Polemik AGT
Kisah Member AGT Kupang : Diajak Mertua Ikut Lebel Rp 3.637.000, Akhir Juni 2022 Aplikasi Error
Seorang warga Kota Kupang mengisahkan keikutsertaannya menjadi member AGT. Ia mengaku pertama kali diajak oleh mertuanya.
Penulis: Alfons Nedabang | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Investasi keuangan dengan menggunakan aplikasi online Advanced Global Technology (AGT) menuai polemik. Pasalnya, sekitar 10 ribu member AGT yang adalah warga Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga menjadi korban penipuan.
Seorang warga Kota Kupang mengisahkan keikutsertaannya menjadi member AGT. Ia mengaku pertama kali diajak oleh mertuanya ikut bisnis digital tersebut.
Alasan kedua, keputusan menjadi member AGT karena tergiur keuntungan yang diperoleh setiap hari.
"Saya ditawarkan oleh mertua dengan mengatakan AGT itu bisa memberikan penghasilan setiap hari,"katanya, saat dihubungi via telepon, Kamis 30 Juni 2022 lalu.
Dia bergabung menjadi member AGT pada tanggal 3 Mei 2022.
"Awalnya saya masih keberatan, namun karena ditawarkan oleh mertua akhirnya saya putuskan untuk ikut dan memamg setelah ikut cukup menggiurkan," ujarnya.
Dia mengungkapkan bahwa saat pertama kali ikut dengan lebel yang dananya Rp 3.637.000. Pada akhir Mei 2022 dia sudah kembali modal.
Baca juga: AGT Masuk Daftar Investasi Ilegal, Korbannya di Kupang Menyesal
"Setiap hari saya bisa dapat Rp 173.000. Pada akhir Mei 2022, saya sudah dapat keuntungan dana modal," ucapnya.
Dia memiliki jaringan anggota yang berada di bawahnya sebanyak 31 orang.
Dia juga mengaku setiap dua hari bisa meraup keuntungan Rp 2 juta. "Waktu itu, hampir setiap dua hari saya bisa tarik uang untuk masuk ke rekening saya. Rata-rata bisa Rp 1-2 juta dalam satu hari, sehingga saldo saya kurang lebih Rp 15 juta," bebernya.
Kemudian pada Sabtu 25 Juni 2022, dia mengajukan penarikan uang. Namun aplikasi AGT sudah tidak bisa diakses lagi oleh para member.
"Saya sempat hubungi dua orang yang bernama Rita dan Yalin untuk sampaikan bahwa aplikasi itu error dan bagaimana dengan uang kami. Saya japri keduanya via WhatsApp. Saat itu mereka jawab harus beli lagi mesin aplikasi yang levelnya lebih tinggi baru dana itu bisa cair," ujarnya.
Dia mengaku belum sekali pun bertemu Rita dan Yalin. Namun sering berkomunikasi via telepon.
Dia juga mengatakan, pernah menghubungi mentornya via WhatsApp mengkonfirmasi aplikasi error. Menurut mentornya, jika aplikasi error maka ada yang tidak beres. "Mulai saat itu tidak ada informasi resmi kepada kami semua yang gunakan aplikasi AGT ini," katanya.
Dia sudah menjelaskan kepada member AGT yang merupakan jaringannya perihal aplikasi error. "Aplikasi erros sehingga saya tidak bisa berbuat banyak, dan mereka sudah bisa menerima," ucap dia.