Berita Timor Tengah Utara Hari Ini
Anggota DPRD TTU Ancam Lapor Balik Pelapor Dugaan Pengerusakan Instalasi Perpipaan di Desa Sapaen
Laporan warga di Kantor Polsek Biboki Utara tersebut dinilainya merupakan bagian dari pemfitnahan
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Falentinus Manek menegaskan akan melapor balik oknum warga yang melaporkan dugaan keterlibatan dirinya dalam pengerusakan instalasi perpipaan di Desa Sapaen, Kecamatan Biboki Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi NTT.
Pasalnya, dugaan pengerusakan instalasi perpipaan tersebut tidak ada keterlibatan ataupun ada kaitan dengan dirinya.
Laporan warga di Kantor Polsek Biboki Utara tersebut dinilainya merupakan bagian dari pemfitnahan.
"Saya akan tetap lapor balik soal pemfitnahan nama baik saya. Besok saya akan ke Polsek dan lapor balik," tegas Falentinus saat dihubungi POS-KUPANG.COM, Rabu, 15 Juni 2022.
Falentinus juga mengakui bahwa dirinya sudah menyiapkan seorang pengacara untuk melapor dugaan pemfitnahan tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Falentinus Manek bersama Sekretaris Desa Sapaen, Kecamatan Biboki Utara, Leonardus H. Amnunut dilaporkan oleh masyarakat ke Kantor Polisi Polsek Biboki Utara wilayah hukum Polres Timor Tengah Utara.
Baca juga: Anggota DPRD TTU dan Sekretaris Desa Sapaen Dilaporkan ke Polisi, Ini Masalahnya
Anggota DPRD dari Partai Perindo beserta Sekretaris Desa ini dilaporkan pada, Minggu, 12 Juni 2022 oleh warga Desa Sapaen karena diduga terlibat dalam pengerusakan fasilitas umum instalasi perpipaan air bersih
Salah seorang warga Desa Sapaen bernama Benyamin Sikone saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Senin, 13 Juni 2022 menjelaskan, warga dua dusun di Desa Sapaen saat ini mengalami kekurangan air bersih pasca pengerusakan fasilitas instalasi perpipaan tersebut.
Menurutnya, kronologi kejadian bermula ketika masyarakat Dua Dusun di Desa Sapaen mengeluhkan penyaluran air bersih yang terhambat.
Pasca dilakukan pengecekan ternyata instalasi perpipaan yang menghubungkan sumber mata air dan pemukiman warga sudah terputus.
"Kami pergi lihat itu, pipa sudah dipotong. Pipa besinya dipatah enam meter lalu dibuang terus, pipa plastik dipotong sepanjang sepuluh meter," ungkap Benyamin.
Pasca memutuskan sambungan instalasi perpipaan tersebut, potongan pipa yang diputuskan itu kemudian ditarik oleh dua orang anak kecil menyusuri pemukiman warga, sementara anggota DPRD TTU beserta Sekretaris Desa Sapaen dan rombongan mengikuti dari belakang.
Baca juga: Tak Terima Ditegur, Warga Desa Tualene TTU Ini Tebas Nitanel Messakh
Ia menambahkan, orang yang menarik sambungan perpipaan melewati pemukiman warga tersebut adalah rombongan yang melakukan ritual adat yang mana termasuk di dalamnya Anggota DPRD TTU dan Sekretaris Desa Sapaen.
Masyarakat desa setempat, kata Benyamin, tidak mengetahui secara detail perihal alasan pengerusakan pipa tersebut.