Berita Sikka Hari Ini

Kisah Nakes Puskesmas Feondari, Melintasi Hutan Belantara Menemui Pasien

Perjalanan dari Feondari menuju Desa Wolodhesa memakan waktu kurang lebih 4 jam perjalanan

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/EMON SADIPUN
PELAYANAN - Suasana pelayanan kesehatan para Nakes Puskesmas Feondari di Kampung Detuse, Desa Wolodhesa, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, Jumat 18 Maret 2022 

Thomas berharap, kunjungan ini agar selalu dilaksanakan kedepannya dan menjadi kegiatan rutin. Terkait Jambanisasi, ia berharap bantuan dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah tersebut. 

Baca juga: Politani Kupang Gelar Pelatihan Cegah Kecelakaan Darurat di Lingkungan Kampus

Sementara itu, Nakes Puskesmas Feondari,Emon Sadipun menjelaskan, warga masyarakat disana sangat antusias mengikuti pelayanan kesehatan.

Perjalanan menuju ke Detuse memang sulit dan terbayar dengan pemandangan alam yang indah. Pesona dari atas bukit saat melintas bisa menghilangkan lelah.

"Kami kemarin itu dari Feondari kendaraan bermotor menuju ada sebuah tempat untuk parkir kendaraan bermotor. Jarak dari Feondari ke tempati itu sekitar 30 menit perjalanan. Setelah itu kami jalan kaki dari tempat itu menuju Kampung Detuse. Disana ada 17 KK. Kami bersama aparat Desa Wolodhesa. Memang kalau mau dibilang Detuse itu di pedalaman karena memang jauh dan juga akses transportasi juga susah, jalan licin, terjal dan sempit, kemarin itu kami jalan saat hujan," ujar Emon.

Baca juga: Gerak Maju Pasukan Rusia Mendekati Polandia Saat Gempur Lyiv, NATO Waspada di Perbatasan

Emon menjelaskan meskipun medannya cukup sulit dan menantang, para Nakes tetap semangat saat itu. Bukan soal lelahnya tapi menikmati perjalanan menuju daerah yang susah dijangkau. 

Semangat pengabdian dan pelayanan menjadi motivasi utama Nakes melintas jalan licin menaiki bukit hingga menyentuh masyarakat yang jarang mendapatkan pelayanan kesehatan.

Baca juga: WAKTU Pencairan THR PNS TNI Polri, Pembayaran Gaji Ke-13 ASN Tahun 2022, Kriteria TPP

"Kami jalan dari Feondari ke sana sekitar pukul 08.00 Wita. Tiba di Detuse sekitar pukul 12.00 Wita. Perjuangan panjang memang. Lumayan jauh, apalagi jalan kaki. Kesana bisa melintasi dua jalur. Jalur pertama itu lewat Kampung Nabe. Jalurnya naik bisa pakai motor. Hanya kalau masim hujan susah. Jadi motor harus parkir ditempat lain baru jalan kaki. Terus jalur satunnya lagi lewat Wolosaga naik ke atas. Disitu ada jalur motor hanya sempit. Jadi kalau hujan parah sekali. Jalan juga orang buat rabat hanya khusus 1 motor. Jadi, kami kemarin jalan kaki, potong ikut orang punya kebun, kami ikut Wolosaga,"ujar almunus FKM Undana Kupang ini.

Kata dia, jalan kesana memang agak susah karena memang topografi daerah yang berada di atas bukit. Sehingga, kita harus melwati jalanan mendaki dengan banyak bebatuan dan tanah merah yang sangat licin.

Baca juga: Gereja Katedral Kupang Direnovasi, Makam Uskup Agung Kupang Tidak Dipindahkan

"Jalan saat musim hujan sangat susah, licin dan kami kemarin merangkak saat menaiki bukit, pakai mantel dan saat itu juga hujan. Tapi kami tetap tembus Detuse, kami berikan pelayanan kesehatan disana,"ujarnya.

Ia menyampaikan terima kasih kepada Kapus Feondari yang telah bersama-sama dengan para Nakes juga Pemdes setempat juga tokoh agama memberikan pelayanan kesehatan kepada puluhan lebih warga Detuse.

Ia juga mengapresiasi warga Detuse yang semangat dan antusias saat pelayanan kesehatan serta menerima kunjungan para Nakes dengan penuh ramah. (Cr1)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved