Berita Timor Tengah Utara Hari Ini

Anggota DPRD TTU dan Sekretaris Desa Sapaen Dilaporkan ke Polisi, Ini Masalahnya

Pasca dilakukan pengecekan ternyata instalasi perpipaan yang menghubungkan sumber mata air dan pemukiman warga sudah terputus

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
RUSAK - Warga bersama aparat kepolisian memperlihatkan fasilitas umum (fasum) instalasi perpipaan di Desa Sapaen yang rusak 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Falentinus Manek bersama Sekretaris Desa Sapaen,  Kecamatan Biboki Utara, Leonardus H. Amnunut dilaporkan oleh masyarakat ke Kantor Polisi Polsek Biboki Utara wilayah hukum Polres Timor Tengah Utara.

Anggota DPRD dari Partai Perindo beserta Sekretaris Desa  ini dilaporkan pada, Minggu, 12 Juni 2022 oleh warga Desa Sapaen karena diduga terlibat dalam pengrusakkan fasilitas umum (fasum) instalasi perpipaan air bersih

Salah seorang warga Desa Sapaen bernama Benyamin Sikone saat diwawancarai  POS-KUPANG.COM, Senin, 13  Juni 2022 menjelaskan, warga dua dusun di Desa Sapaen saat ini mengalami kekurangan air bersih pasca pengerusakan fasilitas instalasi perpipaan tersebut.

Menurutnya, kronologi kejadian bermula ketika masyarakat dua dusun di Desa Sapaen mengeluhkan penyaluran air bersih yang terhambat.

Pasca dilakukan pengecekan ternyata instalasi perpipaan yang menghubungkan sumber mata air dan pemukiman warga sudah terputus.

"Kami pergi lihat itu, pipa sudah dipotong. Pipa besinya dipatah enam meter lalu dibuang terus, pipa plastik dipotong sepanjang sepuluh meter," ungkap Benyamin.

Pasca memutuskan sambungan instalasi perpipaan tersebut, potongan pipa yang diputuskan itu kemudian ditarik oleh dua orang anak kecil menyusuri pemukiman warga, sementara anggota DPRD TTU beserta Sekretaris Desa Sapaen dan rombongan mengikuti dari belakang.

Ia menambahkan, orang yang menarik sambungan perpipaan melewati pemukiman warga tersebut adalah rombongan yang melakukan ritual adat yang mana termasuk di dalamnya Anggota DPRD TTU dan Sekretaris Desa Sapaen.

Masyarakat desa setempat, kata Benyamin, tidak mengetahui secara detail perihal alasan pengerusakan pipa tersebut.

"Pipa itu dirusakan sampai masyarakat tidak minum air. Waktu dong pulang, anak kecil dua orang yang tarik pipa ikut jalan mereka (anggota DPRD TTU dan Sekretaris Desa Sapaen beserta rombongan) yang ikut anak-anak dong tarik pipa itu. Pipa itu satu sumber hanya ada dua cabang. Satu pipa besi, satu lagi pipa plastik," urainya.

Ia mengakui bahwa, dari 3 dusun yang ada di Desa Sapaen, 2 Dusun saat ini mengalami kesulitan air bersih akibat insiden pengerusakan tersebut.

Sementara satu dusun lainnya, mengambil air langsung dari sumber mata air di desa itu.

Benyamin kembali menegaskan bahwa, selama ini tidak ada persoalan yang terjadi di Desa Sapaen

"Kami sampai sekarang tidak bisa pakai air. Karena selang hitam itu satu roll saja sembilan juta lima ratus ribu rupiah. Mau ambil uang dari mana supaya bisa ganti pipa itu," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved