Berita Sikka Hari Ini
Penyuluhan Agama di Sikka Hadirkan Ratusan Peserta Dari Keyakinan Yang Berbeda
kegiatan tersebut menghadirkan peserta sebanyak 120 orang dengan Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo sebagai narasumber utama.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofri Fuka
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Kepala kantor kementerian agama Kabupaten Sikka, Herman Yosep Reda Lete S.Ag, MAB menyampaikan untuk pertama kalinya pihak dari Kantor Kementerian agama Kabupaten Sikka mengundang peserta dari perwakilan beberapa lembaga agama di Kabupaten Sikka.
Hal ini ia sampaikan saat ditemui media ini di ruang kerjanya.
Menurutnya, ini merupakan terobosan baru dalam rangka membangun toleransi hidup beragama di Kabupaten Sikka.
"Baru pertama kali kita adakan penyuluhan agama dengan perwakilan peserta dari beberapa agama di Kabupaten Sikka, kalau sebelumnya, kita biasanya masing-masing saja tidak campur baur begitu," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Rote Ndao Raih Opini WTP Kedua Kalinya
Tujuannya, kata Herman adalah sebagai proses saling mengenal maupun menjalin keakraban toleransi hidup beragama.
"Sebentar nanti mereka akan berbaur dalam kelompok-kelompok. Mereka akan sharing bersama, bisa juga masalah yang disampaikan oleh yang beragama katolik solusinya diusulkan oleh yang beragama islam," ungkapnya.
Perlu diketahui, kegiatan tersebut menghadirkan peserta sebanyak 120 orang dengan Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo sebagai narasumber utama.
Baca juga: Soal Masker, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Kupang Tunggu Juknis
Acara dilaksanakan di Kantor Kemenag Sikka, Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Selasa 17 Mei 2022.
Menurut Herman, Bupati Sikka dihadirkan untuk memberikan materi dengan tujuan bahwa pemerintah turut hadir dalam membangun kerukunan hidup beragama di Kabupaten Sikka dan tak hanya kantor Kementerian agama saja yang mengemban tugas itu.
"Bukan hanya tugas kementerian agama tapi semua komponen bergerak bersama, seirama untuk menggerakkan moderasi beragama dalam rangka menyukseskan Tahun 2022 sebagai tahun toleransi dan beliau hadir di sini untuk memaparkan apa yang sudah dilakukan pemerintah dalam moderasi beragama di Kabupaten Sikka," pungkasnya.
Baca juga: Tapaleuk: Stunting Melenting
Herman mengharapkan para peserta guru dan penyuluh agama dapat menjadi agen kerukunan.
"Mereka yang menyuarakan bagaimana moderasi beragama, mulai dari kurikulum pendidikan, kelompok-kelompok minat di tengah masyarakat. Intinya mereka itu menjadi wajah yang damai, wajah dari kementerian agama yang menghadirkan kedamaian, kerukunan dan semangat persaudaraan di antara seluruh umat," tandasnya.
Lanjutnya, kalau mereka sebagai agen sudah bisa mewujudkan, saya percaya bahwa, pelan-pelan semua akan bangkit bersama dan kita menjadi orang beragama yang rukun, yang menghargai perbedaan dengan yang lain tapi juga menjunjung tinggi persaudaraan secara kemanuasiaan.
Sementara itu Seksi Pendidikan Agama Katolik, Krensentia Reo, S.Sos menjelaskan partisipasi para peserta dari agama yang berbeda beda dikarenakan berbicara tentang moderasi beragama kalau hanya diambil peserta dari guru agama katolik, itu tahun-tahun kemarin sudah dilakukan.
Baca juga: Warga Antre Beli Minyak Goreng Curah di Kota Kefamenanu