Berita Kota Kupang Hari Ini

Korban Seroja di Kampung Amanuban Kota Kupang Masih Menunggu Janji Relokasi

Saat ini Frids bersama keluarga tinggal di sebuah kos-kosan yang lokasinya tak jauh dari rumahnya

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/BERTO KALU
TERDAMPAK - Rumah di Kampung Amanuban, Kelurahan Oebufu,Kota Kupang yang terdampak Seroja pada April 2021 lalu. Gambar diabadikan Rabu 16 Maret 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sudah 11 bulan berlalu setelah Badai Seroja melanda Kota Kupang dan sekitarnya pada awal April tahun 2021.

Namun hingga saat ini masih meninggalkan persoalan yang cukup serius bagi warga yang terdampak salah satunya adalah janji relokasi bagi warga.

Di Jalan Amanuban (Kampung Amanuban), Kelurahan Oebufu, Kota Kupang misalnya, 42 Kepala Keluarga (KK) di RT 10 RW 03 pada wilayah ini turut menjadi korban dari badai tersebut.

Baca juga: KBMB Beberkan WNI Alami Pelecehan di PTS Tawau Malaysia Hingga Tewas

Disaksikan POS-KUPANG.COM pada Rabu, 16 Maret 2022, retakan pada dinding rumah, dan bekas longsoran dari ganasnya seroja masih terlihat jelas secara kasat mata.

Wilayah ini juga tepat berada di tepi jurang dengan sudut kemiringan lereng tebing yang terjal sehingga rawan terjadi longsor.

Jeremias He'de, warga Kampung Amanuban yang juga salah satu korban Seroja mengatakan, pemerintah telah berjanji untuk merelokasi warga di wilayah tersebut namun hingga saat ini janji itu belum terealisasikan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kolam Ikan di Waioti Sikka Renggut Nyawa Bocah 2 Tahun

"Setelah seroja tahun lalu, dari pemerintah dalam hal ini dinas terkait sudah datang lihat, dan janji untuk nanti kami semua (42 KK) direlokasi ke Manulai II, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan dan kami masih tunggu, " kata Jeremias siang itu.

Ia juga mengatakan, pada wilayah ini ada beberapa KK yang rumah serta tanahnya hilang tertimbun tanah longsor. Akibatnya, relokasi menjadi pilihan terbaik agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Disini kan lereng tebing jadi kalau kami tetap menetap disini bahaya juga, setiap kali hujan kami tidur tidak tenang, " ucapnya.

Baca juga: Terkait Pilkada 2024, Ketua KPU NTT Sebut Masih Menunggu PKPU

Lanjut dia, beberapa KK yang rumahnya hilang tertimbun longsor dan rumah dengan kategori rusak berat kini hidup terpencar.

"Untuk saat ini beberapa kepala keluarga yang rumahnya rusak berat ada yang tinggal di tempat keluarga serta beberapa memilih tinggal di kos-kosan, " ungkapnya. 

Senada dengan Jeremias, Frid Missa warga kampung Amanuban yang rumah dan tanahnya hilang tertimbun longsor mengatakan, janji relokasi dari pemerintah hingga saat ini tak kunjung terealisasi.

Baca juga: Sepeda Motor Milik Seorang Mahasiswa Asal Nagekeo Hilang di Maumere 

Menurutnya, hingga saat ini belum ada pendekatan langsung baik dari tingkat RT, Kelurahan, dan dinas terkait untuk dilakukan sosialisasi kepada warga yang terdampak.

"Terakhir kali pemerintah datang itu ketika selesai Seroja april tahun lalu, sampai sekarang belum ada sosialisasi atau tindakan lanjut terkait rencana relokasi, " katanya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved