Berita Nasional
Wali Kota Solo Tak Mau Ayahnya Jadi Presiden 3 Periode: Kalau Tolak 3 Periode Saya Ikut, Kata Gibran
Di tengah maraknya aksi mahasiswa menolak Presiden 3 Periode, ternyata itu diamini juga oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Saat menguasai Gedung DPR RI, para mahasiswa senantinasa meneriakan yel-yel untuk membangkitkan semangat berunjukrasa.
Mereka tak hanya melontarkan pernyataan kritis, tetapi juga melambai-lambaikan bendera yang dibawanya dalam aksi tersebut.
Demo di Gedung Dewan ini berakhir ricuh karena diduga ada ulah penyusup yang menciptakan kegaduhan tersebut.
Terkait wacana Presiden 3 Periode, Presiden Jokowi telah berulang kali menyatakan bahwa semua komponen di negeri ini harus tunduk dan patuh pada konstitusi.
Konstitusi negara ini mengamanatkan bahwa masa jabatan Presiden RI maksimal dua periode.
Dengan demikian, tandas Jokowi, pihaknya patuh tunduk dan taat pada konstitusi.
Baca juga: Meski Kerap Diludahi Publik Tapi Luhut Pandjaitan Diberi Tugas Baru Oleh Presiden Jokowi, Apa Sih?
Presiden Jokowi malah melarang para menteri untuk membicarakan isu pemilu ditunda dan presiden 3 periode.
"Stop bicara penundaan pemilu dan Presiden 3 Periode. Lebih baik para menteri mengurusi masalah yang kini sedang dihadapi daripada bicara tentang pemilu ditunda dan Presiden 3 Periode."
Larang Presiden Jokowi itu saat rapat paripurna Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, baru-baru ini.

Sekjen Partai Gerindra Temui Gibran
Baru-baru ini, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP Bappilu (Bidang Pemenangan Pemilu) PDIP Bambang Wuryanto.
Dia mengatakan, apa yang dilakukan Muzani berkunjung menemui Gibran, adalah hal yang normal.
Bahkan, jika ada asumsi yang beredar Partai Gerindra mempertimbangkan Gibran untuk didorong ke Pilgub DKI, Pacul menilai hal itu wajar.
Semua keputusan soal partai, katanya, akan diputuskan oleh Ketua Umum Megawati Sukarnoputri.