Berita Manggarai
Dorong Modernisasi Agama, Kadiv Hubinter Polri, Agama Sebagai Basis Merefleksi Kesejukan Kedamaian
Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Mabes Polri Irjen. Pol. Drs. Johanis Asadoma, S.I.K., M.Hum., membawa kuliah umum di Universitas
Penulis: Robert Ropo | Editor: Ferry Ndoen
"Dosen, pegawai dan mahasiswa atau keluarga bersar Unika Santu Paulus Ruteng sangat komit dengan NKRI dan sangat setia dengan agamanya masing-masing serta sangat respek dengan perbagai perbedaan Suku, agama, ras dan golongan,"lanjutnya.
Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen. Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum., dalam penyampaian materinya mengungkapkan, munculnya istilah moderasi beragama pada beberapa tahun belakang ini disebabkan karena muncul kembali paham radikalisme yang dapat menyebabkan konflik antar umat beraga di Indonesia.
"Radikalisme adalah paham keagamaan yang mengacu pada pondasi agama yang sangat mendasar dengan fanatisme yang tinggi dan seringkali menggunakan cara-cara kekerasan," ungkapnya.
Menurutnya, apabila paham radikal ini dibiarkan berkembang, maka akan membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa bahkan dapat meruntuhkan NKRI.
oleh karena itu, lanjutnya, perlu dilakukan langkah-langkah preventif agar tidak merugikan bangsa dan negara melalui moderasi beragama
Menurut Kadiv Hubinter Mabes Polri ini, agama harus diterjemahkan sebagai basis yang merefleksikan kesejukan perdamaian, keharmonisan, dan menghindari konflik. Maka untuk mencapai basis ini diperlukan moderasi beragama.
Mantan Danyon Brimob Bogor Polda Jabar (2002—2003) ini menyebutkan empat indikator moderasi beragama, yaitu komitmen kebangsaan; toleransi, anti kekerasan, dan akomodatif terhadap kebudayaan lokal;
"Moderasi beragama berada di antara keduanya, yakni menghargai teks dan mendialogkannya dengan realitas kekinian," jelas Jhoni.
Lebih lanjut, dengan bereferensi gagasan Drs. Lukman Hakim Syaifuddin, Jhoni secara tegas mengatakan, yang dimoderasi adalah cara kita beragama bukan ajaran agamanya.
Diketahui, peserta yang hadir secara luring dalam kegiatan ini adalah rombongan Kadiv Hubinter Polri Drs. Johni Asadoma, S.I.K., M.Hum., Kabag Protokol, Komisaris Besar Polisi I Gusti Ngurah Agung Suandika; Kassubag Binfung, Bpk Kompol Victor Inkriwang; Bamin Bagian Protokol, Ibu Briptu Karina Oktaviana dan Sespri Kadivhubinter, Ibu Briptu Nanda.
Turut hadir juga, Dewan Pembina, ketua dan pengurus Yayasan Santu Paulus Ruteng, Para Wakil Rektor, Para Dekan, dan Pejabat Struktural Unika Santu Paulus Ruteng, pimpinan dan utusan dosen serta utusan mahasiswa STIPAS Santu Sirilus Ruteng; Dosen, Tenaga Kependidikan dan mahasiswa Unika Santu Paulus Ruteng.
Selain itu, hadir juga Ketua DPR Kab. Manggarai, Perwakilan Pemda Manggarai, Sekretaris keuskupan Ruteng, dan tamu undangan lainya yang tidak dapat disebutkan semuanya dalam artikel ini.
Kegiatan kuliah umum ini disambut baik oleh peserta yang hadir. Hal itu terlihat dalam sesi diskusi, yakni para peserta sangat antusias untuk menyampaikan pertayanaan, dan mengikuti kegiatan ini hingga selesai.
Kuliah umum yang berlansung sejak jam 08.00-12.00 di Lantai V GUT Unika Santu Paulus Ruteng ini dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Disaksikan oleh media ini, terlihat bahwa, sebelum memasuki rungan kegiatan, semua peserta wajib mengecek suhu tubuh dan menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan oleh panitia.(Cr2).
