Berita Nasional
Wali Kota Solo Tak Mau Ayahnya Jadi Presiden 3 Periode: Kalau Tolak 3 Periode Saya Ikut, Kata Gibran
Di tengah maraknya aksi mahasiswa menolak Presiden 3 Periode, ternyata itu diamini juga oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
"Apakah dia mau mendukung, monggo saja."
Baca juga: Antara Bapak dan Anak, Siapa yang Lebih Kaya? Gibran Rakabuming Raka atau Presiden Jokowi? Simak Ini
"Kalau soal kebijakan kepartaian, misalnya Mas Gibran mau dibawa ke Jakarta, atau mau dibawa ke mana, itu urusan ibu."
"Kalau sudah jadi, 'Pacul, ini mau begini, pasukan kerahkan untuk mau pertempuran,' itu tugas saya," kata Pacul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis 7 April 2022.
Dia mengatakan, Megawati akan mempertimbangkan banyak hal, dan tak terkecuali meminta pendapatnya.
"Barangkali Pacul juga ditanya, 'Menurut pendapatmu piye Pacul?' Bisa seperti itu. Apa perintahnya begitu, sangat sering."
"Tapi ya apakah pendapat dipakai, enggak juga. Apakah sakit hati, ya enggak," ungkap Ketua Komisi III DPR itu.
Apa yang disampaikan Megawati, lanjut Pacul, harus tegak lurus dengan apa yang dilakukan jajarannya.
"Kami tegak lurus kepada ibu. Begitu putusan diambil, Ibu bilang, ini putusannya, tegak lurus. Ini putusannya saya tegak lurus."
Baca juga: 60 Ribu ASN dan Anggota TNI-Polri Bakal Pindah ke Ibu Kota Nusantara Mulai Awal 2024.
Baca juga: Gibran Rakabuming Raka Berani Beda dengan Keputusan Sang Ayah Menyangkut PPKM di Jawa dan Bali, Lho?
"Jadi bagi Bambang Pacul, putusan ketum partai saya, ibu mengatakan ibaratnya ekstremnya, ini gula, rasanya orang mengatakan manis, itu ibu bilang ini pahit, saya bilang pahit. Saya tegak lurus," tegasnya.
Kembali ke soal pertemuan Muzani dan Gibran, menurutnya, siapa saja boleh bertemu, apalagi sesama anak bangsa.
"Apa yang salah? Kasih tahu apa yang salah? Hubungan antar manusia kan biasa. Apalagi sesama anak bangsa. Monggo," paparnya.
Bakal Gantikan Anies Baswedan?
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bakal mengikuti jejak Jokowi, maju di pemilihan gubernur DKI Jakarta?
Spekulasi ini muncul setelah Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melakukan pertemuan.
Setelah pertemuan itu, ada asumsi yang beredar Partai Gerindra mempertimbangkan Gibran untuk maju di Pilgub DKI Jakarta.
Bagaimana tanggapan dari petinggi PDIP yang memberikan perahu bagi anak Jokowi menjadi Wali Kota Solo?
Baca juga: Wanita Ini Keluhkan Jasa Parkir di Solo, Gibran Rakabuming Raka Langsung Respon: Saya Cari Orangnya!
Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto, memberikan tanggapan perihal asumsi yang beredar setelah petinggi Partai Gerindra bertemu dengan Gibran.
Menurut Pacul, demikian dia akrab disapa, pertemuan petinggi Partai Gerindra dengan Gibran adalah hal yang wajar dan lumrah.
Bahkan, jika ada asumsi yang beredar bahwa Gerindra mempertimbangkan Gibran untuk didorong ke Pilgub, Pacul menilai hal itu sewajarnya.
Semua keputusan soal partai, akan diputuskan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Apakah dia mau mendukung, monggo saja. Kalau soal kebijakan kepartaian, misalnya mas Gibran mau dibawa ke Jakarta, atau mau dibawa ke mana, itu urusan ibu."
"Kalau sudah jadi, 'Pacul, ini mau begini, pasukan kerahkan untuk mau pertempuran,' itu tugas saya," kata Bambang Pacul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis 7 April 2022.
Dia mengatakan bahwa Megawati akan mempertimbangkan banyak hal, dan tak terkecuali meminta pendapatnya.
"Barangkali Pacul juga ditanya, 'Menurut pendapatmu piye Pacul?' Bisa seperti itu. Apa perintahnya begitu, sangat sering. Tapi ya apakah pendapat dipakai, enggak juga. Apakah sakit hati, ya enggak," kata Ketua Komisi III DPR RI itu.
Apa yang disampaikan Megawati, dikatakan Pacul, harus tegak lurus dengan apa yang dilakukan jajarannya.
"Kami tegak lurus kepada ibu. Begitu putusan diambil, Ibu bilang, ini putusannya, tegak lurus. Ini putusannya saya tegak lurus. Jadi bagi Bambang Pacul, putusan ketum partai saya, ibu mengatakan ibaratnya ekstremnya, ini gula, rasanya orang mengatakan manis, itu ibu bilang ini pahit, saya bilang pahit. Saya tegak lurus," kata dia.
Baca juga: Dulu Diledeki Presiden Jokowi Kini Ganjar Pranowo Ledeki Balik Gibran Rakabuming Raka, Lho Kok Bisa?
Kembali ke soal pertemuan Muzani dan Gibran, menurutnya, siapa saja boleh bertemu, apalagi sesama anak bangsa.
"Apa yang salah? Kasih tahu apa yang salah? Hubungan antar manusia kan biasa. Apalagi sesama anak bangsa. Monggo," ujar dia. (*)