KKB Papua
Maiton Gurik Sampaikan Pesan Haru ke Presiden Jokowi: Cukup Sudah Kita Hitung Orang Mati di Papua
Air mata duka akibat tindakan kejam anggota separatis KKB ( Kelompok Kriminal Bersenjata ), hingga kini masih terus membasahi Tanah Papua.
Oleh karena itu, katanya, pemerintah perlu mengkaji ulang keputusan yang diambil selama ini, dan segera ambil langkah-langkah yang lebih tepat untuk menyudahi persoalan di Tanah Papua ini.
Baca juga: Polisi Sebut KKB Papua Bantai Warga Sipil di 4 Lokasi Berbeda
Maiton mengatakan, dengan dikirimnya ratusan hingga ribuan personel ke Papua, bukannya menyelesaikan konflik melainkan menambah permasalahan.
"Sebab, penambahan pasukan tidak akan menyelesaikan masalah. Bahkan penambahan pasukan itu menciptakan masalah di atas masalah," tegasnya.
Masalah yang dimaksud, adalah seringnya terjadi pertumbahan darah di bumi pertiwi, dan para korban kebanyakan warga sipil.
Menurut Maiton, Presiden Jokowi, para jenderal dan semua pengambil kebijakan, jangan menganggap remeh konflik di Papua, khususnya di Kabupaten wilayah Kabupaten Nduga.
"Karena itu, cara-cara humanis, dialog dan dialektika yang harus diutamakan untuk mengakhiri konflik di Papua," katanya.
Maiton menjelaskan, jika tidak pakai cara-cara itu, maka potensi konflik ke depan akan terus meluas.
Akibatnya bisa menjadi lebih fatal dan membahayakan kenyamanan dan nyawa warga sipil yang ada di daerah-daerah konflik di Papua.
Baca juga: Ancaman Panglima Tertinggi KKB Papua Terbukti, 10 Warga Tewas Dibantai, TNI Polri Lambat Antisipasi
"Sudah cukup kita tiap hari menghitung orang mati karena konflik antara TPNPB dan TNI POLRI di Papua. Sementara, pemerintah pusat maupun daerah tidak punya niat dan hati yang serius mau menyelesaikan secara cepat dan seksama," ucapnya.
Ia menambahkan,Lempar Papua sangat prihatin dengan konflik yang menghilangkan nyawa manusia ini.
"Kiranya,Penembakan yang terjadi di Nduga sampai menyebabkan 10 orang tewas itu, perlu dilihat serius oleh Presiden hingga petinggi lainya,"tandasnya. (*)