Berita Nasional
Fernando Warobai Serukan Perang Melawan TNI, Panglima KKB Ini Sebut Tak Ada Damai di Tanah Papua
Panglima KKB Fernando Warobai menyerukan perang tiada henti lawan TNI Polri. Dia bahkan menyebutkan tak akan ada damai di Tanah Papua. Simak ini.
TNI Polri sepertinya menjadikan Papua sebagai daerah operasi militer (DOM), hal mana tak sesuai dengan harapan dan keinginan orang Papua.
Baca juga: Disergap Prajurit TNI, Anggota KKB Papua Ini Ngompol di Celana, Ternyata Mereka Tak Sepadan TNI
"Oleh karena itu, selama ini tidak segera dihentikan, maka Papua tidak akan damai."
"KKB sebagai bagian dari TPNPB tak akan berhenti melakukan perlawanan ke TNI Polri. Kami akan terus melakukan perlawanan sampai titik darah penghabisan," tandas Fernando Warobai.
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, Fernando Warobai merencanakan aksi yang mengguncang dunia.
Saat itu, Fernando Warobai hendak melakukan penyerangan dalam skala besar saat 17 Agustus 2021 lalu.
Namun apa yang direncanakan itu tidak terjadi sama sekali. Fernando hanya besar mulut karena tak mampu melawan TNI Polri.
Bahkan anak buahnya lari terbirit-birit saat hendak disergap TNI Polri.
Karena keburu melarikan diri, KKB Papua pimpinan Fernando Warobai itu meninggalkan tiga senjata api laras panjang dan beberapa senjata api rakitan.
Bahkan ditinggalkan pula KKB beberapa tabung gas elpiji yang telah dibuat menjadi bom. Dan, bom dari tabung gas elpiji tersebut berdaya ledak tinggi.
Baca juga: Pastor Yeheskiel Nyaris Terkena Peluru KKB Papua: Untung Saya Mundur Lalu Sandar di Tiang Gereja
Tak terhitung pula senjata tradisional lainnya, seperti busur, anak panah, parang, tombak dan juga kapak.
Berdasarkan data yang dipunyai TNI Polri, KKB pimpinan Fernando Warobai itu bermarkas juga di Kabupaten Kepulauan Yapen.
Di daerah inilah, Fernando Warobai kemungkinan leluasa menyusun rencana aksi untuk melakukan penyerangan ke TNI Polri dan warga sipil lainnya.
Numbuk Telenggen Makin Brutal
Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, kembali melancarkan aksi brutalnya. Pada Jumat 22 April 2022 mereka membakar semua aset milik sebuah perusahaan yang ada di daerah itu.
Apa yang dilakukan kelompok pengacau tersebut, adalah membakar semua aset milik PT MTT (Marta Teknik Tunggal) yang ada di Distrik Ilaga. Peristiwa yang tak terduga itu terjadi pada siang hari waktu setempat.