Perang Rusia Ukraina
Pabrik Kimia Bocor, Warga Novoselytsya Ukraina Wajib Berlindung di Ruang Bawah Tanah
Penduduk mencari perlindungan di ruang bawah tanah atau di tingkat yang lebih rendah dari bangunan untuk menghindari paparan.
POS-KUPANG.COM - Pabrik kimia di Kota Novoselytsya, Ukraina utara alami kebocoran, dampak invasi Rusia. Pemerintah setempat mewajibkan penduduk Kota Novoselytsya mencari perlindungan.
Gubernur regional Sumy Dmytro Zhyvytsky mengatakan, telah terjadi kebocoran amonia di fasilitas Sumykhimprom, yang mempengaruhi area dalam jarak 2,5 kilometer (1,5 mil) dari pabrik yang menghasilkan pupuk.
Luas dan penyebab insiden itu tidak segera jelas. Tetapi penduduk diberitahu untuk mencari perlindungan di ruang bawah tanah atau di tingkat yang lebih rendah dari bangunan untuk menghindari paparan.
"Amonia lebih ringan dari udara, oleh karena itu tempat perlindungan, ruang bawah tanah, dan lantai bawah harus digunakan untuk perlindungan," kata Zhyvytsky dalam pesan Telegram dikutip dari AFP.
Baca juga: Rusia Bom Pusat Perbelanjaan di Kyiv Ukraina, Sedikitnya 8 Tewas
Dia menambahkan bahwa kru darurat berada di tempat kejadian. Dengan angin yang berhembus kencang, kota terdekat Sumy - dengan populasi sebelum perang sekitar 250.000 - diperkirakan tidak berada di bawah ancaman langsung.
Menurut situs web Sumykhimprom, fasilitas tersebut menghasilkan berbagai pupuk kimia. Sumy, sekitar 350 kilometer (220 mil) timur Kyiv, telah mengalami pertempuran sengit selama berminggu-minggu.
Dalam beberapa hari terakhir, pemerintah Rusia mengintensifkan propaganda dan upaya disinformasi, yang menuduh Ukraina bersiap menggunakan senjata kimia improvisasi dan telah mengembangkan program senjata pemusnah massal rahasia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim Minggu 20 Maret 2022 malam bahwa "nasionalis" telah "mengolah" fasilitas penyimpanan amonia dan klorin di Sumykhimprom.
"Tujuannya untuk meracuni massal penduduk wilayah Sumy, jika Angkatan Bersenjata Rusia. Angkatan memasuki kota".
Baca juga: Kisah Pilu Warga Ukraina, Kubur Jenazah di Pinggir Jalan, Bersikukuh Pertahankan Kota Mariupol
Sementara itu Rusia berulang kali membantah membantu Suriah menggunakan senjata kimia dalam berbagai serangan terhadap warganya sendiri, selama perang saudara 11 tahun di negara itu.
Moskwa juga membantah menggunakan senjata kimia terhadap pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny, serta mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia.
Pertempuran Sengit
Pasukan Rusia yang bergerak ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv, dari timur laut telah terhenti. Laporan tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Inggris berdasarkan laporan intelijen terbaru pada Senin 21 Maret 2022, sebagaimana dilansir Reuters.
Rusia mulai melancarkan invasinya ke Ukraina pada 24 Februari. Namun dalam sepekan terakhir, pasukan Rusia dilaporkan hanya sedikit membuat kemajuan.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, sebagian besar pasukan Rusia tetap berada lebih dari 25 kilometer dari pusat Kyiv.
Baca juga: Putin Siapkan Senjata Canggih Ini Untuk Hancurkan Ukraina, Sekali Tembak Sasaran Hancur Lebur