Berita Kota Kupang Hari Ini
Semalam Menjaga Tetesan Minyak Goreng Ema-Ema Berkarya Cendana
minyak goreng yang lebih jernih dan tidak kalah dengan minyak kemasan pabrik yang biasa digunakan di rumah tangga.
Ide pembuatan minyak goreng ini tidak muncul begitu saja,seperti yang dikatakan Eman,ide ini diajarkan langsung oleh instruktur dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Flores Timur. Dikatakan bahwa kualitas minyak goreng tidak bisa hanya dilihat dari warna tetapi bagaimana cara pengolahannya.
Baca juga: Warga Desa Lamanabi dan Desa Waiula Flores Timur Mulai Nikmati Jaringan 4G
"Kami dapat ide penyaringan minyak dari instruktur pada saat Bimtek karena memberikan pikiran-pikiran bagus dan mengatakan minyak kelapa jika semakin disaring, kualitasnya semakin bagus,"terang Emanuel saat ditemui POS-KUPANG.COM setelah selesai mengikuti kegiatan Peer Learning Meeting (PLM) Provinsi NTT yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) di Sotis Hotel Kupang pada Rabu,13 Juli 2022.
Menurut Eman,minyak goreng ini bisa bertahan satu sampai tiga bulan dan baunya tetap normal.Agar menghasilkan warna minyak goreng yang bagus, disarankan tidak memasak santan kelapa hingga sarinya menjadi hitam.
Olahan minyak kelapa dari kelapa muda,juga bisa mempengaruhi warna dan kualitas minyak kemudian terkait dengan penyaringan,karena penyaringan tiga kali sehingga minyak goreng yang dihasilkan pun benar-benar bersih sehingga warnanya berbeda dengan minyak kelapa biasanya seperti yang dipamerkan Eman dalam kegiatan PLM. Warnanya asli,tidak kekuning-kuningan seperti minyak goreng biasa atau minyak goreng kelapa lainnya.
"Untuk menghasilkan satu liter minyak goreng membutuhkan 12 sampai 15 buah kelapa dan dijual dengan harga Rp 50 ribu,"jelas Eman.
Selain itu,dari hasil proses produksi minyak goreng kemasan ini,ada tiga produk yang dihasilkan dalam proses penyaringan yakni vco,minyak tiga kali penyaringan dan minyak satu kali penyaringan.
Kelompok Ema-ema berkarya Cendana terbentuk sejak April 2022 dan langsung melakukan kegiatan. Namun penjualan di masyarakat cuma minyak yang hanya sekali proses penyaringan karena disesuaikan dengan kondisi keuangan di desa.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Melangit, Serikat Pekka Adonara Giat Produksi Minyak Kelapa
Masih menurut Eman,minyak goreng ini juga mendapat respon baik dari pemerintah Kabupaten Flores Timur dengan membawa minyak goreng ini ke BPOM Ende untuk menguji kelayakannya dan dinyatakan berhasil dan mendapat sertifikat.
Pesan Ema-ema berkarya Cendana kepada Eman, agar bisa mempromosikan minyak goreng kemasan hasil karya mereka kepada masyarakat luas dengan menawarkan harga minyak goreng ukuran 600 ml dengan harga Rp 50 ribu untuk minyak kelapa yang proses penyaringanya tiga kali dan bisa diakui oleh pasar.
"Ini hanya harga-harga buka saja.Kalau memang kemahalan juga mungkin mereka bisa turunkan harganya.Pameran hari ini,sehingga kami bawa Minyak yang proses penyaringannya tiga kali untuk mencoba pasar apakah harganya bisa dijangkau oleh masyarakat,"lanjut Eman menyampaikan pesan ibu-ibu kelompok Ema-Ema Berkarya Cendana.
Kualitas minyak goreng kemasan Ema-Ema Berkarya Cendana bisa dibilang tidak diragukan lagi namun sayang, kemasan minyak goreng ini masih disimpan dalam kemasan botol air mineral.
"Penyediaan sih ada.Cuman kelompok ini, kelompok baru berusia tiga bulan dan modalnya belum sampai ke situ,"ungkapnya.
Umur ibu-ibu anggota kelompok Ema-Ema Berkarya kisaran 30-an sampai 50-an yang semuanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga yang juga kadang ke kebun membantu suami,tetapi mereka siapkan satu waktu untuk kerja pada kelompok Ema-Ema Berkarya Cendana.
Baca juga: Atasi Kelangkaan Minyak Goreng, Fransiskus Sinta Ajak Warga Produksi Minyak Kelapa
"Mereka produksi dalam satu Minggu itu,satu kali antara Jumat,Sabtu atau Minggu,"terang Eman.
Dilanjutkannya,transformasi perpustakaan ini klop dengan kegiatan ibu-ibu di desa Sinamalaka.