Berita Nasional

Ruslan Buton Tawarkan Diri ke Panglima TNI, Siap Diberangkatkan ke Papua Untuk Lawan KKB, Simak Ini

Ruslan Buton, anggota TNI yang dipecat karena kasus pembunuhan meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk merekrutnya. Ia siap lawan KKB Papua

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
Ruslan Buton, mantan anggota TNI yang tawarkan diri ke Panglima TNI untuk diberangkatkan ke Papua. 

POS-KUPANG,COM - Apakah kamu masih ingat sosok Ruslan Buton? Sosok yang satu ini belakangan viral di media sosial.

Ia secara terbuka melalui media sosial, meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk merekrutnya.

Ia sudah siap berperang melawan kelompok kriminal bersenjata yang ada di Papua.

Selama ini, kata Ruslan Buton, kelompok separatis tersebut seenaknya melancarkan aksi-aksi sehingga menewaskan banyak orang.

Aksi-aksi itu tak hanya menewaskan warga sipil tetapi juga para prajurit TNI dan Polri.

Untuk diketahui, Ruslan Buton, merupakan mantan anggota TNI. Terakhir ia bertugas di Ternate, Ambon.

Lantaran melakukan tindakan pembunuhan terhadap seseorang yang hendak mencelakakannya, Ruslan Buton akhirnya divonis penjara.

Tak hanya itu, Ruslan Buton juga dipecat dari kesatuannya di TNI gegara kasus tersebut.

Sementara dalam sebuah video di media sosial yang kini viral, Ruslan Buton melontarkan pernyataan yang tak disangka-sangka.

Pernyataan Ruslan Buton itu bikin merinding. Sebab secara terbuka ia menyatakan bahwa dirinya terpanggil untuk hadapi pergolakan di Papua.

Ruslan Buton pun meminta Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa untuk merekrutnya.

Baca juga: Dua Tukang Ojek Ditembak KKB Papua, Jubir OPM Tuduh Korban Anggota Intelijen TNI Polri

Saat ini, katanya, ia siap menjadi salah satu personal untuk bertempur melawan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Pernyataan Ruslan Buton itu mengemuka melalui akun TikTok @Jiwa TNI-Indonesia. video tersebut kini viral di media sosial.

Melalui akun tersebut, Ruslan TNI menyebutkan bahwa pihaknya mengikuti perkembangan suasana yang terjadi di daerah bergolak Papua.

Ia menyebutkan bahwa saat ini pemerintah memang hati-hati mengambil sikap tentang konflik bersenjata di Papua itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved