Perang Rusia Ukraina
Ukraina Derita Kerugian Rp 7.151 Triliun, Tuntut Rusia Bayar Pemulihan
Denys Shmyhal bersikeras bahwa Rusia mesti membayar untuk pemulihan Ukraina setelah perang.
POS-KUPANG.COM - Pemerintah Ukraina mulai menghitung kerugian yang dialami akibat invasi Rusia sejak 24 Februari 2022.
Pada Selasa 15 Maret 2022, Perdana Menteri (PM) Ukraina Denys Shmyhal menyebut negaranya telah menderita kerugian lebih dari 500 miliar dollar AS atau sekitar Rp 7.151 triliun.
Denys Shmyhal bersikeras bahwa Rusia mesti membayar untuk pemulihan Ukraina setelah perang.
Dilansir dari BBC, Denys Shmyhal tidak membahas bagaimana tepatnya penggantian rugi dapat dikumpulkan, bahkan jika Ukraina memang memenangkan perang.
Baca juga: Kelompok Separatis Papua Termakan Propaganda Perang Kremlin Palsu, Dukung Invasi Rusia ke Ukraina
Tetapi, lanjut Denys Shmyhal, hal itu mungkin bisa dilakukan dengan menyita properti Rusia di luar negeri. Shmyhal menambahkan bahwa Ukraina juga akan mencari bantuan keuangan dari sekutu.
PM Ukraina Denys Shmyhal membuat komentar demikian saat melakukan pertemuan dengan para pemimpin tiga negara tetangga, yakni Republik Ceko, Polandia dan Slovenia yang telah melakukan perjalanan ke Kyiv. Pertemuan itu dihadiri pula Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Kunjungan PM Polandia, Ceko, dan Slovenia ini terhitung menjadi kunjungan perdana untuk pemimpin negara asing ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv yang terkepung sejak invasi Rusia.
AFP memberitakan, dalam ruang pertemuan di Ibu Kota Kyiv, mereka duduk mengelilingi meja dengan ditemani Denis Shmyhal dan Zelensky, yang kemudian memberikan rincian tentang situasi di Ukraina.
Baca juga: Zelensky Nyatakan Ukraina Tidak Bisa Bergabung dengan NATO, Perang Rusia Ukraina Segera Berakhir?
"Mereka (Rusia) melakukan penembakan di mana-mana. Tidak hanya Kyiv, tetapi juga wilayah barat," kata Zelensky kepada mereka, terlihat dalam sebuah video yang diposting di akun Telegramnya.
Sementara PM Polandia Mateusz Morawiecki menyampaikan seruan untuk penghentian segera invasi Rusia ke Ukraina.
"Kita harus menghentikan tragedi yang terjadi di Timur secepat mungkin," kata Morawiecki dalam sebuah posting di Facebook yang mengumumkan kedatangan mereka.
Morawiecki menyebut, Ukraina mendapat "dukungan tegas" dari Uni Eropa.
Denys Shmyhal sebelumnya mengonfirmasi kedatangan mereka di sebuah posting di Twitter, memberi hormat atas "keberanian teman sejati Ukraina".
Dia mengatakan pembicaraan mereka akan fokus pada dukungan untuk Ukraina dan penguatan sanksi terhadap agresi Rusia. (*)