Berita Belu Hari Ini

Uskup Atambua Beri Tips Tingkatkan Kemampuan Literasi 

jam membaca buku juga harus ditingkatkan dari 5 jam per minggu menjadi 10 jam pernah minggu. 

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG. COM/TENI JENAHAS
Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr memotivasi seluruh komponen masyarakat untuk meningkatkan kemampuan literasi saat acara puncak festival Literasi, Jumat 27 Mei 2022. 

Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Teni Jenahas

POS KUPANG. COM, ATAMBUA - Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr memotivasi seluruh komponen masyarakat untuk meningkatkan kemampuan literasi. 

Tingkat literasi yang tinggi dapat menciptkan generasi yang cerdas, kreatif dan inovatif. Musuh besar literasi adalah kebodohan dan kemiskinan.

Uskup mengatakan hal itu ketika memberikan peneguhan sekaligus motivasi kepada peserta festival literasi dan undangan yang hadir di acara puncak Festival Literasi Kabupaten Belu, di halaman Gereja Katedral Atambua, Jumat 27 Mei 2022.

Kata Uskup, kesadaran membaca buku merupakan salah satu tips untuk meningkatkan kemampuan literasi. 

Baca juga: Tujuh Tahun Organisasi Tak Aktif, PGRI Audiens Dengan Bupati Belu

"Kalau kita mau literasi, kita harus sampai ke sini, membaca", kata Uskup Domi sambil menunjukkan buku tebal Driyarkara Pendidikan karya Nicolaus Driyarkara. 

Lanjut Uskup, jam membaca buku juga harus ditingkatkan dari 5 jam per minggu menjadi 10 jam pernah minggu. 

Uskup Domi mengemukakan, untuk memahami makna literasi seutuhnya, kita harus banyak membaca. Uskup merekomendasikan beberapa buku referensi yakni, Buku Di Bawah Bendera Revolusioner karya proklamator RI, Ir. Soekarna, buku Driyarkara Pendidikan dan Driyarkara Manusia, Buku Jokowi Menuju Cahaya karya Alberthiene Endah. 

Baca juga: Kabupaten Sumba Timur Raih Opini WTP, Cetak Quatrick Sejak 2018

Lanjut Uskup, membaca buka ibarat makanan yang selalu dibutuhkan setiap hari. Ia mencontohkan, di kalangan para imam atau pastor, membaca Kita Suci sebagai makanan setiap hari. 

"Bapak ibu sekalian. Ini adalah makanan kami", ucapnya sambil menunjukkan Kita Suci. 

"Ilmu tidak boleh dipisahkan dari Tuhan. Inilah yang bersama para Imam, kami jadikan sebagai makanan", sambungnya. 

Wakil Bupati Belu, Drs. Aloysius Haleserens, MM dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Forum Taman Baca Kabupaten Belu yang telah menyelenggarakan Festival Literasi. 

Baca juga: Penyidik Tetapkan Tersangka Ira Ua Berdasarkan Bukti Screenshot Percakapan Whatsapp

Wabup Belu mengatakan, gerakan literasi membutuhkan kerja sama kolaboratif dan sinergitas. Oleh karena itu upaya bersama menjadikan Belu sebagai kabupaten literasi harus didukung oleh semua komponen masyarakat. 

Apresiasi yang sama disampaikan Ketua Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM), Polikarpus Do.

Katanya, geliat literasi di Kabupaten Belu mulai bertumbuh bagus, salah satu indikatornya adalah taman baca mulai banyak. Selain itu, ada kegiatan-kegiatan yang dilakukan di daerah dalam hal literasi termasuk festival literasi. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved