Perang Rusia Ukraina
Pejuang Asing Ukraina Divonis Hukuman Mati di Wilayah Separatis Donbas
Tiga pria yang bertempur bersama pasukan Ukraina kini telah dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di wilayah separatis yang didukung Rusia.
Stoltenberg dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin Jerman di Berlin, tetapi karena sakit, pembicaraan diadakan melalui panggilan video.
Pembicaraan itu dilakukan menjelang KTT NATO yang akan digelar di Madrid pada akhir bulan.
Hukuman mati bagi pejuang asing adalah 'penghakiman palsu' — Menteri Luar Negeri Inggris
Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengecam hukuman mati yang dijatuhkan kepada dua warga negara Inggris oleh Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang memproklamirkan diri.
"Saya sangat mengutuk hukuman Aiden Aslin dan Shaun Pinner yang ditahan oleh proksi Rusia di Ukraina timur. Mereka adalah tawanan perang. Ini adalah penilaian palsu yang sama sekali tidak memiliki legitimasi," kata Truss dalam sebuah tweet.
Warga negara Maroko, Brahim Sadun, juga dijatuhi hukuman mati bersama dengan dua warga negara Inggris.
Pengadilan Donbas yang memisahkan diri menghukum mati tiga pejuang asing — media Rusia
Sebuah pengadilan separatis di "Republik Rakyat Donetsk" (DNR) memproklamirkan diri telah menjatuhkan hukuman mati kepada dua warga negara Inggris dan seorang warga negara Maroko menurut kantor berita negara Rusia RIA Novosti.
Shaun Pinner dan Aiden Aslin, dan Brahim Sadun bertempur bersama pasukan Ukraina dan ditahan di Mariupol pada bulan April. RIA Novosti melaporkan bahwa para tahanan akan ditembak, tetapi tidak menyebutkan kapan.
Menurut RIA Novosti, Pinner, Aslin, dan Sadun mengaku mengikuti pelatihan untuk "kegiatan teroris", dengan Pinner dan Sadun juga mengaku bersalah atas tindakan yang bertujuan untuk mengambil alih pemerintah dengan kekerasan di DNR.
Kantor berita Tass melaporkan bahwa ketiga pria tersebut akan mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Empat tewas dalam penembakan pabrik kimia Sievierodonetsk
Serhiy Haidai, gubernur regional Luhansk, mengatakan empat orang tewas selama penembakan pabrik kimia Azot di kota Sievierodonetsk yang terkepung dan diperebutkan.
Ratusan warga sipil dikatakan berlindung di pabrik karena digunakan sebagai tempat perlindungan serangan udara.
Pabrik kimia Azot di Sievierodonetsk tidak dikepung oleh pasukan Rusia saat ini, seperti yang terjadi di pabrik Azovstal di Mariupol beberapa minggu lalu.
