Berita NTT Hari Ini
Mario Klau Rilis Single Baru
Mario malah bercita - cita menjadi pebalab. Namun impian itu tidak direstui sang ibu sehingga Mario lebih menekuni dunia tarik suara.
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Penyanyi asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Mario G. Klau baru saja mengeluarkan single terbarunya yang berjudul Lama di Rindu (LDR).
Mario mengungkapkan hal ini dalam Podcast Pos Kupang yang dipandu oleh host jurnalis Pos Kupang, Eflin Rote, Selasa, 14 Juni 2022.
Juara The Voice Indonesia tahun 2015 ini sedang ada acara keluarga sekaligus jalan - jalan ke Kupang karena sudah tiga tahunan tidak kembali ke tanah kelahirannya.
Meski demikian, Mario tetap bolak balik Jakarta Bandung karena studionya ada di dua kota tersebut.
Baca juga: Hampir 99 Persen Kepesertaan BPJS Kesehatan Cabang Atambua adalah di Belu
Saat ini, Mario tengah sibuk melakukan promo untuk singlenya yang mengisahkan tentang orang yang menjalani hubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship (LDR).
"Bagaimana cara mereka mengatasi pacaran dengan tiap hari video call, telepon, semua orang LDR pun punya cara masing - masing," kata Mario.
Dia mengakui, lagu ini diciptakan bersama orang spesial, berangkat dari pengalaman pribadinya yang juga pernah menjalani LDR. Proses untuk membuat lagu ini memakan waktu sekitar satu bulan hingga dirilis.
Mario mengisahkan kembali saat dirinya mengikuti ajang The Voice Indonesia pada tahun 2015.
Baca juga: Personel SAR Dapat Pelatihan Water Rescue di Labuan Bajo
"Waktu itu jenuh di Kupang ya jadi kayaknya harus ada satu yang pecah di ibukota. Dulu kan di Kupang belum ada audisi. Teman - teman di Kupang terlalu banyak yang bisa bermain musik bisa bernyanyi tapi di Kupang tidak ada tempat untuk menjembatani ke sana," ujar Mario.
"Sebelum Mario pun ada kakak - kakak yang sudah mencoba, sudah berusaha dan mungkin ini saatnya untuk ketong ade - ade juga ikut berusaha," lanjutnya.
Bahkan sampai sekarang Mario belum percaya dirinya bisa menjuarai ajang tersebut karena menurut dia, saat di karantina, banyak orang luar NTT yang memiliki suara lebih bagus darinya.
"Hanya mungkin waktu itu NTT sangat amat solid untuk mendukung. Sekali lagi terimakasih banyak dan tiap minggu voting Mario selalu diatas. Mungkin itu sih. Kalau mau bilang suara, teknik, masih banyak yang lebih bagus dari Mario," ucapnya.
Baca juga: Bawaslu Manggarai Barat Gelar Apel Siaga Pengawasan Pemilu 2024
Salah satu mimpi Mario saat ini adalah pulang dan membuat apa yang berguna bagi teman - teman musisi yang di Kupang.
"Itu salah satu mimpi. Mungkin Mario dan teman - teman musisi yang ada di Jakarta dari NTT yang lain pun punya pemikiran yang sama. Apa sih yang ketong harus buat nanti buat NTT," ujarnya.
"Sekarang Mario pelan - pelan bikin studio di Kupang buat teman - teman yang pengen berkarya kalau studio su jadi, datang di NBD. Lagi proses tahun ini," tambahnya.
Dia menyadari, anak - anak muda NTT yang saat ini sedang berkarir di Jakarta tidak akan selamanya berada di industri ini sehingga perlu disiapkan regenerasi bakat - bakat anak muda NTT dari sekarang sehingga kelak bisa menggantikan mereka yang sedang aktif saat ini.
Baca juga: Tembus 100 Ribu, Pemred Pos Kupang, Hasyim Ashari: Terimakasi Banyak Para Subscriber
"Di luar sana di Jawa juga banyak teman - teman yang mau nyanyi yang mau bikin cover atau apa tapi itu tadi, wadah sonde ada. Nah di sinipun kalau teman - teman lain pengen berkarya atau apa, kurang support atau bagaimana, Mario bikin studio ini Dan gratis buat teman - teman semua," ujarnya dalam bahasa Kupang.
Mario mengatakan, tantangan terberat sebagai seorang musisi adalah konsisten dalam membuat karya karena hampir setiap Jumat ada sekian ribu lagu yang dirilis. Saat ini Mario pun lebih banyak menciptakan lagu untuk penyanyi - penyanyi lain sementara untuk dirilis sendiri bisa setahun dua lagu.
Salah satu lagunya yang cukup terkenal dibawakan oleh Lyodra Ginting berjudul Pesan Terakhir.
Dikisahkan Mario, lagu ini terinspirasi dari kisah pribadi yang diciptakan pada akhir tahun 2016.
Baca juga: DPRD NTT Sambut Gembira dan Siap Dukung Pembangunan Jembatan Palmerah
"Tiba - tiba Lyodra waktu itu kurang satu lagu di album. Nah Mario masukkan ke situ. Kalau Mario nyanyi sendiri belum tentu viral juga sih," ujarnya seraya tertawa.
"Tuannya di Lyodra," tambahnya.
Meskipun sejak kecil suka bernyanyi, Mario malah bercita - cita menjadi pebalab. Namun impian itu tidak direstui sang ibu sehingga Mario lebih menekuni dunia tarik suara.
"Saat kecil suka dengar lagi Michael Bolton. Jadi mama kan musisi juga jadi dicekokin sama lagu yang kayak gitu - gitu, Michael Bolton, Bryan Adams, Bon Jovi," ceritanya.
Mario akhirnya memilih jalan ini sebagai profesi karena menurut dia, mungkin sudah ada setapak untuk menuju jalan besar.
Baca juga: Tapaleuk: Su Mau Pemilu
"Sudah sampai jalan besar son mungkin harus mundur pi setapak lagi," terangnya.
Cita - citanya menjadi pebalap akhirnya hanya dijadikan sebagai hobby sehingga Mario suka modifikasi mobil dan motor.
Meskipun pandemi menyerang Mario mengakui tidak terlalu terpengaruh karena sebagai YouTubers kerjanya digital. Yang berkurang adalah tidak adanya jadwal off air.
Saat ini Mario lebih fokus pada YouTube, music producer, composer, juga menyediakan jasa membuat video.
"Kita bikin manajemen sendiri sekarang. Selama ini kan Mario ikut label jadi kontrak sudah selesai jadi Mario bikin manajemen sendiri," ujarnya.
Ketika diminta memberikan tips untuk anak - anak muda, Mario mengatakan belum terlalu baik untuk memberikan tips.
"Lebih ke terus bermusik, terus bernyanyi, terus berkarya karena mungkin ini adalah hari - hari Mario dan teman - teman yang lain, kedepannya akan digantikan oleh kalian - kalian semua. Yang penting konsisten. Kalau pengen bermusik konsisten bermusik. Sekarang musik di digital sudah terlalu luar biasa jadi jangan takut," katanya.
Untuk memulai, Mario mengatakan, hal yang harus disiapkan adalah mental.
"Yang penting jangan malu sih. Kalau Mario dulu nyayi bisa recording ke siapa sa. Mario datang karana kalau malu dulu kotong son punya barang jadi buka tangan sa sapa yang mau urus," katanya lagi dalam bahasa Kupang.
"Jadi dari situ dulu kan Instagram sonde ada medsos sonde ada jadi exposure kita cari sendiri tapi sekarang su terlalu gampang untuk ketong buat hal sendiri," tandasnya.(*)