Dokter Terduga Teroris
Dokter Sunardi Tewas dengan Dua Luka Tembak, Keluarga Tak Percaya Terlibat Teroris
Keluarga turut menyayangkan adanya tindak kekerasan yang dilakukan kepolisian hingga membuat Sunardi meninggal.
"Betul, beliau dokter umum masih aktif. Beliau berpraktik untuk sosial, banyak yang digratiskan oleh beliau," kata Arif ketika dikonfirmasi, Jumat 11 Maret 2022.
Baca juga: Teroris Ini Menyamar Jadi Tukang Cukur, Sopan Juga Ramah, Saat Disergap Densus 88, Langsung Menyerah
Rumah dokter Sunardi tampak sepi. Rumah yang berada di pinggir jalan itu memiliki pagar berkelir putih dengan banyak bunga dan tanaman hias di depan pagarnya. Di teras rumahnya yang cukup luas itu terparkir sebuah sepeda motor bebek.
Kemudian terdapat bangku panjang warna putih yang diletakkan di samping barat pintu utama rumah. Pada bagian jendela, tertempel sebuah plakat bertuliskan dokter Sunardi di bawahnya tercantum jam praktik dirinya yakni pukul 06.00-08.00 dan 17.00-20.00 WIB.
Ketua RT Bambang Pujiana Eka Warsono menjelaskan, semenjak informasi penangkapan dengan penembakan itu rumahnya sepi.
"Pekerjaannya yang saya tahu sampai saat ini dokter, kalau kelihatannya dokter umum," ujar Bambang.
Baca juga: Jokowi Tugaskan PPATK Telusuri Aliran Dana Terorisme, Trennya Sudah Berubah
Sepanjang membuka praktik medis, Bambang tak pernah menyaksikan kediaman sang dokter ramai. "Kalau saya lewat ya tidak ramai, sepi artinya tidak ada banyak pasien," katanya.
"Semenjak saya megang Ketua RT dari 2019 itu saya mengadakan pertemuan kegiatan warga dia tidak pernah ada, tidak pernah datang, tidak pernah sosialisasi," ungkapnya heran.
Selama ini pun Bambang tak pernah bertegur sapa ataupun mengobrol dengan Sunardi. Sosok dokter yang disebutnya bertubuh agak gempal itu memang sudah dikenal di kampung tidak pernah beraktivitas apa-apa.
Sunardi juga dikatakan Bambang berjalan menggunakan tongkat bantu, karena kakinya pernah mengalami kecelakaan. Hanya beberapa kali Bambang pernah berpapasan dengan Sunardi menunaikan ibadah salat.
Baca juga: BNPT Beber Strategi Baru Teroris, Menyusup ke Partai dan Ormas
"Biasanya kalau saya ketemu itu pas maghrib sama isya. Itu saja kadang tidak ketemu, ya tidak rutin, ya cuma pernah salat disitu," jelas dia.
Sesuai Prosedur
Polri menegaskan tindakan Densus 88 Antiteror terhadap tersangka kasus dugaan terorisme dokter Sunardi sudah sesuai prosedur.
Sunardi diketahui merupakan terduga teroris Jamaah Islamiah (JI).
Kabar ini pun sempat jadi sorotan karena Sunardi merupakan seorang dokter di lembaga kemanusiaan diduga mengalami stroke sejak lama. Penyakit yang diderita Sunardi inilah yang mengundang spekulasi bahwa tersangka tak mungkin melakukan perlawanan.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyebut keputusan petugas melumpuhkan terduga terorisme itu sudah sesuai prosedur.
Baca juga: Di Depan Majelis Hakim, Munarman Berani Sumpah Lakukan Yaumul Hisab Ke Saksi Kasus Teroris, Kenapa?