptakan ruang kreativitas dan  kemerdekaan bagi para penutur untuk mempertahankan dan menemukan fungsi baru bahasanya. Sehingga hal tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kecintaan generasi muda untuk melestarikan bahasa daerah. 

Melo Wadu mengatakan, bahasa daerah memiliki kontribusi penting dalam pembangunan daerah. Selain menjadi identitas dan lambang kebanggaan daerah, bahasa daerah juga menjadi sarana pengembangan dan pendukung kebudayaan daerah serta menjadi media menjalin kekerabatan dalam masyarakat. 

"Bahasa daerah sebagai kekayaan intelektual budaya Indonesia inilah yang menjadi alasan kenapa bahasa daerah harus dijaga kelestariannya," sebut Melo Wadu. 

Menurutnya, ancaman kelestarian bahasa daerah harus disikapi dan ditindaklanjuti agar tidak terjadi di Sumba Timur dan Nusa Tenggara timur secara keseluruhan. 

Ia menyebut, pemda Sumba Timur juga didukung oleh berbagai lembaga mitra baik pemerintah maupun non pemerintah untuk kolaborasi pengembangan bahasa daerah, diantaranya seperti penyusunan buku cerita anak berbahasa Sumba serta pengembangan literasi dengan menggunakan bahasa ibu sebagai pengantar kelas awal Sekolah Dasar. 

Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, kata Melo Wadu, mengeluarkan Instruksi Bupati Sumba Timur nomor 416 tahun 2022 tentang pemulihan pembelajaran sebagai perlindungan terhadap bahasa daerah. 

Karena itu, Melo Wadu mengatakan, perlu peningkatan kompetensi guru yang menjadi pengampu utama Bahasa Kambera

"Pemerintah kabupaten Sumba Timur menyampaikan ucapan terima kasih atas penyelenggaraan ini dan berharap pemda Sumba Timur dan Kantor Bahasa NTT terus bersinergi dalam berbagai program dan ketua sebagai wujud komitmen melestarikan bahasa daerah," pungkas dia. 

Kepala Kantor Bahasa NTT, Elis Setiati mengatakan program revitalisasi bahasa daerah dilaksanakan untuk 38 bahasa daerah di 12 Provinsi di Indonesia, termasuk lima bahasa daerah di Provinsi NTT. 

Program revitalisasi bahasa daerah itu dilaksanakan untuk merespon ancaman kepunahan bahasa daerah di Indonesia. Selain itu, juga dilaksanakan untuk memperkuat bahasa ibu dalam konstelasi bahasa bahasa serta mendukung momentum hari bahasa Ibu Internasional. 

Pelatihan Guru Utama Berbahasa Kambera yang dilaksanakan, kata dia, bertujuan jangka panjang untuk membentuk para penutur muda untuk menjadi penutur aktif, menjaga kelangsungan hidup bahasa daerah, memberi ruang kemerdekaan terhadap bahasa ibu serta mengemukakan fungsi dan ranah baru dari bahasa ibu. 

Para guru yang disebut sebagai guru master didampingi oleh dua fasilitator yang disebut maestro yakni Stefani Ndiha Hamapati dan Diana D. Timoria. 

Pasca pelatihan, para guru master diharapkan akan menyampaikan materi dan mendampingi penggunaan bahasa daerah di sekolah dengan menitikberatkan pada empat keterampilan yakni menyimak, membaca, menulis dan berbicara. 

"Karena itu, kami meminta komitmen bersama pemerintah daerah untuk menyukseskan dan mendukung penuh upaya revitalisasi bahasa daerah sebagai bahasa ibu khususnya Bahasa Kambera di Sumba Timur dan Sumba Tengah," tegas Elis Setiati. 

Sebelumnya secara daring, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengajak seluruh masyarakat dan pemerintah daerah untuk mensukseskan program revitalisasi bahasa daerah di Nusa Tenggara timur. 

Ia mengatakan, revitalisasi bahasa daerah membutuhkan partisipasi aktif dan peran serta masyarakat termasuk, budayawan tokoh adat, tokoh masyarakat dan para penutur asli bahasa daerah. (Ian) 

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

PELATIHAN - Wakil Bupati Sumba Timur David Melo Wadu (tengah) saat memberi sambutan pada acara pembukaan Pelatihan Guru Utama Berbahasa Kambera ; Program Merdeka Belajar di Hotel Padadita, Waingapu Sumba Timur Selasa 9 Agustus 2022.
PELATIHAN - Wakil Bupati Sumba Timur David Melo Wadu (tengah) saat memberi sambutan pada acara pembukaan Pelatihan Guru Utama Berbahasa Kambera ; Program Merdeka Belajar di Hotel Padadita, Waingapu Sumba Timur Selasa 9 Agustus 2022. (POS-KUPANG.COM/RYAN NONG)

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved