Berita Rote Ndao Hari Ini

Atraksi Budaya Bahoruk atau Pukul Kaki Masuk 10 Besar Nominasi API 2022

via platform digital yang dimiliki Disbudpar Rote Ndao yaitu YouTube, Facebook, Instagram, TikTok dan aplikasi Explore Rote

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ angkapan Layar  dari channel resmi Youtube Visit Rote Ndao milik Disbudpar Rote Ndao
Dua Laki-Laki Dewasa Rote Ndao sedang melakukan Atraksi Budaya dari Kabupaten Rote Ndao dengan nama Bahoruk atau Pukul Kaki.   

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, ROTE NDAO - Anugerah Pesona Indonesia (API) atau API Award tahun 2022, kembali digelar. Panitia menyiapkan 18 kategori, salah satu kategorinya adalah atraksi budaya (kategori ke-13).

Budaya Pukul Kaki/Bahoruk/Maliueik mewakili Kabupaten Rote Ndao, masuk dalam nominasi API Award 2022. 

Apabila ditelisik lebih jauh, memang betul Kabupaten Rote Ndao memiliki banyak tradisi adat yang perlu dijaga secara turun temurun.

Budaya Pukul Kaki/Bahoruk/Maliueik merupakan tradisi turun temurun yang dimainkan oleh masyarakat atau warga Kecamatan Rote Tengah, Pante Baru, Rote Timur dan Landuleko.

Baca juga: Perubahan Iklim dan Pemanasan Global Isu Prioritas Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Lembata

Dilihat dari sejarahnya, awalnya Bahoruk tercipta saat dua orang remaja bernama Makaresi Lai dan Parani Rao yang saling ejek dan menantang untuk dilakukan pukul kaki. Mereka bersepakat melakukan uji pukul kaki di sela-sela kegiatan mereka menjadi penggembala sapi dan kerbau di padang.

Kini, tradisi pukul kaki dilakukan saat ada keluarga yang berduka pada malam ke 5, 7, dan 9. Bahoruk dilakukan untuk menghibur keluarga yang berduka.

Alat yang digunakan yaitu kayu atau rotan. Terdapat sedikit ritual doa saat mengambil kayu atau rotan untuk digunakan saat memukul kaki. Hal ini dimaksudkan agar kayu yang mereka pukul bisa membuat lawan jera dengan 1 x pukulan. 

Adapula yang mengoles minyak di betis mereka sebelum dilakukan pukul kaki dan menutup lutut dan mata kaki mereka dengan lave atau selimut adat Rote Ndao.

Baca juga: BPBD dan Siap Siaga Gelar Workshop Draf I Dokumen Kajian Risiko Bencana Kota Kupang

Selesai melakukan kegiatan pukul kaki, kedua petarung tadi bersalaman, berpelukan tanpa ada dendam dan mengakui kekuatan lawan saat dilakukan bahoruk tadi. 

Adapun Filosofi dari bahoruk adalah laki-laki Rote memiliki kekuatan khususnya di bagian kaki, dimaksudkan agar laki-laki Rote mampu bertahan panjat pohon tuak saat musim panen air nira, mampu panjat 15-25 pohon per hari, tetap menjaga sportivitas meski dilakukan petarungan fisik, tidak menyimpan dendam akan tetapi menangakui kelebihan lawan yg menjadi teman. 

"Budaya Pukul Kaki (Bahoruk) yang sangat mangasa ketangkasan, mental dan daya tahan betis ini melesat pada posisi 10 besar dalam ajang Anugerah Pariwisata Indonesia (API) Awards tahun 2022," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rote Ndao, Yesy Dae Pany, S.STP kepada POS-KUPANG.COM, Jumat, 03 Juni 2022.

Baca juga: BPBD dan Siap Siaga Gelar Workshop Draf I Dokumen Kajian Risiko Bencana Kota Kupang

Dikatakannya, berangkat dari hal tersebut, menandakan Pemerintah Daerah Kabupaten Rote Ndao berhasil mengangkat budaya Bahoruk untuk mengikuti lomba API AWARDS 2022 dan menjadi nominasi kategori Atraksi Budaya.

"Lewat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, (Disbudpar), Kabupaten Rote Ndao telah meregistrasikan diri pada panitia lomba API Award 2022 pada bulan Maret 2022 lalu," kata Kadis Yesy.

“Setelah melalui seleksi oleh curator, maka terpilih 10 nominasi dari 1800 peserta yang mengirim video lomba dan Bahoruk dari Rote Ndao ada dalam posisi 10 besar,” sambungnya.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved