Berita Kota Kupang Hari Ini

Dokter Spesialis Anak, Frans Taolin Sebut Gejala Awal Adanya Hepatitis Akut

saat ini peneliti medis sementara melakukan pemeriksaan dan identifikasi kasus hepatitis akut pada anak

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/CHRISTIN MALEHERE
Dokter Spesialis Anak di NTT, dr. Frans Taolin, DSA 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Provinsi NTT belum ada laporan kasus Hepatitis Akut yang memiliki karakteristik berbeda dari hepatitis pada umumnya berupa lima jenis A, B, C, D, dan E.

Gejala Hepatitis Akut sangat rentan terhadap anak-anak, dan saat ini peneliti medis sementara melakukan pemeriksaan dan identifikasi kasus hepatitis akut pada anak kategori 11 bulan sampai anak usia 16 tahun.

Demikian penjelasan Dokter Spesialis Anak, dr. Frans Taolin, DSA. kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu 7 Mei 2022.

Baca juga: Arus Balik Mudik di Pelabuhan Bolok Kupang Naik Hingga 22 Persen

dr. Frans Taolin mengatakan hepatitis akut memiliki gejala awal seperti halnya lima jenis  hepatitis antara lain seperti mencret, mual, muntah. Ditambahkan, jika telah muncul gejala kuning maka telah masuk dalam kategori berat yang menjadi pemicu kegagalan organ hati.

"Kegagalan organ hati atau yang dikenal gagal hati akan mengalami gejala berupa kesadaran menurun, lesu, nyeri otot, nyeri sendi, dan lainnya dan pasien terbanyak anak berusia kurang dari 10 tahun," jelas dr. Frans Taolin.

Dirinya menambahkan, apabila telah muncul gejala kuning maka segera melakukan pemeriksaan enzim hati, apabila SGOT/SGPT mencapai lebih dari 500 maka harus waspada karena sampai sejauh ini belum ditemukan obat yang tepat.

Baca juga: Hepatitis Jenis Baru, Apakah Berbahaya?

"Selama ini penanganan terhadap pasien yang memiliki gejala hanya sebatas meredakan gejala awal saja, sedangkan penanganan pasien hepatitis akut yang bergejala berat harus dirujuk ke beberapa rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan memadai," tambah dr. Frans Taolin.

Sedangkan untuk pemeriksaan sampel laboratorium hingga saat ini baru satu rumah sakit di Laboratorium Kesehatan RSCM Jakarta, sehingga Kementerian Kesehatan sementara menjalin kerjasama dengan sejumlah rumah sakit untuk dapat melakukan pemeriksaan sampel.

Khusus bagi pasien hepatitis akut yang mengalami gelaja berat hanya ada satu jalan berupa transplantasi hati (pencangkokan hati) namun itu membutuhkan biaya mahal, terutama mencari pendonor yang cocok, serta harus menghilangkan virus hepatitis jenis A, B, C, D, dan E. 

Baca juga: Keceplosan Sebut Ariel NOAH Vokalis Paling Seksi, Luna Maya Salah Tingkah di Hadapan Sonny Tulung

Sedangkan di wilayah Kupang baru dapat melayani pemeriksaan hepatitis jenis A, B, dan C di Laboratorium Prodia dengan harga berkisar jutaan rupiah.

Demi mencegah penyakit hepatitis akut maka perlu mengkonsumsi makanan bergizi, perbanyak minum air putih, istirahat yang cukup menjadi salah satu terapi sederhana bagi pasien hepatitis.

Selain itu instruksi sari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) kepada semua dokter spesialis anak apabila menemukan pasien anak dengan gejala seperti hepatitis agar segera menghubungi Kementerian Kesehatan dan IDAI pusat.

Baca juga: Mahasiswa Prodi Agroteknologi Faperta Undana Gelar Bakti Sosial di Bakunase II

Terkait pemeriksaan sampel pasien, dimulai dari pengambilan sampel di pusat tenggorokan, sampel feses, cek darah, dan semua sampel tersebut dimasukkan ke dalam termos bersuhu 4 derajat kemudian mengirimkannya ke Laboratorium RSCM Jakarta.

Pemeriksaan sampe sifatnya gratis karena pihak pengirim hanya membayar ongkos kirim sampel dan sesuai instruksi IDAI pusat bagi setiap dokter anak yang menemukan gejala hepatitis akut maka segera melakukan tindakan medis sesuai gejalanya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved