Polemik Tarif Masuk TNK
Kapolda NTT Jamin Keamanan Wisatawan di Labuan Bajo
Kapolda NTT Irjen Pol Setyo Budiyanto menegaskan bahwa polisi menjamin keamanan wisatawan domestik dan mancanegara di Labuan Bajo.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kapolda NTT Irjen Pol Setyo Budiyanto menegaskan bahwa polisi menjamin keamanan wisatawan domestik dan mancanegara di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
"Kepolisian menjamin keamanan seluruh wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo. Demi menjamin keamanan wisatawan maka ratusan anggota kepolisian telah dikerahkan ke Labuan Bajo untuk menjaga situasi keamanan menyusul adanya aksi mogok dilakukan para pelaku wisata di Labuan Bajo sehingga situasinya tetap kondusif," kata Irjen Pol Setyo Budiyanto di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin 1 Agustus 2022.
Ia mengatakan hal itu terkait upaya Kepolisian dalam menjaga keamanan wisatawan yang berwisata ke Labuan Bajo di saat terjadinya pemboikotan yang dilakukan pelaku wisata sebagai bentuk protes terhadap kenaikan Tarif Masuk TNK ( Taman Nasional Komodo ).
Pemerintah Provinsi NTT telah menetapkan harga tiket Tarif Masuk TNK ke Pulau Komodo dan Pulau Padar sebesar Rp 3,75 juta.
Baca juga: Polres Manggarai Barat Tetapkan Satu Tersangka Dalam Demo Tolak Tarif Masuk TNK
Baca juga: Pengamat Sebut Penetapan Tarif Masuk TNK Labuan Bajo Tanpa Payung Hukum
Menurut Irjen Pol Setyo Budiyanto, anggota Kepolisian dari Polda NTT ke Labuan Bajo untuk melakukan tugas pengamanan sebanyak 268 orang.
Jumlah anggota Kepolisian itu belum termasuk anggota Kepolisian dari sejumlah Polres di Pulau Flores yang juga telah di gerakan ke Labuan Bajo.
"Kami tidak ingin para wisatawan yang datang berwisata ke Labuan Bajo menjadi cemas menghadapi isu-isu yang berkembang, sehingga anggota Kepolisian dari Polda NTT dan sejumlah Polres di Pulau Flores dikerahkan ke Labuan Bajo untuk menjaga keamanan di daerah itu. Kita ingin menciptakan suasana yang aman bagi wisatawan yang datang ke Labuan Bajo untuk berwisata dengan aman," ujarnya.
Irjen Pol Setyo Budiyanto berharap para pelaku usaha wisata seperti hotel-hotel, restoran, rumah makan maupun usaha wisata lainnya tetap melakukan aktifitas seperti semula karena aksi yang terjadi di Labuan Bajo ujung barat Pulau Flores itu hanya suatu dinamika yang segera teratasi. (ant)