Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 26 Juni 2022, Komitmen Menjadi Pengikut Kristus
RD. Fransiskus Atamau menitikberatkan referensi renungannya pada bacaan Injil Lukas 9: 51-62 berkaitan dengan komitmen menjadi pengikut Kristus.
Keempat, melihat ke belakang (ayat 51 dan 52)
Pada ayat 51 disebutkan Yesus pergi ke Yerusalem, meski Ia tahu akan penderitaan dan kematian yang menantinya. Yesus menatap terus ke depan, akan tanggung jawab dari Bapa yang diemban-Nya.
Kita seharusnya juga demikian. Panggilan Tuhan kepada kita untuk melayani harus kita sikapi dan bersedia membayarnya dengan rasa sakit dan penderitaan, bukan menghindari atau menyurutkannya.
Kalau kita menginginkan mahkota maka kita harus siap dengan memikul salib sekaligus. Kalau kita berhitung untung dan buahnya saja tanpa bersedia membayar dan menanggung risiko, maka akan mudah terjadi penyesalan dan kita kembali melihat ke belakang.
Tuhan Yesus memberi perumpamaan dengan menyebut, "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah", maksudnya agar kita selalu menatap ke depan.
Seorang yang membajak tanah apabila menoleh ke belakang, maka hasil bajakannya pasti akan bengkok-bengkok dan sangat sulit untuk ditanami maksimal.
Apabila kita fokus pada arah, maka tidak akan mudah pihak lain untuk menarik kita dari tujuan yang ingin kita capai.
Inilah harga yang diminta oleh Yesus dari kita yakni komitmen total dan bukan setengah hati.
Jangan mudah sebentar-sebentar melihat ke belakang dan berpikir mengapa kita mengambil jalan yang sekarang ini. Kita jangan memilih jalan salib yang kita sukai saja, dan menghindar dari jalan susah dan tidak senangi.
Kita harus memiliki prinsip sebagaimana Rasul Paulus nyatakan, "berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus yesus."
Rasul Paulus melupakan yang ada di belakangnya yang dahulu dianggap keuntungan, tetapi sekarang dianggap rugi karena telah mendapatkan Kristus" (Flp 3:7-14).
Itulah beberapa pesan Injil buat kita hari ini:
Jangan menyimpan dendam yang menimbulkan kebencian dan permusuhan;
Jangan suka menghakimi, karena itu adalah hak Tuhan;
Jangan mencari-cari alasan untuk menghindar dari panggilan Tuhan untuk melayani;
Jangan suka melihat masa lalu yang menghambat masa depan.
Semoga Tuhan memberkati kita.
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 26 Juni 2022

Bacaan I: 1Raja-raja19:16b.19-21
Bersiaplah Elisa, lalu mengikuti Elia.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja:
Sekali peristiwa Tuhan berkata kepada Nabi Elia, “Elisa bin Safat dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.”
Maka pergilah Elia menemui Elisa bin Safat.
Pada waktu itu Elisa sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, dan ia sendiri mengendalikan yang kedua belas.
Elia lewat di dekatnya dan melemparkan jubahnya kepada Elisa.
Segera Elisa meninggalkan lembu-lembunya, mengejar Elia dan berkata, “Perkenankanlah aku mencium ayah dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau.”
Jawab Elia kepadanya, “Baiklah! Pulanglah dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu.”
Elisa lalu meninggalkan Elia, mengambil pasangan lembu itu dan menyembelihnya.
Lalu ia memasak dagingnya dengan kayu bajak itu sebagai kayu api, dan memberikan daging itu kepada orang-orangnya, dan mereka pun memakannya.
Sesudah itu bersiaplah Elisa, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 16:1-2a,5,7-8,9-10,11
Refr.: Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepada-Ku.”
2. Aku memuji Tuhan yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tentram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
4. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Allah, jalan kehidupan, di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, dan di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
Bacaan II: Galatia 5:1.13-18
Kamu dipanggil untuk merdeka.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia:
Saudara-saudara, Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka.
Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau tunduk lagi di bawah kuk perhambaan.
Memang kamu telah dipanggil untuk merdeka.
Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk hidup dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain karena kasih.
Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!”
Akan tetapi, kalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, jangan-jangan kamu saling membinasakan.
Maksudku ialah: Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh, dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging, karena keduanya bertentangan, sehingga setiap kali kamu tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
Sebaliknya, kalau kamu membiarkan diri dibimbing oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: 1Sam 3:9; Yoh 6:68c
Refr.: Alleluya, alleluya, alleluya.
Bersabdalah, ya Tuhan, sebab hamba-Mu mendengarkan. Sabda-Mu adalah sabda hidup yang kekal.
Bacaan Injil: Lukas 9: 51-62
Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem. Aku akan mengikuti Engkau ke mana saja Engkau pergi.
Inilah Injil Suci menurut Lukas:
Ketika hampir genap waktunya diangkat ke surga, Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem.
Maka diutus-Nya beberapa utusan mendahului Dia.
Mereka itu pergi, lalu masuk ke sebuah desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya.
Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.
Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata, “Tuhan, bolehkah kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?”
Tetapi Yesus berpaling dan menegur mereka, “Kamu tidak tahu apa yang kamu inginkan. Anak manusia datang bukan untuk membinasakan orang, melainkan untuk menyelamatkannya.”
Lalu mereka pergi ke desa yang lain. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan, datanglah seorang di tengah jalan, berkata kepada Yesus, “Aku akan mengikuti Engkau ke mana pun Engkau pergi.”
Yesus berkata kepadanya, “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”
Lalu kepada seorang lain Yesus berkata, “Ikutlah Aku!” Tetapi orang itu berkata, “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku.”
Tetapi Yesus menjawab, “Biarlah orang mati mengubur orang mati; tetapi engkau, pergilah, dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana.
Dan seorang lain lagi berkata, “Tuhan, aku akan mengikuti Engkau, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.”
Tetapi Yesus berkata, “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.