Berita Malaka Hari Ini

Kisah Seorang Nenek Berusia  124 Tahun di Malaka Tinggal di Gubuk Reyot 

Namun nasibnya agak kurang beruntung karena rumah tinggalnya di gubuk reyot

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/NOFRI LAKA
Nenek Joseva Madalena Umur 124 Tahun Desa Alas Selatan, Kamis 21 April 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka

POS-KUPANG.COM, BETUN- Joseva Madalena, salah seorang tua renta di Malaka boleh dikatakan memliki usia yang cukup panjang. Saat ini usia Joseva menginjak 124 tahun atau lebih dari satu Abad.

Uniknya, di usia senja seperti ini masih bisa memasak sendiri. Namun nasibnya agak kurang beruntung karena rumah tinggalnya di gubuk reyot.

Joseva Madalena ketika disambangi Pos Kupang di gubuk reyotnya di Dusun Metamauk Oan, Desa Alas Selatan, Kecamatan Kobalima Timur, Kabupaten Malaka,  Kamis 21 April 2022 masih terlihat enerjik. 

"Hau mesak mak tein etu bodik hang (Saya memasak nasi sendiri untuk dimakan, red)" kata nenek Joseva Madalena kelahiran tahun 1898 ini menggunakan bahasa daerah Malaka.

Baca juga: Gerdal Serentak Hama Belalang Kembara di Sumba Timur, Libatkan 1.000 Petugas 

Pantauan Pos Kupang, gubuk reyot yang dihuni oleh nenek Joseva Madalena atapnya menggunakan daun gewang dan dindingnya memakai batang pelepah. Gubuk reyot ini sudah mengalami  kemiringan ke kiri yang diperkirakan tiga puluh sampai empat puluh derajat. 

Nenek Joseva Madalena masih aktif berkomunikasi menggunakan bahasa Tetun Timor kadang menggunakan bahasa Same asal Timor Leste. Dan terlihat pada bola matanya berkedip tanpa henti karena air mata terus keluar ketika kena cahaya. 

Ia tidak memiliki suami dan hidupnya menyendiri hingga umur 124 tahun. 

Anak dari kakak kandung Joseva Madalena atas nama, Adelino Parera setia mengasuhnya. Menurutnya, mereka ke Trans Metamauk Oan sejak tahun 2004 hingga kini. 

Baca juga: Jelang Hari Raya Idul Fitri, BPOM  Datangi  Pasar dan Pertokoan  di Waikabubak

"Mama Joseva Madalena memang sendiri memasak nasi setelah saya membeli beras dari kios, ia tidak bisa makan jagung karena giginya semua sudah ompong kecuali dulu Ia makan jagung dan sayur-sayuran yang direbus," ungkapnya.

Penjabat Desa Alas Selatan, Bruno Berek dan Kepala Dusun Metamauk Oan, Arnoldus Tae pernah mendata nenek Joseva Madalena untuk terima bantuan dari LSM Cis Timor sebesar Rp 900.000.

"Nenek Joseva Madalena ini saya dapat cerita dari warga terkait kondisinya sehingga saya langsung tergerak untuk mendata," kata Kadus Arnoldus Tae dihadapan Penjabat Kepala Desa Alas Selatan Bruno Berek.

Menurut cerita warga, lanjut Arnoldus Tae yang tetangga dengan nenek Joseva Madalena ini mengatakan bahwa saat perang Manufahi atau pemberontakan Timor Leste pada tahun 1912 nenek Joseva Madalena sudah bisa memasak untuk para pejuang. 

Baca juga: Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM RI Puji Rutan Kelas IIB SoE

Sementara Penjabat Kepala Desa Alas Selatan Bruno Berek melihat kondisi nenek Joseva Madalena langsung tergerak untuk membantu duapuluh unit seng untuk perbaikan gubuk reyot nenek Joseva Madalena.

"Bagi pribadi saya adalah nenek Joseva Madalena adalah perempuan inspiratif," tutupnya. (CR15)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved