Berita NTT Hari Ini

Sanitasi Penyebab Tingginya Stunting di Indonesia, Provinsi NTT Nomor Satu

Menurutnya, sejak 2018 hingga 2021, angka stunting hanya turun dari 32,8 persen menjadi 24,4 persen

Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/APOLONIA DHIU
DISKUSI - Kegiatan diskusi daring bertemakan 'Percepatan Pencegahan Stunting' pada Senin, 4 April 2022 

Selain itu, faktor penyebab stunting yang juga punya peran besar adalah mindset atau pola pikir masyarakat. Menurutnya, pemahaman dan pengetahuan tentang gizi seimbang itu penting.

Baca juga: Mantan Sekretaris Gubernur NTT Nilai Almarhum Lebu Raya Sosok Sederhana dan Rendah Hati

"Menurut saya, masalah kedua itu adalah masalah mindset. Dimana pemikiran dan pengetahuan itu penting," ungkap Hasto.

Hasto menekankan, dalam hal ini peran ahli-ahli gizi, Puskesmas, Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit penting untuk dikedepankan dalam melakukan sosialisasi tentang gizi seimbang.

"Kalau kita lihat banyak orang yang mampu juga, tetapi makanannya tidak gizi seimbang. Ada juga yang pengetahuannya kurang, meminta BLT kemudian sebagian besar digunakan untuk beli rokok dan lain-lain. Ini semua karena kurangnya pemahaman untuk menentukan prioritas terhadap masalah kesehatan," tutupnya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved