DOBRAK Religi, Wajah Patroli Paradigma Baru 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, ROTE NDAO - Sebuah terobosan dari Program DOBRAK Polsek Lobalain yakni program DOBRAK Religi merupakan wajah dari misi Patroli Paradigma Baru.

Nama DOBRAK sendiri, sebagai sebuah jargon yang diusung oleh Polsek Lobalain ternyata sarat makna. Masing-masing huruf dalam kata tersebut, terselip arti yang gencar dilakukan saat ini.

Yakni, Displin, Obyektif, Beretika, Responsif, Adil dan Kreaktif, yang kemudian disingkat DOBRAK. Gebrakan ini terus dilakukan, dengan penuh LOyalitas, BerkeAdiLAn dan INovatif (Lobalain) di wilayah Kecamatan Lobalain.

Kali ini, sebuah misi Patroli Paradigma Baru dengan nama Program DOBRAK Religi, men-DOBRAK Gereja GMIT Imanuel Tuabuna, Desa Kolobolon, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao. Minggu, 29 Mei 2022.

Program DOBRAK Religi, yang dilakukan jajaran Polsek Lobalain, bekerja sama dengan para tokoh agama bersama jemaat, memberikan kesempatan bagi personel DOBRAK menyampaikan pesan kamtibmas di sela-sela kegiatan keagamaan.

DOBRAK Religi dipimpin langsung oleh Komandan DOBRAK, Ipda I Gede Putu Parwata, S.H. Kegiatan ini bukan men-DOBRAK dengan kekerasan melainkan dengan tutur sapa.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Komandan DOBRAK Polsek Lobalain, Ipda I Gede Putu Parwata menjelaskan, pihaknya sengaja menyambangi tempat-tempat ibadah saat ada kegiatan keagamaan. Selain hadir untuk memberikan rasa nyaman, juga membawa misi dari program DOBRAK yaitu Patroli Paradigma Baru. 

Baca juga: Indahnya Fasilitas Olahraga Pitoby Sport Aquatic Sambil Menikmati Wajah Kota Kupang dari Bukit

"Dalam melaksanakan program ini, kami menyampaikan beberapa hal terkait program dan trobosan dari Polsek Lobalain," ungkapnya.

Berikut hal terpenting yang disampaikan:

Pertama, memperkenalkan Pasukan DOBRAK bentukan Polsek Lobalain beserta program unggulannya.

Kedua, mengajak dan menghimbau jemaat untuk tetap saling menjaga toleransi dan silaturahmi serta saling menghargai antar sesama sehingga kenyamanan tetap terjaga.

Ketiga, mengajak untuk menjadi teladan yang baik dalam upaya menjaga situasi Kamtibmas agar tetap kondusif, sehingga  bisa berkreasi positif dengan aman.

Keempat, agar lebih bijaksana dan pintar dalam bermedsos sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain, walau kebebasan berekspresi dilindungi, namun tetap pada tatanan koridor kearifan lokal serta hukum yang berlaku.

Kelima, tidak mudah terhasut dan tergoyahkan oleh isu-isu dan berita-berita yang belum pasti kebenarannya (hoax) yang dapat merobek rasa empati, toleransi dan bahkan silaturahmi di antara sesama. Teguhkan imtaq (iman dan taqwa) agar bisa menepis semua hujatan yg tidak benar sehingga suasana hati tetap damai.