Pimpin Apel Gelar Pasukan Terpusat Patuh Turangga 2022, Kapolres Beberkan Data Lakalantas di TTU

Menurutnya, permasalahan di bidang lalu lintas, akhir-akhir  ini telah berkembang dengan cepat dan dinamis. 

Hal ini sebagai akibat dari meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan populasi penduduk, yang memerlukan alat transportasi sebagai sarana mobilitas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Lebih lanjut disampaikan AKBP Mukhson, perkembangan transportasi juga telah memasuki era digital, di mana operasional order angkutan publik sudah berada dalam genggaman dengan menggunakan alat komunikasi handphone. 

Modernisasi ini perlu diikuti dengan inovasi dan kinerja Polri khususnya Polantas, sehingga mampu mengantisipasi segala dampak yang akan timbul dari modernisasi transportasi tersebut. polisi lalu lintas terus berupaya melaksanakan program Kapolri yang disebut PRESISI.

Ia menegaskan, sesuai amanat undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, kita diharapkan untuk mewujudkan dan memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas (kamseltibcar lantas), meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas, membangun budaya tertib berlalu lintas, dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Baginya, keempat hal tersebut memiliki kompleksitas yang tidak bisa ditangani oleh Polantas sendiri, sinergitas antar pemangku kepentingan menjadi sangat mendasar dalam menemukan akar masalah dan solusinya yang harus diterima dan dijalankan oleh semua pihak. (*)