KKB Papua
Ancaman Panglima Tertinggi KKB Papua Terbukti, 10 Warga Tewas Dibantai, TNI Polri Lambat Antisipasi
Sebelum terjadi pembantaian warga di Distrik Kenyam, TPNPB-OPM menebar ancaman melakukan perang.
Penulis: Alfons Nedabang | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM - Sebelum terjadi pembantaian warga di Distrik Kenyam, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM ) menebar ancaman melakukan perang.
Organisasi separatis Kelompok Kriminalitas Bersenjata atau KKB Papua itu sudah mempersiapkan prajurit khusus yang disebut pasukan berani mati.
Informasi tersebut telah dibocorkan Panglima Tertinggi TPNPB-OPM Sorong Merauke Damianus Yogi, dilansir dari thetpn-pbnews.com edisi Selasa 12 Juli 2022.
"Siap perang serentak Sorong to Samarai dalam waktu yang dekat ini," kata Damianus Yogi dalam pernyataan imbauan umum TPNPB-OPM.
Menindaklanjuti perintah itu, Panglima Angkatan Darat TPNPB-OPMt, Okto Jemi Magai Yogi alias Mogoma menyiagakan pasukan untuk berperang melawan TNI Polri.
"Kami siap perang, revolusi total sesuai umaniter TPNPB-OPM," kata Okto Jemi Magai Yogi, dikutip dari thetpn-pbnews.com, Rabu 13 Juli 2022.
Baca juga: Kronologi Aksi Brutal KKB Papua Tewaskan 9 Warga di Nduga, Tiga Korban Asal NTT
Keputusan untuk perang serentak menyikapi Pemerintah Indonesia yang memberlakukan Otonomi khusus ( Otsus ) Jilid II serta pembentukan Daerah Otonomi Baru atau DOB.
"Indonesia melanjutkan Otonomi khusus atau Otsus jilid ll dan tetapkan Pemekaran Provinsi Papua DOB, berarti kami siap perang. Revolusi total," tegas Okto Jemi Magai.
Empat hari setelah Panglima Tertinggi TPBN-OPM Damianus Yogi mengeluarkan perintah perang, KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya membantai warga sipil di Kampung Nanggolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga. Peristiwa berdara itu terjadi pada Sabtu 16 Juli 2022 pagi.
Sebanyak 10 warga tewas dibantai, tiga di antaranya berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Dari korban yang semula hanya berjumlah tujuh orang, saat ini menjadi 12 korban di mana 10 korban meninggal dunia," sebut Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal di Jayapura, Sabtu sore, melansir Tribun-Papua.com.
Kombes Ahmad Musthofa Kamal menuturkan, sembilan korban meninggal dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika. Sementara satu jenazah lainnya diambil pihak keluarganya untuk dimakamkan di Distrik Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga.
"Adapun dua korban luka-luka juga dievakuasi ke Timika,” kata Kombes Ahmad Musthofa Kamal.
Baca juga: Identitas Tiga Warga NTT Yang Tewas Jadi Korban Kekejian KKB Papua di Nduga
Belum diketahui ihwal dan motif penembakan hingga pembantaian tersebut.
Namun, Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan penyerangan bermula saat satu di antara korban yang merupakan pedagang kelontongan dan tujuh orang lainnya berada di dalam truk. “Diketahui bahwa truk tersebut merupakan kendaraan pengangkut barang,” ujarnya.