Berita Nasional
Takut Kena Peluru Nyasar Saat KKB Serang Pos TNI, Warga Biogai Lari Berhamburan ke Gereja, Simak Ini
Belum lama ini KKB Papua secara mengejutkan menyerang pos TNI. Serangan itu dibalas tembakan sehingga warga pun lari berhamburan menuju gereja.
POS-KUPANG.COM - Suasana menegangkan benar-benar terjadi di Biogai, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua tiba-tiba menyerang pos keamanan TNI Polri yang ada di kampung tersebut.
kelompok separatis tersebut melepaskan tembakan ke arah pos keamanan yang kemudian dibalas pula dengan tembakan oleh aparat yang bertugas di pos tersebut.
Dalam situasi yang menegangkan tersebut, warga lari berhamburan menyelamatkan diri.
Mereka berlarian ke halaman gereja kemudian secara tergesa-gesa masuk ke dalam untuk berlindung.
Warga yang berlarian itu umumnya kaum ibu dan anak-anak. Mereka panik, sehingga suasananya amat mencemaskan.
Apalagi di tengah situasi yang kacau tersebut, terdengar bunyi senjata api yang bersahut-sahutan.
Dari video yang beredar di media sosial, kelompok kriminal bersenjata itu melakukan penyerangan di Kampung Biogai.
Baca juga: Gegara Sembunyi di Balik Bebatuan, KKB Papua Sulit Dideteksi Tapi dengan Cara Ini TNI Melumpuhkannya
Lantaran serangan tersebut sangat mendadak, sehingga aparat keamanan pun langsung membalasnya dengan tembakan.
Pada situasi yang hampir bersamaan, warga sipil berlarian menuju gereja. Mereka berlari sambil menangis karena takut terkena peluru nyasar.
Warga datang ke gereja itu dari berbagai arah. Mereka umumnya kaum wanita, baik anak-anak, remaja maupun dewasa dan orang tua.
Dari video yang viral itu terungkap bahwa peristiwa tersebut telah terjadi beberapa waktu lalu.
Namun tak disebutkan apakah ada korban jiwa dalam insiden yang menegangkan tersebut.
Namun terungkap bahwa KKB di Kabupaten Intan Jaya kerap melancarkan aksi.
Bahkan setiap kali melakukan penyerangan, mereka tak segan-segan menghabisi warga yang dicurigai sebagai kaki tangan TNI Polri.
Belakangan ini terungkap fakta bahwa dalam beberapa peristiwa, para pelaku kriminal di Papua adalah orang tak dikenal (OTK).
Salah satu peristiwa yang sampai sekarang tak bisa dilupakan adalah terbunuhnya babinsa bersama istrinya saat diserang KKB.
Bahkan seorang balita pun harus menanggung derita. Karena mereka memutilasi jari jemari balita tersebut.
Dalam kasus itu terungkap bahwa pembunuhan babinsa bersama istrinya itu dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal.
Mereka menyergap Babinsa 1702-07 Kurulu kemudian menghabisinya bersama istrinya yang saat itu sedang berada di rumah.

Babinsa itu bernama Sertu Eka Andrianto Hasugian (28) sementara istrinya bernama Sri Lestari Indah Putri (33).
Sri Lestari merupakan bidan yang bertugas di Puskesmas Elim. Kedua korban dihabisi sekitar pukul 06.00 waktu setempat, Kamis 31 Maret 2022.
Bahkan KKB Papua juga tega memutilasi jari anak korban yang masih balita.
Baca juga: Sosok Goliat Tabuni, Pimpinan KKB Papua yang Tembak 2 Tukang Ojek, Tak Segan Habisi Warga Sipil
Kekejaman KKB Papua tersebut memancing amarah KASAD Jenderal Dudung Abdurachman.
Mantan Pangkostrad ini langsung memerintahkan Pangdam XVII/Cendrawasih, Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa, mengejar pelaku sampai ditangkap.
Peristiwa pembunuhan Babinsa Kurulu bersama istrinya itu, terjadi di Kampung Elelim, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo.
Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan mengungkapkan, semasa hidup kedua korban selalu aktif bersama masyarakat.
"Istri Babinsa yang merupakan Nakes dan PNS Puskesmas Elim Yalimo, sering membantu masyarakat, khususnya dalam persalinan Ibu-ibu."
"Apalagi saat terjadi pengungsian di wilayah Yalimo. Almarhum terjun langsung membantu para pengungsi," tutur Candra dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Kamis 31 Maret 2022 siang.
Sedangkan sang suami, Sertu Eka Andrianyanto Hasugian, merupakan Babinsa yang sangat menyatu dengan masyarakat setempat," tambahnya.
Untuk diketahui, dalam beberapa kasus terakhir, para pelaku adalah gerombolan yang diduga sebagai bentukan kelompok separatis.
Kelompok tersebut diduga telah digembleng oleh para petinggi KKB di daerah itu.
Pasalnya setiap kali melancarkan serangan, mereka tak memperlihatkan rasa ampun.
Ini mengindikasikan bahwa mereka kemungkinan telah doktrin. Olehnya saat beraksi mereka tega melakukan tindakan kejam kepada sesama warga sipil.
Mereka juga melihat aparat TNI Polri sebagai musuh. Oleh karena itu, KKB tak henti-hentinya melakukan penyerangan.
Hingga kini belum diketahui berapa banyak personal KKB yang berkeliaran di hutan.
Baca juga: Gegara Sembunyi di Balik Bebatuan, KKB Papua Sulit Dideteksi Tapi dengan Cara Ini TNI Melumpuhkannya
Meski demikian jumlah mereka kemungkinan terus berkurang karena tak sedikit yang habis di tangan TNI Polri.
Salah satu sosok berpengaruh KKB yang tewas ditangan TNI Polri, adalah pimpinan KKB Ndeotadi, Toni Tabuni.

Dalam kasus ini, Toni Tabuni ditembak mati setelah melakukan perlawanan saat hendak ditangkap di Kelurahan Siriwini, Kabupaten Nabire Selasa 29 Maret 2022.
Kala itu, Toni Tabuni diduga sedang mencari amunisi untuk kebutuhan anggota yang dipimpinnya.
Mengetahui keberadaan Toni Tabuni, aparat TNI Polri pun bergerak cepat meringkusnya.
Sayangnya, ketika hendak ditangkap, Toni Tabuni malah balik menyerang, sehingga ia langsung dihabisi di lokasi kejadian.
Sedangkan rekannya, Kais Tabuni, tak berkutik saat diamankan aparat penegak hukum.
Beberapa hari kemudian, KKB Papua pun melakukan tindakan balas dendam, yakni menyerang babinsa kemudian menghabisinya bersama istrinya.
Sementara anak korban yang masih balita juga ikut disiksa. Jari tangannya dipotong-potong oleh KKB.
"Pembunuhan ini dilakukan oleh OTK (orang tak dikenal). Kejadiannya Kamis pagi, pukul 06.15 WIT, di Kios milik almarhum, Jalan Trans Elelim, Kampung Elelim," tutur Kapolres Yalimo, Candra.
Jenderal Dudung Ikut Menangis
KSAD, Jenderal Dudung Abdurachman tak kuasa menahan air mata kala mendengar babinsa bersama istrinya tewas dibantai OTK.
Ia pun memerintahkan Pangdam untuk mengejar pelaku sampai ketemu.
“KSAD memerintahkan kepada Pangdam XVII/Cenderawasih untuk mengejar pelaku penembakan sampai dengan diketemukan dan dilakukan proses secara hukum,” demikian keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad), Kamis malam.
Baca juga: Tiru Suara Burung Jadi Aba-Aba Serang TNI, KKB Papua Malah Lari Saat Dengar Bunyi Tembakan Balasan
Jenderal Dudung juga memerintahkan seluruh prajurit TNI AD yang melaksanakan tugas di daerah operasi untuk tidak ragu-ragu bertindak tegas terhadap para pihak yang mengancam keselamatan pribadi maupun masyarakat.
Ia juga meminta prajuritnya untuk terus meningkatkan kewaspadaan dalam setiap pelaksanaan tugas.
Selaku pimpinan TNI AD, Dudung turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dan akan mengurus hak-hak korban serta memperhatikan masa depan keluarganya.
KKB Semakin Brutal
Terpisah, KKB Papua semakin brutal melakukan serangan setelah salah satu pimpinannya tewas ditembak.
Mereka membakar gedung sekolah hingga menembak mati seorang anggota koramil.
Diketahui, pimpinan KKB Papua, Toni Tabuni, tewas ditembak aparat saat sedang mencari pasokan amunisi di Kelurahan Siriwini, Kabupaten Nabire, Papua, Selasa 29 Maret 2022.
Tewasnya Toni ternyata malah memicu aksi KKB Papua di wilayah lain semakin brutal.
KKB Papua melakukan aksi penyerangan yang disertai penembakan di Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, Kamis 31 Maret 2022.
Akibatnya, seorang anggota Komando Rayon Milter (Koramil) Yalimo bernama Sertu Eko meninggal dunia.
Informasi itu dibenarkan oleh Dandim 1702 Jayawijaya, Letkol Inf Arif Budi Situmeang di Jayapura seperti dilansir dari Antara.
"Memang benar ada insiden penembakan yang menewaskan anggota Koramil Yalimo," kata Arif, Kamis.
Belum ada informasi lanjut terkait kronologi dari peristiwa penembakan ini. Arif mengatakan pihaknya masih tengah melakukan penyelidikan.
"Saat ini sedang dilidik," ucapnya.
Toni Tabuni, pimpinan KKB Ndeotadi, tewas ditembak saat sedang mencari amunisi di Kelurahan Siriwini, Kabupaten Nabire, Papua, Selasa 29 Maret 2022.
Baca juga: Pesawat Mata-Mata TNI Temukan Lokasi Persembunyian KKB Papua, Pepohonan Dibabat Untuk Bangun Markas
KKB Papua juga membakar bangunan sekolah satu atap SD-SMP serta menganiaya dua warga sipil di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
KKB Papua pimpinan Undius Kogoya dan Aibon Kogoya itu melakukan aksi kejam itu pada Rabu 30 Maret 2022.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan kejadian berawal sekitar pukul 17.50 WIT anggota melihat terdapat kepulan asap dari arah Kampung Hitadipa.

Terkait itu, anggota melakukan penyelidikan dan diketahui bahwa KKB telah membakar gedung sekolah satu atap Hitadipa.
Lanjut dia, dari keterangan saksi, pukul 16.30 WIT gerombolan KKB berjumlah sekitar puluhan orang masuk ke Kampung Hitadipa kemudian membakar gedung Sekolah Satu Atap YPPGI - SMP N 2 Hitadipa yang berjumlah 9 kelas.
“Mereka tidak hanya membakar Gedung sekolah, mereka juga melakukan penganiayaan terhadap dua warga sipil,"kata Kamal melalui rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Kamis 31 Maret 2022.
Lanjut dia, salah satu warga yang dianiaya adalah guru di sekolah yang mereka bakar.
Ia menambahkan, setelah melakukan pembakaran dan penganiayaan selanjutnya gerombolan KKB melarikan diri keluar dari Kampung Hitadipa.
"Anggota TNI-Polri di Intan Jaya telah menyekat jalur KKB untuk masuk ke Kota Sugapa dan juga melakukan pengamanan di sekitaran objek vital,"tambah dia.
Inilah Sosok Toni Tabuni
Toni Tabuni terlibat dalam sejumlah aksi kekerasan, di antaranya penembakan Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Papua pada tahun 2021.
"(Toni Tabuni) terlibat dalam aksi penembakan terhadap Kabinda Papua pada tanggal 25 April 2021, yang mengakibatkan Kabinda Papua Alm. Letjend (P) TNI I Gusti Putu Dani Nugraha meninggal dunia, di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak," ucap Kamal.
Baca juga: Usai Rampas Senjata TNI, KKB Papua Bakar 2 Warga & Lukai 4 Brimob Saat Baku Tembak di Pinggir Jalan
Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha dinyatakan gugur setelah kontak tembak dengan KKB saat tim patrol Satgas BIN bersama Satgas TNI dan Polri tengah melakukan perjalanan menuju Kampung Dambet.
Pada pukul 15.50 WIT, Satgas BIN, Satgas TNI, dan Polri dihadang KKB sehingga terjadi saling tembak di sekitar gereja Kampung Dambet.
"Akibat kontak tembak tersebut Kabinda Papua tertembak dan gugur sebagai pahlawan di lokasi kejadian," kata Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto kala itu.
Wawan mengatakan, kehadiran Kabinda Papua di Kampung Dambet merupakan dalam rangka observasi lapangan guna mempercepat pemulihan keamanan pasca-aksi brutal KKB di wilayah tersebut.
Kunjungan pimpinan tertinggi BIN Papua di lapangan juga sebagai upaya untuk meningkatkan moril dan semangat kepada masyarakat yang selama ini terganggu akibat kekejaman dan kebiadaban KKB.
Ia juga mengatakan, gugurnya Kabinda Papua merupakan bentuk nyata pengorbanan BIN dalam mempertahankan kedaulatan NKRI.
Insiden ini juga menjadi simbol pengabdian BIN dalam menjalankan undang-undang (UU), yaitu sebagai lini terdepan dalam sistem keamanan nasional.
Ia menegaskan, kejadian tersebut tidak akan menyurutkan mental dan moril insan intelijen maupun aparat keamanan lainnya dalam memberantas segala ancaman nasional.
Toni juga disebutkan terlibat pencurian dengan kekerasan terhadap personil Pospol 99 Ndeotadi pada tanggal 15 Mei 2020 yang mengakibatkan Briptu Cristian Palling mengalami luka bacok di kepala dan di tubuh.
Toni saat itu merampas tiga pucuk senjata organik Pospol 99, yang terdiri atas dua pucuk SS1 dan sepucuk AK 47.
Lebih lanjut, Kamal juga mengatakan Toni Tabuni pernah terlibat dalam penembakan terhadap Petugas Satgas Covid di Intan Jaya pada tanggal 22 Mei 2020.
Kejadian itu menyebabkan Alemalik Bagau dan Heniko Somau meninggal dunia.
"Terlibat dalam aksi penembakan terhadap masyarakat sipil di perbatasan Intanjaya-Paniai pada tanggal 29 Mei 2020. Korban atas nama Yunus Sani Luka tembak di kepala (MD)," imbuhnya.
Kemudian, Toni juga terlibat kontak tembak dengan tim gabungan TNI-Polri di Sugapa, Intan Jaya pada tanggal 5 November 2021.
Di situ, korban atas nama Oce Belau yang merupakan pasukan KKB Intan Jaya juga meninggal dunia.
Baca juga: KKB Papua Cerai Berai, Kini Sebby Sambom Tak Lagi Tunduk Pada Benny Wenda: Untuk Apa Tunduk ke Dia?
Selain itu, Toni juga pernah terlibat pembakaran di Bandara Bilorai Intan Jaya, pada tanggal 29 Oktober 2021.
"Terlibat dalam aksi penodongan terhadap masyarakat sipil di area tambang rakyat lokasi dulang 45," ucap Kamal.
Tak hanya itu, Kamal menambahkan, Toni Tabuni masih ikut terlibat dalam aksi Kontak tembak antara KKB Ilaga dengan Paskhas di Bandara Aminggaru pada tanggal 19 Februari 2022 dengan korban atas nama Praka Firman Hermansyah. (frans krowin)