Berita NTT Hari Ini

Catur Ariyanto Widodo:  Realisasi APBN di NTT Sudah Mencapai 15 Persen 

Jadi kalau dalam konteks untuk menumbuhkan minat berusaha di masyarakat ya sudah cukup tepat untuk kita lakukan pada saat ini. 

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTT, Catur Ariyanto Widodo bersama Host jurnalis Pos Kupang,Eflin Rote 

Artinya, uang yang nantinya diberikan melalui pemerintah daerah untuk dapat disalurkan kepada masyarakat dan kalau kita lihat dari sisi pendapatan juga, pendapatan negara kita tumbuh 3.4 persen ditahun 2022. Kita bicara negara, kita bicara secara spesifik Provinsi NTT dalam kaitan dengan APBN.

Contohnya, ketika di tahun 2021 realisasi sampai dengan April pada saat itu sekitar Rp. 754 miliar untuk pendapatan tetapi untuk tahun 2022 ini bisa mencapai Rp 780 miliar year on year.

Demikian juga ketika kita berbicara belanja dimana tahun lalu hanya terealisasi 9.2 triliun, tahun ini kita bisa realisasikan 9.5 triliun. Jadi ini cukup menggembirakan dalam konteks fungsi bagaimana pemerintah mengalokasikan APBN untuk kesejahteraan masyarakat.

E : Dari tahun ke tahun sejak pandemi berarti sudah menunjukkan tren perbaikan ya? 

C : Tren perbaikan dari sisi tata kelola kemudian dari sisi kinerja kita melihat sinyalemen yang positif terkait dengan kinerja dari APBN ini. 

E : Kalau untuk NTT sendiri apakah trennya juga menunjukkan perbaikan atau seperti apa? 

C : Tren negara kurang lebih sama dengan tren NTT. Jadi dua - duanya menunjukkan kinerja yang positif baik dari sisi belanja ataupun pendapatan, demikian juga yang ada di NTT. 

E : Kinerja APBN di NTT sudah maksimal atau belum? 

C : Kalau kita bicara mengenai apakah sudah optimal atau belum itu memang relatif tapi kami melihat masih ada ruang untuk perbaikan, itu pasti ada dan kami melihat kenapa ruang perbaikan itu masih perlu dilakukan jadi meskipun terjadi peningkatan tetapi kalau kita bandingkan dengan rata - rata nasional kita memang masih agak di bawah.

Artinya ruang untuk peningkatan masih cukup luas dengan memperbaiki tata kelola. Tata kelolanya itu macam - macam.

Ada yang berupa bagaimana kita memperbaiki proses pengadaan yang ada di satker kemudian kita lebih meningkatkan kinerja artinya kemampuan SDMnya juga kita tingkatkan dan juga tentu saja kita lebih melihat pada waktu - waktu pencairan atau penyerapan anggaran yang tepat.

Ini kadang kan satuan kerja atau teman - teman kita tidak melihat waktu tersebut sehingga ketika waktu anggaran ini dibutuhkan masyarakat, itu tidak pas gitu lho. Nah kita melihat ini masih bisa terus kita perbaiki dari waktu ke waktu. 

E : Realisasi anggaran juga perlu timing ya, korelasinya apa? 

C : Kalau kita bicara APBN kemudian APBN itu kita bagi dalam empat triwulan, kasarannya setiap triwulan itu kita sudah menetapkan target yang harus dicapai jadi kira - kira di triwulan pertama kita 15 persen.

Di NTT ini sudah tercapai 15 persen untuk realisasinya tetapi kalau kita bandingkan dengan nasional itu mungkin masih perlu ditingkatkan.

Kenapa realisasi atau penyerapan ini menjadi penting?

Karena semakin penyerapan itu terjadi artinya semakin cepat uang itu tersampaikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Makin cepat digunakan untuk pembangunan makin cepat bisa digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Kira - kira seperti itu gambaran secara besarnya.(*)

Berita NTT Hari Ini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved